Nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari tidak boleh dianggap sepele. Rasa sakit yang muncul saat berbicara, mengunyah, atau bahkan saat membuka mulut bisa menandakan adanya gangguan pada sendi atau otot di sekitar rahang. Jika tidak segera ditangani, nyeri ini dapat memengaruhi kenyamanan dan produktivitas harian. 

Rahang memiliki peran penting dalam berbagai aktivitas dasar seperti berbicara, makan, dan menelan. Ketika muncul rasa nyeri pada area ini, aktivitas sehari-hari pun bisa terganggu.

Nyeri di Bagian Rahang yang Mengganggu Aktivitas Sehari-hari, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Rasa nyeri pada rahang biasanya berkaitan dengan masalah pada sendi atau otot di area rahang, gangguan pada gigi, maupun kebiasaan tertentu seperti menggertakkan gigi saat tidur. Tidak hanya itu, gangguan kecemasan dan stres yang Anda alami juga dapat memperburuk rasa nyeri yang dirasakan lho. 

Jika dibiarkan, nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari ini bisa semakin parah dan menurunkan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebabnya sejak dini agar penanganan dapat dilakukan, sehingga nyeri rahang tidak semakin berat.

Berbagai Penyebab Nyeri di Bagian Rahang yang Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Berikut ini adalah penyebab nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari: 

1. Gangguan sendi rahang 

Gangguan pada sendi rahang atau dikenal sebagai temporomandibular joint disorder (TMJ) merupakan penyebab paling umum dari nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini terjadi ketika sendi yang menghubungkan rahang dengan tulang tengkorak mengalami masalah, seperti peradangan atau disfungsi. Hal ini dapat menyebabkan nyeri di bagian rahang, rasa kaku, dan kadang muncul bunyi klik saat membuka atau menutup mulut.

2. Kebiasaan menggertakkan gigi

Kebiasaan menggesekkan atau menggertakkan gigi (bruxism), terutama saat tidur, bisa menimbulkan tekanan berlebih pada otot dan sendi rahang. Lama-kelamaan, kebiasaan ini akan menyebabkan otot rahang menjadi tegang dan nyeri.

Nah, kondisi ini bisa membuat seseorang merasakan nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti saat berbicara atau mengunyah makanan. Tidak hanya itu, bila berlangsung lama, bruxism bisa menyebabkan rahang sakit, kerusakan pada gigi, bahkan perubahan bentuk rahang lho. 

3. Ketegangan atau cedera otot rahang

Otot rahang dapat mengalami ketegangan akibat aktivitas berlebihan, seperti mengunyah makanan keras, menguap terlalu lebar, atau mengalami cedera akibat benturan. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan sulit menggerakkan rahang dengan bebas. 

Ketika ketegangan otot tidak segera diatasi, nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari bisa semakin parah dan membuat Anda sulit makan atau berbicara dengan nyaman.

4. Masalah pada gigi dan gusi

Infeksi gigi, gigi berlubang, abses gusi, atau gigi tumbuh tidak sempurna dapat menjalar ke area rahang dan menimbulkan rasa nyeri. Nah, rasa sakit dari gigi yang terinfeksi sering kali menyebar hingga ke rahang bawah atau atas dan menyebabkan nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan maupun tidur. 

5. Sinusitis 

Peradangan pada rongga sinus, terutama sinus maksilaris yang berada dekat rahang atas, dapat menyebabkan tekanan dan nyeri pada area rahang. Saat sinusitis kambuh, penderitanya mungkin merasa rahang terasa berat dan nyeri ketika berbicara atau mengunyah. Inilah yang membuat nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari sering kali dikaitkan dengan masalah pernapasan atas.

Selain itu, nyeri di bagian rahang akibat sinusitis kerap muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti sakit kepala, hidung tersumbat, dan demam. Tentunya, kondisi ini dapat mengganggu konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.

6. Gondongan 

Gondongan (mumps) adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan kelenjar air liur di sekitar rahang. Pembengkakan ini bisa menimbulkan nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat mengunyah atau menelan. 

