Mielitis transversa adalah peradangan pada satu bagian saraf tulang belakang. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar.
Penyebab mielitis transversa belum diketahui secara pasti sampai saat ini. Namun, kondisi ini diduga dipicu oleh beberapa hal, seperti infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
Penderita mielitis transversa umumnya dapat sembuh dan dapat kembali berjalan dengan normal. Namun pada kasus yang parah, penderita dapat mengalami kelumpuhan permanen, sehingga perlu dibantu dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Penyebab Mielitis Transversa
Belum diketahui apa yang menyebabkan mielitis transversa, namun penyakit ini diduga terkait dengan sejumlah kondisi berikut:
- Infeksi, di antaranya penyakit Lyme, sifilis, toksoplasmosis, cacar air, dan herpes zoster.
- Multiple sclerosis, yaitu suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang selaput otak dan tulang belakang.
- Neuromyelitis optica, yaitu peradangan yang terjadi di sekitar saraf tulang belakang dan saraf mata.
- Penyakit autoimun, seperti lupus dan sindrom Sjogren.
Gejala Mielitis Transversa
Gejala mielitis transversa meliputi:
- Nyeri pada bagian punggung bawah yang muncul secara mendadak. Kondisi ini bisa menjalar bagian lain, seperti ke dada, perut, atau tungkai, tergantung bagian saraf tulang belakang yang terkena.
- Adanya gangguan sensasi, misalnya merasa seperti terbakar, kesemutan, dingin, atau mati rasa. Sejumlah penderita merasa sensitif terhadap gesekan pakaian, suhu panas, atau suhu
- Lengan dan tungkai terasa lemah. Beberapa penderita bahkan sampai berjalan dengan menyeret kaki atau mengalami kelumpuhan.
- Gangguan BAB dan BAK, seperti sembelit atau sulit buang air kecil. Atau malah sebaliknya, menjadi sering buang air kecil atau tidak mampu menahan buang air kecil (inkontinensia urin).
Gejala di atas dapat timbul beberapa jam hingga beberapa hari sejak terjadinya peradangan. Terkadang, gejala muncul bertahap dalam hitungan minggu.
Penderita mielitis transversa cenderung merasakan gejala di atas pada kedua sisi tubuh, tepat di bawah saraf yang meradang. Tetapi pada beberapa kasus, gejala hanya terasa pada salah satu sisi tubuh.
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala mielitis transversa, karena gejala yang timbul dapat menetap bila tidak diatasi.
Penderita penyakit multiple sclerosis, neuromyelitis optica, atau lupus juga perlu kontrol rutin ke dokter dan mengikuti anjuran pengobatan dari dokter. Ketiga penyakit ini diduga terkait dengan mielitis transversa.
Gejala mielitis transversa juga bisa timbul pada penyakit saraf lain yang berbahaya, misalnya stroke. Segera ke IGD bila mengalami kelemahan pada salah satu anggota tubuh.
Diagnosis Mielitis Transversa
Guna menentukan mielitis transversa, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan dan memeriksa fungsi saraf pasien. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut ini:
- Pemindaian dengan MRI, untuk melihat tanda peradangan pada saraf tulang belakang
- Pungsi lumbal (lumbar puncture), yang dilakukan dengan mengambil sampel cairan tulang belakang untuk diperiksa di laboratorium
- Pemeriksaan antibodi, untuk memeriksa kemungkinan neuromyelitis optica
Pengobatan Mielitis Transversa
Pengobatan mielitis transversa ditujukan untuk meringankan gejala yang dirasakan oleh penderita dan tergantung dari penyakit yang terkait. Pengobatannya antara lain:
Obat-obatan
Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi mielitis transversa antara lain:
- Obat pereda nyeri
- Obat antivirus
- Kortikosteroid
- Obat imunosupresif
Plasmaferesis
Plasmaferesis adalah tindakan mengganti cairan plasma darah dengan cairan infus. Tindakan ini dilakukan kepada penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh dan tidak merespons pengobatan lain.
Pemulihan
Pasien mielitis transversa juga disarankan menjalani terapi pemulihan dengan cara:
- Terapi okupasi untuk mengajarkan kemampuan dasar, agar pasien bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.
- Psikoterapi guna mengatasi gangguan psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau disfungsi seksual.
- Fisioterapi untuk membantu memperbaiki kekuatan dan fungsi otot, serta memperbaiki gerakan tubuh.
Komplikasi Mielitis Transversa
Bila dibiarkan tanpa penanganan, mielitis transversa dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:
- Kelumpuhan permanen
- Disfungsi ereksi pada pria dan sulit orgasme pada wanita
- Nyeri kronis atau berkepanjangan
- Gangguan kecemasan atau depresi
Pencegahan Mielitis Transversa
Mielitis transversa biasanya hanya terjadi satu kali, namun pada beberapa kasus, penyakit ini bisa kambuh. Guna mencegah kekambuhan mielitis transversa yang terkait dengan multiple sclerosis dan neuromyelitis optica, dokter akan memberikan pengobatan untuk kedua penyakit tersebut. Obat yang yang dapat diberikan antara lain adalah interferon, azathioprine, atau mycophenolate mofetil.