Obat Ozempic untuk menurunkan berat badan dipercaya sebagai jalan keluar mencapai berat badan tubuh yang ideal. Namun, apakah obat ini benar-benar ampuh untuk menurunkan berat badan? Lantas, bagaimana dengan keamanan penggunaan obat ini?
Ozempic untuk menurunkan berat badan menjadi tren dan digunakan oleh banyak orang yang mengalami obesitas, termasuk para selebriti. Alasannya, obat ini dianggap mampu mengurangi bobot tubuh dengan lebih cepat daripada diet dan olahraga.
Mengenal Obat Ozempic
Ozempic adalah obat suntik yang mengandung semaglutide dan ditujukan untuk terapi pengobatan penyakit diabetes tipe 2. Dokter juga dapat meresepkan obat ini untuk mengurangi risiko terjadinya serangan jantung dan stroke pada pasien diabetes yang memiliki penyakit jantung.
Ozempic bekerja dengan merangsang produksi insulin di pankreas dan memperlambat proses penyerapan glukosa sehabis makan. Efek yang terjadi adalah penurunan kadar gula darah, rasa kenyang lebih lama, dan nafsu makan jadi terkontrol, nih.
Namun, obat ini tidak boleh sembarangan digunakan, ya. Penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter.
Obat Ozempic bisa digunakan sebagai terapi pendukung untuk pasien diabetes yang sebelumnya telah melakukan perubahan gaya hidup dan diet, serta telah mendapatkan terapi antidiabetes sebelumnya, misalnya dengan metformin atau insulin. Cara penggunaan Ozempic adalah dengan disuntikkan seminggu sekali di kulit paha, perut, atau lengan atas.
Fakta Penggunaan Ozempic untuk Menurunkan Berat Badan
Ozempic dapat memberikan efek penurunan yang nyata terhadap berat badan orang dengan obesitas. Memang, penggunaan obat ini membuat adanya penekanan nafsu makan, yang kemudian memberikan hasil berat badan turun, khususnya bagi yang mengalami obesitas.
Menurut penelitian, penggunaan Ozempic dengan dosis yang tepat dibarengi perubahan gaya hidup terbukti bisa memangkas bobot tubuh sebanyak 15%. Penggunaan Ozempic secara rutin selama 40 minggu terbukti memberikan hasil penurunan berat badan.
Bisa dikatakan, obat ini ampuh dalam menurunkan berat badan. Akan tetapi, kenaikan berat badan akan kembali terjadi jika obat ini dihentikan, lho. Apalagi, jika tidak dibarengi dengan perubahan gaya hidup dan pola makan.
Perlu diketahui, sebenarnya penggunaan Ozempic untuk penurunan berat badan belum disetujui nih oleh The Food and Drug Administration (FDA) meskipun memiliki kandungan yang sama dengan obat Wegovy, yang telah lebih dahulu disetujui untuk pengobatan obesitas.
Meski demikian, Ozempic dapat diresepkan oleh dokter untuk pasien diabetes dengan obesitas berdasarkan kondisi tertentu. Misalnya, saat pasien memerlukan obat semaglutide dan stoknya terbatas jumlahnya, atau untuk kepentingan penelitian.
Namun, sebelum meresepkan obat, dokter akan lebih dahulu memastikan kondisi pasien aman untuk diberikan obat ini, ya. Hal ini karena ternyata Ozempic dapat menimbulkan beberapa efek samping, nih.
Efek Samping Penggunaan Ozempic
Penggunaan obat Ozempic dapat menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari yang ringan hingga berat, seperti:
- Mual dan muntah
- Sembelit
- Perut kembung dan begah
- Pusing
- Penurunan nafsu makan
- Diare
- Gula darah rendah
- Kelelahan
- Pandangan kabur
- Batu empedu
- Gangguan ginjal
- Penyumbatan usus
- Pankreatitis (radang pankreas)
- Tumor atau kanker tiroid
Alih-alih memiliki tubuh yang lebih langsing, penggunaan Ozempic secara sembarangan justru bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih parah, nih. Dengan banyaknya risiko efek samping tersebut, maka obat ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dan anjuran dari dokter agar aman serta memberikan hasil penurunan gula darah dan berat badan yang diharapkan.
Perlu diketahui, penggunaan obat ini juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang dan menimbulkan gejala alergi seperti ruam, bengkak di wajah, mata, atau mulut, bahkan sesak napas. Oleh karena itu, informasikan kepada dokter jika kamu memiliki kecenderungan alergi terhadap obat atau bahan tertentu, atau memiliki riwayat asma, ya.
Jika kamu berkeinginan menggunakan ozempic untuk menurunkan berat badan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu tentang kondisi dan riwayat kesehatanmu dengan mudah melalui chat, ya. Nantinya, dokter akan memberikan arahan yang tepat, bahkan penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.