Selain itu, penderita gondongan juga bisa merasakan nyeri di sekitar telinga dan leher akibat peradangan yang meluas.

7. Infeksi pada telinga

Infeksi telinga tengah atau otitis media dapat menimbulkan nyeri yang menjalar ke area sekitar rahang karena letaknya sangat berdekatan. Rasa nyeri ini sering disertai gejala lain, seperti telinga berdenging atau kehilangan pendengaran sementara. Akibatnya, nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari bisa muncul tanpa disadari berasal dari telinga.

8. Kondisi medis lainnya

Beberapa kondisi medis seperti arthritis, neuralgia trigeminal, atau serangan jantung pada sisi kiri tubuh juga bisa memicu nyeri yang menjalar ke rahang. 

Pada beberapa kasus, nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari perlu diwaspadai. Soalnya, kondisi ini bisa menjadi gejala dari penyakit serius, terutama jika disertai keluhan lain, seperti nyeri dada atau sesak napas. 

Cara Mengatasi Nyeri di Bagian Rahang yang Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama ya. Pasalnya, kondisi ini dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dan mengganggu produktivitas. 

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi nyeri di bagian rahang: 

1. Kompres hangat atau dingin

Mengompres bagian rahang yang nyeri dengan handuk hangat atau dingin dapat membantu meredakan pembengkakan dan rasa sakit. Anda bisa mengompres bagian yang sakit selama 10–15 menit. Cara ini bisa menjadi pertolongan pertama saat nyeri di bagian rahang mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Hindari makanan keras atau lengket

Saat mengalami nyeri di bagian rahang, hindari makanan yang keras atau lengket. Sebagai gantinya, Anda bisa memilih makanan yang lembut dan mudah dikunyah, seperti bubur, sup, atau pisang. 

Mengonsumsi makanan lunak dapat membantu mencegah tekanan berlebih pada sendi rahang dan mempercepat perbaikan nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

3. Lakukan latihan relaksasi atau peregangan ringan

Peregangan ringan pada otot rahang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi rasa tegang. Caranya dengan membuka mulut perlahan hingga terasa sedikit meregang, lalu menutupnya kembali secara perlahan. 

Latihan sederhana ini bisa dilakukan beberapa kali sehari ya, untuk mengurangi nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

4. Kelola stres

Stres dapat membuat seseorang tanpa sadar menggertakkan gigi atau menegangkan otot rahang, yang memperburuk rasa sakit. Cobalah melakukan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, yoga, atau meditasi, untuk membantu menurunkan ketegangan pada rahang, serta mencegah kambuhnya rasa nyeri. 

5. Gunakan pelindung gigi (mouth guard)

Jika nyeri di bagian rahang disebabkan oleh kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur, gunakan mouth guard yang direkomendasikan oleh dokter gigi. Alat ini dapat melindungi gigi sekaligus mencegah tekanan berlebih pada rahang, sehingga nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari bisa diminimalkan.

6. Hindari kebiasaan atau posisi yang memperparah nyeri

Usahakan untuk tidak menguap terlalu lebar, menggigit benda keras, atau menopang dagu dengan tangan, agar nyeri di bagian rahang tidak bertambah parah dan aktivitas sehari-hari tetap lancar.

Di samping itu, jika rasa nyeri di bagian rahang cukup mengganggu, Anda juga bisa mengonsumsi obat sakit rahang, seperti paracetamol dan ibuprofen. Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter lewat fitur Chat Bersama Dokter sebelum mengonsumsinya ya. 

Nyeri di bagian rahang yang mengganggu aktivitas sehari-hari memang membuat tidak nyaman. Namun, dengan penanganan yang tepat, keluhan ini bisa berangsur membaik dan aktivitas harian kembali berjalan normal. 

Selain itu, menangani nyeri di bagian rahang sedini mungkin juga dapat mencegah terjadinya komplikasi, seperti kerusakan sendi rahang, nyeri kronis, atau masalah gigi yang lebih berat lho. 

Namun, bila nyeri di bagian rahang bertahan lebih dari beberapa hari, makin parah, atau disertai gejala lain, seperti demam dan kesulitan membuka mulut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter ya.