Peregangan statis adalah teknik sederhana yang dilakukan dengan menahan posisi tertentu selama beberapa detik untuk membantu otot tetap lentur dan nyaman. Aktivitas ini dapat mendukung pemulihan otot serta menjaga kelancaran gerak tubuh, terutama setelah olahraga atau duduk terlalu lama.
Berbeda dengan peregangan dinamis yang dilakukan dengan gerakan aktif dan berulang, peregangan statis dilakukan dengan menahan posisi tertentu selama beberapa detik. Tujuan pemanasan atau pendinginan setelah olahraga ini untuk membantu otot lebih rileks dan siap beraktivitas.

Manfaat Peregangan Statis
Dengan melakukan peregangan statis sebelum beraktivitas atau berolahraga, Anda bisa mendapatkan manfaat berikut ini:
1. Meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi
Peregangan statis membantu memanjangkan serabut otot secara perlahan. Ini membuat ruang gerak sendi menjadi lebih besar, sehingga tubuh tidak mudah kaku dan gerakan terasa lebih bebas.
2. Mengurangi risiko terjadinya cedera
Ketika otot diregangkan dan dibiasakan mencapai batas gerak tertentu, jaringan otot lebih mampu beradaptasi terhadap aktivitas fisik. Hal ini dapat menurunkan kemungkinan tarikan atau robekan otot saat tubuh bergerak lebih intens.
3. Merelaksasi tubuh
Menahan posisi peregangan dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yaitu sistem yang membuat tubuh lebih tenang. Dampaknya, otot menjadi lebih rileks dan rasa tegang berkurang.
4. Mempercepat pemulihan otot
Peregangan statis membantu meningkatkan aliran darah ke area otot yang bekerja. Sirkulasi yang lebih baik dapat mengurangi rasa nyeri setelah olahraga dan membantu fungsi otot pulih lebih cepat.
5. Mendukung postur tubuh yang baik
Ketegangan otot akibat terlalu lama duduk dapat menyebabkan postur tubuh memburuk. Dengan melakukan peregangan statis secara rutin, ketegangan pada punggung, leher, atau pinggang dapat berkurang sehingga postur tubuh tetap terjaga.
Cara Melakukan Peregangan Statis yang Aman
Agar manfaat peregangan statis dapat dirasakan optimal, ikuti langkah-langkah aman berikut ini:
- Pilih otot-otot besar seperti paha, betis, lengan, punggung, dan leher sebagai fokus peregangan.
- Lakukan peregangan secara perlahan dengan menahan posisi selama 10–30 detik tanpa memaksakan gerakan yang menimbulkan nyeri.
- Atur napas dengan menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan agar otot lebih rileks selama peregangan.
- Hindari menarik atau meregangkan otot terlalu kuat agar tidak terjadi cedera.
- Lakukan peregangan statis setelah pemanasan atau setelah olahraga utama ketika otot sudah berada dalam kondisi hangat.
Peregangan statis bisa menjadi bagian dari rutinitas sehat, terutama jika Anda sering duduk lama atau aktif berolahraga. Luangkan waktu minimal 2–3 kali sehari untuk melakukan peregangan, misalnya di pagi hari, setelah bekerja, atau usai berolahraga, agar otot tetap lentur dan tubuh bugar.
Jika mengalami nyeri hebat atau gangguan pergerakan setelah melakukan peregangan statis, konsultasikan ke dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dokter akan membantu Anda mendapatkan saran seputar pencegahan cedera atau teknik peregangan yang sesuai dengan kondisi tubuh.