PCOS atau polycystic ovary syndrome adalah kelainan hormonal yang sering terjadi pada remaja putri. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa gangguan menstruasi di masa pubertas. Jika tidak diobati, PCOS pada remaja dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan beragam penyakit.

PCOS atau sindrom polikistik ovarium merupakan gangguan reproduksi wanita yang membuat sel telur tidak bisa dilepaskan, kadar hormon maskulin atau androgen menjadi berlebih, dan kantung-kantung berisi cairan muncul dalam jumlah yang banyak di dalam ovarium

Seputar PCOS pada Remaja dan Pengobatannya - Alodokter

Hingga saat ini, penyebab PCOS belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini diduga disebabkan oleh gangguan fungsi hormon insulin, ketidakseimbangan hormon estrogen, progesteron, dan androgen, serta faktor genetik

PCOS sering muncul pada usia remaja. Tak hanya mengakibatkan gangguan menstruasi, PCOS pada remaja berisiko menimbulkan gangguan kesuburan, kanker rahim, gangguan kecemasan atau depresi, bahkan penyakit jantung.

Gejala PCOS pada Remaja

Gejala PCOS biasanya muncul pada masa pubertas meski beberapa penderita tidak mengalami gejalanya sampai dewasa. Gejala yang sering dialami oleh penderita PCOS di usia remaja adalah gangguan menstruasi, seperti haid tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali (amenorrhea).

Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan menstruasi yang bisa terjadi pada penderita PCOS:

  • Tidak menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya sudah menstruasi
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur (oligomenorea)
  • Jarak antara menstruasi kurang dari 3 minggu atau menstruasi terjadi lebih dari 7 hari

Selain gangguan menstruasi, kenaikan hormon androgen pada penyakit PCOS dapat menimbulkan jerawat parah serta tumbuhnya kumis, jenggot, atau bulu dada pada wanita (hirsutisme).

Penderita PCOS pada remaja juga dapat mengalami obesitas dan kelainan pigmen kulit yang disebut akantosis nigrikans.

Pengobatan PCOS pada Remaja

Tujuan pengobatan PCOS pada remaja adalah untuk meredakan gejalanya. Oleh karena itu, metode pengobatannya tergantung pada gejala yang muncul.

Untuk mengurangi gejala, pasien dianjurkan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti berolahraga rutin 150 menit per minggu, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, serta menghindari konsumsi makanan cepat saji.

Gaya hidup tersebut dapat membuat fungsi insulin dalam tubuh menjadi lebih efektif. Namun pada kondisi tertentu, dokter mungkin akan menambahkan obat metformin untuk membantu meningkatkan fungsi insulin.

Sementara itu, metode pengobatan yang umum diberikan oleh dokter untuk mengatasi PCOS pada remaja berdasarkan gejalanya meliputi:

Pengobatan gangguan menstruasi

Untuk mengatasi gangguan menstruasi pada penderita PCOS, dokter dapat memberikan pil KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Pilihan obat lainnya adalah pil hormon yang mengandung progesteron saja atau koyo yang mengandung hormon estrogen dan progesteron.

Pengobatan hirsutisme

Hirsutisme dapat diredakan dengan pil KB kombinasi atau obat spironolactone. Selain menggunakan obat, penderita PCOS dapat mencukur bulu, mengoleskan krim perontok bulu, melakukan waxing, atau menjalani terapi laser untuk menghilangkan rambut-rambut yang tidak diinginkan.

Pengobatan jerawat

Dokter dapat memberikan pil hormon kombinasi estrogen dan progesteron atau pil spironolactone untuk menghambat hormon androgen yang dapat merangsang timbulnya jerawat. Selain pil hormon, dokter juga dapat memberikan krim antibiotik untuk mengobati jerawat.

Meski PCOS tidak dapat sembuh total, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat mengurangi gejala penyakit ini. Dengan pengobatan yang tepat, penderita PCOS dapat hidup dengan normal.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila Anda atau anak remaja Anda mengalami gangguan menstruasi, hirsutisme, dan jerawat yang parah. Dokter akan memastikan apakah gangguan tersebut disebabkan oleh PCOS pada remaja atau kondisi yang lain.

 

Ditulis oleh:
dr. Akbar Novan Dwi Saputra, Sp.OG

(Dokter Spesialis Kandungan)