Primpen adalah obat untuk mengatasi mual dan muntah. Obat ini bisa digunakan untuk menangani mual muntah akibat gangguan pencernaan, atau efek samping pengobatan, seperti kemoterapi dan radioterapi. Primpen hadir dalam sediaan tablet dan sirop, dengan kandungan metoclopramide.
Metoclopramide dalam Primpen termasuk kelompok obat antiemetik. Bahan aktif ini bekerja dengan cara meningkatkan gerakan lambung dan usus dalam mencerna makanan sehingga mempercepat pengosongan lambung. Hasilnya, lambung kosong lebih cepat sehingga keluhan mual dan muntah bisa teratasi.

Produk Primpen
Primpen tersedia dalam tiga varian, yaitu:
- Primpen tablet, yang mengandung 10 mg metoclopramide
- Primpen sirop, dengan kandungan 5 mg metoclopramide dalam tiap 5 ml
Apa Itu Primpen
| Bahan aktif | Metoclopramide |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antiemetik |
| Manfaat | Meredakan mual dan muntah akibat gangguan pencernaan, seperti penyakit asam lambung (GERD) atau gastroenteritis |
| Mengatasi gejala gastroparesis karena diabetes | |
| Mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterapi | |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Primpen untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi hal ini tidak terkonfirmasi dengan data yang didapatkan dari studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
| Primpen untuk ibu menyusui | Obat antiemetik dengan kandungan metoclopramide, termasuk Primpen, umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Tablet dan sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Primpen
Sebelum menjalani pengobatan dengan Primpen, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Primpen tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap metoclopramide.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, hipertensi, gagal jantung kongestif, aritmia, kanker payudara, diabetes, asma, penyakit Parkinson, defisiensi G6PD, atau kelainan darah, seperti porfiria atau methemoglobinemia.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda mengalami perforasi (lubang) di usus maupun lambung, obstruksi usus, perdarahan saluran cerna, epilepsi, feokromositoma, atau sindrom ekstrapiramidal.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang atau menderita gangguan mental, seperti depresi. Informasikan juga kepada dokter bila Anda pernah melakukan percobaan bunuh diri.
- Hindari penggunaan obat dengan kandungan metoclopramide, termasuk Primpen, jika sebelumnya pernah mengalami gangguan gerak atau tardive dyskinesia setelah menggunakan obat tersebut.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Primpen bila Anda sedang menjalani terapi dengan obat tertentu, termasuk phenothiazine, suplemen, dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi yang tidak diinginkan.
- Jangan menggunakan Primpen lebih dari 12 minggu. Penggunaan obat yang terbuat dari metoclopramide dalam jangka panjang bisa menyebabkan tardive dyskinesia.
- Diskusikan penggunaan Primpen dengan dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera hubungi dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius setelah menggunakan Primpen.
Dosis dan Aturan Pakai Primpen
Dosis Primpen tablet dan sirop tergantung pada kondisi yang akan diobati. Secara umum, berikut adalah dosis Primpen berdasarkan tujuan penggunaannya:
Tujuan: Mengobati penyakit asam lambung (GERD)
- Dewasa: 10–15 mg, 4 kali sehari, 30 menit setiap sebelum makan dan menjelang tidur. Dosis maksimal 60 mg per hari. Lama pengobatan 4–12 minggu.
Tujuan: Mengatasi gejala gastroparesis akibat diabetes
- Dewasa: 10 mg, 4 kali sehari, diminum 30 menit sebelum makan dan saat menjelang tidur. Dosis maksimal 40 mg per hari. Lama pengobatan 2–8 minggu.
Tujuan: Mencegah mual dan muntah akibat radioterapi
- Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Lama pengobatan 5 hari.
Tujuan: Mencegah mual dan muntah karena kemoterapi
- Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Lama penggunaan obat selama 5 hari.
- Anak-anak: 1–5 mg, 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Dosis pengobatan maksimal 5 hari.
Tujuan: Mencegah mual dan muntah sebelum pemeriksaan radiologi saluran pencernaan atas
- Dewasa: 10–20 mg sebagai dosis tunggal, diberikan 10 menit sebelum pemeriksaan.
- Anak usia 15–19 tahun: 10 mg sebagai dosis tunggal, dikonsumsi 5–10 menit sebelum pemeriksaan.
Cara Menggunakan Primpen dengan Benar
Pastikan untuk menggunakan Primpen sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar penggunaan Primpen aman dan efektif, perhatikanlah cara mengonsumsinya berikut ini:
- Konsumsilah Primpen saat perut kosong, biasanya 30 menit sebelum makan dan menjelang tidur.
- Telan tablet Primpen dengan bantuan air putih tanpa dihancurkan, dikunyah, atau dibelah terlebih dahulu.
- Apabila diresepkan Primpen sirop, kocoklah botol kemasannya sebelum obat diminum. Gunakanlah alat takar yang disertakan dalam kemasan supaya dosisnya akurat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Primpen, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Primpen di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan minum Primpen yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat sirop tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasannya dibuka.
Interaksi Primpen dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika obat yang mengandung metoclopramide, seperti Primpen, digunakan bersama obat tertentu, antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom ekstrapiramidal, seperti tardive dyskinesia, bila digunakan dengan obat antipsikotik
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal jika digunakan bersama levodopa
- Peningkatan risiko terjadinya efek kantuk bila digunakan dengan obat penenang, antihistamin, atau phenobarbital
- Penurunan efektivitas digoxin dalam mengobati aritmia
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan bersama obat antidepresan golongan SSRI, seperti escitalopram
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika berencana menggunakan Primpen bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Primpen
Ada sejumlah efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan Primpen, yaitu:
- Pusing atau sakit kepala
- Kantuk atau sangat lelah
- Diare
- Gelisah
- Kurang bertenaga
- Insomnia
- Linglung
Lakukan konsultasi lewat Chat Bersama Dokter jika keluhan di atas tidak hilang atau bertambah parah. Hentikan penggunaan dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping seperti berikut:
- Gangguan menstruasi
- Pembengkakan di tangan dan kaki
- Gerakan yang tidak terkendali atau tremor
- Penurunan gairah seksual
- Keluar ASI dari puting susu meski sedang tidak menyusui (galaktorea)
- Pembesaran payudara pada laki-laki (ginekomastia)
- Perubahan suasana hati dan mental, seperti depresi, linglung, cemas yang parah, atau muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri maupun percobaan bunuh diri