Memasuki usia 45–55 tahun, wanita akan mengalami menopause. Tanda-tanda menopause pada setiap wanita bisa berbeda dan terkadang menyerupai masalah kesehatan tertentu. Agar tidak keliru, kenali apa saja tanda menopause pada wanita.

Menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Wanita dikatakan mengalami menopause apabila ia tidak lagi mengalami menstruasi dalam waktu 12 bulan berturut-turut.

Pentingnya Mengenali Tanda-tanda Menopause pada Wanita - Alodokter

Saat memasuki masa menopause, wanita tidak dapat hamil secara alami. Hal ini dikarenakan ovarium atau indung telur di dalam tubuh wanita tidak lagi melepaskan sel telur.

Sebagian wanita tidak mengalami gejala apa pun sebelum menopause. Namun, tak sedikit pula yang mengalami beberapa gejala atau tanda-tanda menopause menjelang berakhirnya masa menstruasi.

Beberapa Tanda Menopause

Tanda-tanda menopause sebenarnya sudah mulai muncul sejak masa perimenopause, yaitu periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen oleh ovarium secara bertahap sudah mulai berkurang.

Umumnya, perimenopause berlangsung selama 4 tahun, tetapi bisa juga lebih lama atau lebih singkat. Berikut ini adalah tanda-tanda menopause yang dapat muncul menjelang masa menopause:

1. Menstruasi tidak teratur

Saat mendekati masa menopause, wanita mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai dengan haid yang tidak teratur atau berubah-ubah.

Menstruasi yang sebelumnya lancar dan teratur bisa datang lebih cepat atau lebih lama dengan durasi yang lebih singkat. Jumlah darah yang keluar saat menstruasi juga mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau hanya berupa bercak darah atau flek.

2. Masalah pada saluran kemih

Wanita yang telah memasuki masa menopause biasanya akan mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, hingga nyeri atau anyang-anyangan saat buang air kecil.

Keluhan-keluhan tersebut terjadi akibat jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan elastisitasnya.

Sementara itu, penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang terjadi menjelang masa menopause dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran kemih (ISK).

3. Sensasi rasa panas (hot flashes)

Rasa panas yang menyebar dari wajah dan leher hingga ke tubuh merupakan tanda menopause yang paling umum. Pada sebagian wanita, keluhan ini dapat muncul lebih awal saat siklus haid masih berlangsung.

Munculnya rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa pemicunya. Selain rasa panas, gejala lain yang dirasakan adalah tubuh berkeringat dan kemerahan, serta dada berdebar-debar.

4. Sulit tidur atau insomnia

Menjelang menopause, wanita bisa mengalami susah tidur atau insomnia. Mereka dapat mudah terbangun di malam hari dan sulit tidur kembali.

Tubuh berkeringat atau hot flashes bisa menjadi penyebab wanita susah tidur menjelang menopause. Kondisi tersebut disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terus menurun.

Susah tidur membuat kualitas tidur berkurang, sehingga tubuh masih saja terasa lelah dan kurang berenergi setelah bangun tidur.

5. Vagina kering

Tanda menopause ini terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita di masa menopause. Hal ini menyebabkan produksi cairan pelumas alami vagina menjadi berkurang, sehingga menyebabkan vagina menjadi kering.

Vagina kering biasanya dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman, gatal, atau perih di sekitar vagina. Wanita yang mengalami vagina kering juga akan merasakan nyeri saat berhubungan intim.

6. Gairah seks menurun

Selain vagina menjadi kering dan kurang elastis, penurunan hormon estrogen yang terjadi saat menopause juga dapat membuat klitoris menjadi kurang peka terhadap rangsangan seksual. Tanda menopause yang satu ini dapat menyebabkan perubahan gairah seksual maupun gairah seks menurun dan wanita menjadi sulit orgasme.

7. Masalah psikologis

Perubahan hormon di dalam tubuh wanita yang sedang menopause turut memberi berdampak pada perubahan emosi dan kondisi psikologisnya. Menjelang dan selama menopause, wanita akan menjadi lebih mudah tersinggung dan sedih, merasa cepat lelah dan tidak bersemangat, cemas dan mengalami mood swing.

Selain tanda-tanda menopause di atas, beberapa wanita juga mungkin akan mengalami keluhan berupa:

  • Nyeri sendi dan otot
  • Tulang lebih rapuh
  • Bentuk payudara berubah
  • Peningkatan berat badan
  • Kulit tampak kering dan kusam
  • Peningkatan kadar kolesterol

Cara Mengatasi Keluhan yang Dirasakan Saat Menopause

Sebagian tanda-tanda menopause yang muncul umumnya bersifat sementara dan dapat mereda dengan sendirinya. Namun, terkadang tanda-tanda menopause yang muncul dapat dirasakan cukup berat dan mengganggu.

Jika Anda merasakan keluhan yang cukup mengganggu, Anda dapat meringankannya dengan beberapa cara berikut:

  • Untuk mengurangi hot flashes, sejukkan tubuh dengan minum air dingin dan mengenakan pakaian yang dapat menyerap keringat. Selain itu, hindari mengonsumsi makanan atau minuman panas, makanan pedas, dan minuman beralkohol, serta hindari tempat yang bersuhu panas.
  • Agar kualitas tidur tetap baik sekaligus meringankan gejala mood swing, lakukan olahraga ringan dan teknik relaksasi secara teratur, misalnya dengan yoga dan meditasi.
  • Untuk meringankan keluhan pada saluran kemih, seperti sulit menahan pipis dan peningkatan frekuensi buang air kecil, lakukan latihan Kegel secara rutin.
  • Agar hubungan seksual menjadi lebih nyaman, gunakan pelumas vagina berbahan dasar air.

Apabila keluhan akibat tanda-tanda menopause dirasakan sangat mengangggu, Anda mungkin akan membutuhkan terapi penggantian hormon. Selain itu, dokter mungkin juga memberikan obat-obatan lain untuk mengatasi keluhan saat menopause, misalnya obat tidur untuk mengatasi insomnia atau antibiotik bila terjadi infeksi saluran kemih berulang.

Keluhan yang muncul ketika memasuki masa menopause dapat berbeda-beda pada tiap wanita, demikian juga tingkat keparahannya. Ada sebagian wanita yang tidak merasakan keluhan sama sekali, tetapi ada juga yang mengalami tanda-tanda menopause yang parah hingga membutuhkan pengobatan dari dokter.

Jika Anda mengalami tanda-tanda menopause yang sangat mengganggu, atau ragu apakah keluhan yang dialami merupakan tanda menopause atau bukan, jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai.