Pitak adalah kerontokan di sebagian area rambut yang bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti penyakit autoimun, infeksi jamur, cedera, dan kebiasaan mencabut rambut pada penderita trikotilomania. 

Pitak atau alopecia areata bisa terjadi secara perlahan ataupun tiba-tiba, tergantung pada penyebabnya. Meskipun biasanya tidak berbahaya, pitak bisa mengganggu penampilan.

Pitak, Kenali Penyebab dan Cara Menangananinya - Alodokter

Rambut pitak bisa tumbuh kembali dalam hitungan bulan atau tahun, tetapi bukan berarti kondisi ini tidak perlu ditangani. Penanganannya penting untuk dilakukan agar rambut bisa tumbuh kembali dengan cepat dan kerontokan pun bisa dicegah.

Penyebab Pitak

Pitak memang bisa disebabkan oleh banyak hal, tetapi lebih sering disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun, sindrom metabolik, lupus, gangguan tiroid, dan anemia. Selain itu, terdapat sejumlah faktor dan kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya pitak, seperti:

1. Riwayat keluarga

Pitak atau kerontokan dapat terjadi karena riwayat keluarga atau faktor keturunan. Para ahli telah menemukan bahwa terdapat sejumlah gen yang berhubungan dengan alopecia areata. Banyak dari gen tersebut yang bisa memengaruhi respons kekebalan tubuh yang berdampak pada melemahnya kekuatan folikel rambut.

2. Kekurangan vitamin D

Sejumlah penelitian menunjukkan adanya kekurangan vitamin D pada penderita alopecia areata. Hal ini terjadi karena vitamin D memiliki dampak yang signifikan pada siklus dan kekuatan folikel rambut. Selain itu, rendahnya vitamin D juga dapat menjadi pemicu penyakit autoimun.

3. Stres

Folikel rambut memiliki interaksi dengan hormon kortikotropin yang dikeluarkan selama masa stres. Jumlah hormon ini tergantung pada tingkatan stres yang dialami. Itulah mengapa stres yang berlebih bisa menjadi faktor dan kondisi yang meningkatkan risiko pitak.

4. Perubahan hormon

Pitak juga bisa terjadi karena perubahan hormon yang disebabkan oleh kehamilan, menopause, PCOS, dan penyakit tiroid. Hal ini bisa terjadi karena adanya hubungan antara folikel rambut dengan berbagai hormon, seperti hormon androgen dan estradiol.

5. Infeksi jamur di kepala

Kondisi yang disebut juga tinea capitis ini juga termasuk salah satu penyebab munculnya pitak atau bahkan kebotakan di kepala. Ini terjadi karena infeksi jamur dapat menimbulkan reaksi peradangan di kulit kepala sehingga pertumbuhan rambut terganggu.

Selain itu, infeksi jamur juga bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut di kulit kepala sehingga menyumbat folikel rambut. Hal ini membuat rambut tidak bisa tumbuh dan terjadilah kebotakan atau pitak.

Penanganan Pitak

Penanganan pitak penting untuk dilakukan agar bisa membantu pertumbuhan rambut dan mencegah pitak kembali terjadi. Terdapat berbagai cara untuk menangani pitak, mulai dari penanganan mandiri hingga menggunakan obat-obatan.

Penanganan mandiri

Pitak bisa mengganggu penampilan sehingga membuat penderitanya tidak percaya diri. Oleh karena itu, kondisi ini perlu ditangani dengan tepat, salah satunya dengan melakukan perawatan mandiri di rumah.

Berikut ini cara menangani pitak secara mandiri:

  • Memijat kepala dengan minyak esensial
  • Mencukur seluruh rambut guna merangsang pertumbuhan rambut
  • Memakai rambut palsu
  • Mengoleskan krim tabir surya
  • Memperbaiki pola makan dengan memperbanyak asupan nutrisi, seperti protein, zat besi, dan biotin

Obat-obatan

Jika penanganan mandiri tidak kunjung membawa perubahan, Anda bisa menggunakan obat-obatan untuk membantu menumbuhkan rambut dengan lebih cepat, seperti:

  • Minoksidil, untuk merangsang pertumbuhan rambut dan memperlambat kebotakan
  • Kortikosteroid, untuk meredakan peradangan terutama pada penderita autoimun
  • Anthralin, untuk mengobati kebotakan
  • Diphencypron, untuk mencetuskan reaksi alergi sehingga merangsang pertumbuhan rambut
  • Obat antijamur, untuk mengatasi infeksi jamur yang menjadi penyebab pitak

Perlu diingat, penanganan pitak harus disesuaikan dengan penyebabnya. Hal ini penting agar pitak bisa ditangani dengan tepat. Meski begitu, terdapat pitak yang memang sulit diobati, terutama pitak yang disebabkan oleh penyakit autoimun.

Pitak pada umumnya memang tidak berbahaya dan sama sekali tidak menular. Namun, jika pitak tidak ada perubahan setelah melakukan perawatan mandiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.