Osgood-Schlatter disease adalah kondisi ketika urat (tendon) di lutut menarik bagian atas tulang kering sehingga menimbulkan nyeri. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak-anak atau remaja, terutama yang sering berolahraga dengan melibatkan lutut, seperti berlari atau bermain basket.

Seiring dengan masa pertumbuhan yang pesat, jaringan tulang anak-anak dan remaja akan terus bertumbuh dan memanjang, sehingga membuat tubuh mereka pun menjadi lebih tinggi. Bagian tulang memanjang yang disebut lempeng pertumbuhan ini biasanya terdapat pada tulang yang panjang, seperti tulang paha dan tulang kering.

Osgood-Schlatter Disease - Alodokter

Osgood-Schlatter disease terjadi ketika tulang rawan yang tumbuh di ujung atas tulang kering tertarik secara terus-menerus oleh tendon lutut. Akibatnya, jaringan tulang yang merupakan bagian dari lempeng pertumbuhan pun meradang dan menimbulkan nyeri.

Penyebab Osgood-Schlatter Disease

Osgood-Schlatter disease disebabkan oleh tendon lutut yang menarik tulang rawan di ujung atas tulang kering. Selain itu, penyakit ini juga bisa terjadi karena otot paha yang bekerja terlalu keras sehingga menjadi kaku, serta menegang dan menarik tendon lutut.

Beberapa jenis olahraga atau aktivitas yang bisa membuat otot paha bekerja secara berlebihan adalah:

  • Sepak bola
  • Basket
  • Voli
  • Lari
  • Ice skating
  • Tari balet

Faktor risiko Osgood-Schlatter disease

Osgood-Schlatter disease umumnya terjadi pada masa growth spurt atau periode ketika anak sedang tumbuh dengan pesat. Pada anak perempuan, masa tersebut biasanya terjadi pada usia 8–13 tahun. Sementara pada anak laki-laki, growth spurt terjadi pada usia 10–15 tahun.

Karena Osgood-Schlatter disease juga disebabkan oleh tekanan yang terus-menerus, kondisi ini lebih berisiko terjadi pada anak-anak atau remaja yang berprofesi sebagai atlet atau sering melakukan olahraga yang melibatkan tekanan pada lutut.

Gejala Osgood-Schlatter Disease

Gejala Osgood-Schlatter disease umumnya timbul di bagian atas tulang kering atau tepatnya di bawah tempurung lutut. Beberapa gejala yang dapat timbul akibat Osgood-Schlatter disease adalah:

  • Nyeri lutut, terutama ketika ditekan atau digerakkan
  • Nyeri di tungkai bawah
  • Pembengkakan pada lutut
  • Lutut tampak kemerahan dan terasa hangat saat disentuh

Nyeri yang muncul pada tiap penderita dapat berbeda-beda. Pada sebagian kasus, nyeri bisa ringan dan hanya muncul saat beraktivitas fisik. Sementara, pada sebagian lain, nyeri bisa berlangsung secara terus-menerus. Nyeri pun bisa terasa cukup berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti berjalan.

Meski bisa terasa pada kedua kaki, nyeri akibat Osgood-Schlatter disease biasanya lebih parah di salah satu lutut. Nyeri juga bisa memburuk ketika penderitanya melakukan aktivitas yang memerlukan kekuatan lutut, seperti berlari dan melompat.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika anak mengalami nyeri lutut, terlebih jika keluhan tersebut dirasakan setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik tertentu. Nyeri lutut bisa menandakan berbagai macam kondisi. Oleh karena itu, pemeriksaan sejak dini diperlukan untuk mendapatkan diagnosis secara akurat.

Diagnosis Osgood-Schlatter Disease

Untuk mendiagnosis Osgood-Schlatter disease, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat kesehatan, serta riwayat olahraga atau aktivitas yang sering dilakukan pasien.

Setelah itu, dokter akan melakukan tes fisik pada tungkai dan lutut. Dokter juga akan memeriksa apakah pasien mengalami nyeri tekan pada area tersebut, serta apakah terdapat tonjolan tulang.

Selain dengan tes fisik, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan penunjang berikut untuk menegakkan diagnosis:

  • Foto Rontgen, untuk mengetahui kondisi jaringan dan tulang dengan bantuan sinar elektromagnetik
  • Bone scan, untuk mendeteksi kelainan atau kerusakan pada tulang dengan menggunakan zat radioaktif dalam dosis rendah
  • MRI, untuk mengetahui kondisi jaringan tulang, tendon, dan otot lutut secara lebih jelas dengan memanfaatkan gelombang radio

Pengobatan Osgood-Schlatter Disease

Umumnya, Osgood-Schlatter disease tidak memerlukan penanganan khusus. Kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya setelah anak melewati masa pertumbuhannya.

Meski demikian, ada beberapa perawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala nyeri dan bengkak akibat Osgood-Schlatter disease, yaitu:

  • Mengompres dingin area yang mengalami peradangan sebanyak 2–4 kali sehari, atau setelah melakukan aktivitas fisik
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen
  • Mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat
  • Memakai belat atau penyangga pada lutut
  • Melakukan peregangan (stretching) untuk meredakan tegang pada otot

Selain melakukan perawatan mandiri di rumah, pasien juga bisa menjalani fisioterapi untuk membantu meredakan gejala otot tegang, nyeri, dan bengkak di lutut, serta mengembalikan kekuatan otot yang cedera.

Jika nyeri timbul secara terus-menerus, dokter mungkin akan menganjurkan pasien untuk tidak berolahraga atau beraktivitas terlebih dahulu untuk sementara. Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk memakai alat penyangga selama 6–8 minggu hingga kondisi pasien membaik.

Komplikasi Osgood-Schlatter Disease

Pada banyak kasus, Osgood-Schlatter disease tidak menimbulkan komplikasi yang serius. Namun, penderita dapat mengalami nyeri dan bengkak yang tidak kunjung membaik.

Penderita Osgood-Schlatter disease juga bisa mengalami penonjolan tulang permanen di bagian bawah tempurung lutut. Meski begitu, tonjolan tulang ini tidak menimbulkan nyeri atau mengganggu pergerakan di lutut.

Pencegahan Osgood-Schlatter Disease

Osgood-Schlatter disease tidak bisa dicegah sepenuhnya, terutama pada anak-anak atau remaja yang dilatih untuk menjadi atlet. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya Osgood-Schlatter disease, yaitu:

  • Melakukan peregangan sebelum dan setelah berolahraga, terutama peregangan pada otot paha depan, betis, dan otot paha belakang (hamstring)
  • Menggunakan alat olahraga yang tepat, seperti sepatu atletik untuk berlari
  • Beristirahat sejenak jika merasakan sakit di lutut ketika berolahraga
  • Mengukur intensitas olahraga dan menentukan jadwal untuk berolahraga, agar tidak berlebihan dalam berolahraga
  • Melakukan jenis olahraga yang bervariasi, terutama jika terlalu sering melakukan jenis olahraga yang melibatkan lutut