Berkurangnya asupan darah ke jantung mungkin pada awalnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, bila lemak makin menumpuk di arteri, maka akan muncul gejala penyakit jantung koroner, seperti:

Sesak Napas

Penyakit jantung koroner dapat menimbulkan gejala sesak napas atau napas yang tersengal-sengal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya oksigen akibat kondisi jantung yang tidak mampu memompa darah dengan optimal.

Angina

Angina adalah nyeri dada akibat berkurangnya suplai darah ke otot jantung. Kondisi ini dapat berlangsung beberapa menit dan biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres. Meski umumnya tidak mengancam nyawa, angina dapat menjadi tanda bahwa tubuh berisiko terkena serangan jantung atau stroke.

Pada kasus yang ringan, angina hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti sakit maag. Namun, serangan angina berat dapat menimbulkan rasa tertekan di dada yang bisa menyebar ke lengan, leher, dagu, perut, dan punggung.

Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika arteri sudah tersumbat sepenuhnya. Kondisi ini harus segera ditangani agar tidak terjadi kerusakan permanen pada otot jantung.

Nyeri akibat serangan jantung serupa dengan angina. Hanya saja, nyeri pada serangan jantung akan terasa lebih berat dan bisa terjadi meskipun penderita sedang beristirahat.

Gejala serangan jantung bisa berupa nyeri yang menjalar dari dada ke lengan, dagu, leher, perut, dan punggung. Nyeri tersebut dapat berlangsung selama lebih dari 15 menit. Selain gejala tadi, penderita juga dapat mengalami pusing, berkeringat, mual, dan tubuh terasa lemas.

Serangan jantung bisa terjadi tiba-tiba, terutama pada penderita diabetes dan lansia.

Kapan Harus ke Dokter

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala di atas. Jika memungkinkan, mintalah pertolongan pada seseorang untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat. Penting untuk diingat, jangan mengemudikan kendaraan seorang diri ke rumah sakit kecuali bila tidak ada pilihan lain.

Pada sebagian kasus, penderita penyakit jantung koroner tidak mengalami gejala apa pun, sampai didiagnosis menderita kondisi ini. Oleh sebab itu, penting untuk menjalani pemeriksaan ke dokter secara berkala apabila Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner seperti yang telah dijelaskan di atas.