Obat glaukoma diresepkan dokter untuk menurunkan tekanan yang tinggi di dalam bola mata dan menghambat kerusakan pada saraf mata. Dengan begitu, gangguan penglihatan pada penderita glaukoma tidak makin parah.

Glaukoma terjadi ketika tekanan yang tinggi di dalam bola mata merusak saraf mata. Kondisi ini bisa ditandai dengan nyeri dan kemerahan pada mata, penglihatan kabur, penyempitan lapang pandang, muncul lingkaran pelangi saat menatap cahaya terang, sakit kepala berat, bahkan mual dan muntah.

Rekomendasi Obat Glaukoma yang Bagus di Apotik - Alodokter

Penderita glaukoma kerap kesulitan saat membaca, berjalan, atau mengemudikan kendaraan sehingga berisiko mengalami cedera saat beraktivitas. Jika tidak segera ditangani, glaukoma bisa menyebabkan kebutaan. Guna menghambat dan mencegah kebutaan, dokter dapat meresepkan obat glaukoma.

Pilihan Obat Glaukoma di Apotik

Obat glaukoma yang diresepkan dokter bisa berupa tetes mata atau obat minum. Meski berbeda sediaan, obat glaukoma tetap memiliki fungsi yang sama, yaitu menurunkan tekanan di dalam bola mata. Semua obat glaukoma ini dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter.

Berikut adalah beberapa produk obat glaukoma yang bisa Anda dapatkan di apotek:

Cendo Timol 0,5%

Rekomendasi Obat Glaukoma yang Bagus di Apotik - Alodokter

Beli Cendo Timol 0,5% di Sini

Cendo Timol 0,5% merupakan obat glaukoma dalam bentuk tetes mata. Tiap 1 ml Cendo Timol 0,5% mengandung 5 mg timolol. Obat dengan kandungan bahan aktif tersebut kerap digunakan dalam pengobatan glaukoma sudut terbuka.

Timolol bekerja dengan mengurangi produksi cairan di dalam bola mata. Dengan berkurangnya produksi cairan ini, tekanan di dalam mata akan menurun sehingga kerusakan saraf mata atau kebutaan dapat dicegah.

Cendo Timol 0,5% tersedia dalam kemasan botol plastik 5 ml. Untuk mengobati glaukoma, tetes mata Cendo Timol 0,5% perlu digunakan sebanyak 1 tetes, 2 kali sehari atau menurut petunjuk dokter.

Tim-Ophtal 0,25%

Rekomendasi Obat Glaukoma yang Bagus di Apotik - Alodokter

Beli Tim-Ophtal 0,25% di Sini

Tim-Ophtal 0,25% adalah merek tetes mata yang bagus digunakan sebagai obat glaukoma. Tiap 1 ml Tim-Ophtal 0,25% mengandung timolol hydrogen maleate yang setara dengan 5 mg timolol. Obat ini biasanya digunakan pada glaukoma sudut terbuka.

Timolol mampu menurunkan jumlah cairan dan tekanan di dalam bola mata (hipertensi okular). Berbekal kemampuan ini, timolol dapat melindungi saraf mata dari kerusakan yang dapat berujung pada kebutaan.

Tim-Ophtal 0,25% hadir dalam kemasan botol plastik 5 ml. Obat glaukoma ini digunakan dengan diteteskan pada mata yang mengalami glaukoma sebanyak 1 tetes, 2 kali sehari atau sesuai saran dokter.

Glauseta

Rekomendasi Obat Glaukoma yang Bagus di Apotik - Alodokter

Beli Glauseta di Sini

Glauseta adalah obat glaukoma dalam sediaan tablet. Dalam tiap tabletnya, Glauseta mengandung bahan aktif 250 mg acetazolamide. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan glaukoma sudut terbuka, glaukoma sekunder, dan pengobatan pertama pada glaukoma sudut tertutup.

Acetazolamide bekerja dengan mengurangi produksi cairan (aqueous humour) di dalam bola mata sehingga tekanan dalam mata juga dapat berkurang.

Glauseta tersedia dalam kemasan strip isi 10 tablet. Untuk mengobati glaukoma sudut terbuka, Glauseta bisa dikonsumsi 1–4 tablet per hari. Sementara itu, dosis Glauseta untuk menangani glaukoma sekunder dan pengobatan sebelum operasi pada glaukoma sudut tertutup adalah 1 tablet tiap 4 jam.

Glauseta bisa diminum bersama makanan atau segera setelah makan. Telan tablet Glauseta secara utuh dengan air putih.

Semua obat glaukoma di atas dapat menghambat dan mencegah kebutaan akibat kerusakan saraf mata. Namun, sebelum dokter meresepkan obat glaukoma, beri tahu dokter tentang suplemen, produk herbal, atau obat lain yang sedang Anda gunakan. Hal ini untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.

Selama pengobatan, Anda dianjurkan untuk kontrol ke dokter secara berkala agar kondisi dan hasil terapi dapat terpantau. Namun, jangan menunggu jadwal kontrol ke dokter jika Anda mengalami gejala yang parah, seperti nyeri berat pada mata, mata merah, sakit kepala, dan muntah.