Saat puasa, kamu bisa saja mengalami gangguan pada saluran pencernaan, seperti diare. Bukan hanya merepotkan karena membuatmu jadi sering ke kamar mandi untuk buang air besar, diare juga bisa menyebabkan tubuhmu semakin lemas dan pada akhirnya mengganggu kelancaran berpuasamu.

Diare adalah kondisi saat seseorang buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi tinja yang cair atau encer. Kondisi ini kerap disertai dengan keluhan mules, sakit perut, mual, atau lemas. Jika dibiarkan, diare berisiko membuat penderitanya mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) yang bisa berakibat fatal.

Penyebab Diare Saat Puasa dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Penyebab Diare Saat Puasa

Puasa yang dilakukan dengan tepat umumnya tidak menyebabkan diare. Namun, saat menjalankan ibadah puasa, memang ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya diare, yaitu:

1. Konsumsi makanan tertentu

Beberapa jenis makanan yang paling sering menyebabkan diare saat puasa adalah makanan pedas dan makanan berlemak. Ini karena makanan pedas umumnya mengandung senyawa capsaicin yang bila terlalu banyak dikonsumsi dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga berpotensi menyebabkan diare.

Sementara itu, makanan berlemak cenderung lebih sulit diserap oleh usus, sehingga membuat usus menghasilkan lebih banyak air untuk membantu penyerapan makanan dan akhirnya membuat tinja menjadi encer.

Oleh karena itu, saat berpuasa, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan pedas dan berlemak secara berlebihan. Lebih baik, perbanyaklah konsumsi makanan yang tinggi protein dan serat.

2. Konsumsi minuman berkafein

Terlalu banyak minum minuman berkafein, seperti kopi, teh, minuman bersoda, serta minuman berenergi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya diare saat puasa. Pasalnya, beberapa penelitian menemukan bahwa kafein memiliki efek pencahar yang dapat membuatmu langsung ingin BAB setelah meminumnya.

Itulah mengapa, agar terhindar dari diare saat puasa, kamu disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman berkafein. Sebaliknya, minumlah air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan fit.

3. Infeksi pada saluran pencernaan

Infeksi saluran pencernaan juga dapat menyebabkan diare saat puasa. Umumnya, beberapa bakteri atau kuman penyebab infeksi ini adalah E. coli, Clostridum difficile, dan Giardia. Infeksi ini bisa terjadi ketika seseorang tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Agar kamu tidak mengalami diare saat puasa akibat infeksi, rajin-rajinlah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta pastikan juga setiap makanan yang kamu konsumsi, terutama daging, terjamin kebersihannya dan sudah dimasak hingga benar-benar matang.

4. Intoleransi laktosa

Laktosa adalah gula yang terkandung dalam susu dan produk olahannya, seperti keju dan yogurt. Pada beberapa orang, laktosa bisa sulit dicerna oleh tubuh, sehingga menyebabkan kondisi yang disebut dengan intoleransi laktosa. Kondisi ini bisa menimbulkan diare, sakit perut, dan perut kembung.

Nah, jika kamu merupakan salah satu orang yang mengalami intoleransi laktosa, berhati-hatilah saat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu, ya.

5. Efek samping obat-obatan

Mengonsumsi obat tertentu juga bisa menyebabkan diare. Salah satu jenis obatnya adalah antibiotik.

Mekanisme kerja antibiotik untuk mengatasi penyakit infeksi kadang membuat bakteri baik jadi ikut terbunuh. Padahal, keseimbangan bakteri baik di usus sangat berperan penting untuk mencegah terjadinya diare dan gangguan saluran pencernaan lain.

Jadi, jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan tetap ingin menjalankan ibadah puasa, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter guna memastikan keamanannya.

Cara Mengatasi Diare Saat Puasa

Bila kamu mengalami diare saat puasa, segeralah batalkan puasamu dengan minum air putih dan konsumsilah pisang, nasi putih, atau roti. Kamu juga bisa mengonsumsi oralit untuk menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat diare.

Kemudian, hindari konsumsi minuman berkafein, makanan pedas, makanan yang tinggi lemak, dan makanan yang bisa menimbulkan gas pada perut, seperti kacang-kacangan atau brokoli.

Sebisa mungkin hindari juga penggunaan obat-obatan secara sembarangan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Jika setelah melakukan cara-cara di atas diare tak kunjung mereda atau kamu justru mengalami gejala dehidrasi, seperti lemas, haus yang berlebihan, pusing, bibir kering, gelisah, atau urine menjadi sangat sedikit atau berwarna sangat pekat, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.