Ruam campak merupakan gejala utama dari penyakit campak. Meskipun mudah dilihat, tetapi ruam ini hampir sama dengan jenis ruam yang disebabkan kondisi lain. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-cirinya agar bisa menanganinya dengan tepat.

Ruam campak biasanya muncul setelah penderitanya melewati berbagai gejala awal, seperti demam, pilek, pegal linu, muntah, dan diare. 

Ruam Campak, Kenali Ciri-Ciri dan Tips untuk Mengatasinya - Alodokter

Meski dapat dialami oleh siapa saja, campak lebih berisiko pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Itulah mengapa penyakit menular ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Ruam Campak dan Ciri-Cirinya

Ruam campak disebabkan oleh infeksi virus yang berawal dari saluran pernapasan. Nantinya, virus ini menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan berbagai gejala yang khas, termasuk ruam campak. Namun, ruam yang muncul ini memiliki kesamaan dengan gejala penyakit lain, seperti demam berdarah dan rubella.

Meski memiliki kesamaan dengan ruam akibat penyakit lain, ruam campak sebenarnya tetap dapat dikenali. Kondisi ini umumnya disertai dengan gejala lainnya yang khas, seperti demam, bintik-bintik di dalam mulut, dan infeksi selaput mata (konjungtivitis).

Berikut ini adalah ciri-ciri ruam campak yang perlu dikenali:

1. Didahului dengan gejala khas lainnya

Sebelum muncul ruam pada kulit, campak biasanya dimulai dengan gejala yang mirip seperti flu, yaitu demam, kelelahan, batuk, dan mata merah. Selain itu, gejala awal campak juga disertai dengan bintik-bintik putih di dalam mulut yang dikenal sebagai bintik koplik. 

Setelah gejala-gejala tersebut dirasakan, ruam campak biasanya mulai muncul di wajah dan leher setelah 3–5 hari gejala awal muncul. Jadi, ruam yang muncul setelah gejala seperti flu dapat menjadi ciri utama dari ruam campak.

2. Lokasi penyebaran ruam

Ciri-ciri ruam campak selanjutnya dapat dilihat dari lokasi munculnya ruam. Setelah gejala awal muncul, ruam campak biasanya dimulai dengan bintik merah datar di area wajah, tepatnya pada garis rambut. Ruam datar tersebut berukuran kecil, tetapi bisa menyatu dengan ruam lain dan terlihat membesar seiring berjalannya waktu.

Selanjutnya, ruam menyebar ke bawah leher sebelum akhirnya mulai menyebar ke seluruh tubuh, seperti lengan dan kaki. 

3. Disertai demam tinggi

Demam sebenarnya sudah dirasakan sebelum ruam campak muncul. Namun, demam biasanya akan meningkat secara signifikan ketika ruam mulai menyebar ke seluruh tubuh. Dalam beberapa kasus, suhu tubuh penderita campak bisa mencapai 40°C. 

4. Lama waktu munculnya ruam

Meski mirip dengan ruam akibat penyakit rubella, ruam campak umumnya bisa bertahan lebih lama, yaitu sekitar 5–7 hari. Sementara itu, rubella hanya bertahan 1–3 hari. Namun, hal ini tetap tergantung pada daya tahan tubuh seseorang. Dalam beberapa kasus, ruam campak juga dapat berlangsung lebih dari 7 hari.

Perlu diketahui bahwa ruam campak bisa menentukan apakah campak masih dapat ditularkan atau tidak. Umumnya, campak masih menular hingga 4 hari setelah ruam muncul.

Ruam Campak dan Tips Mengatasinya

Ruam campak sebenarnya dapat menghilang dengan sendirinya, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik. Namun, hal ini tetap perlu didukung dengan beberapa upaya agar proses penyembuhannya dapat berjalan lebih cepat.

Berikut ini adalah berbagai tips untuk meredakan ruam campak:

  • Hindari menggaruk ruam guna mencegah infeksi.
  • Perbanyak asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung. Gunakan pelindung, seperti topi dan pakaian panjang, bila ingin keluar rumah.
  • Kompres area ruam dengan air hangat atau dingin.
  • Gunakan moisturizer, krim, atau obat-obatan tertentu untuk membantu mengurangi rasa gatal.

Perlu diingat, ruam campak memang memiliki kemiripan dengan gejala penyakit lain, seperti demam berdarah, cacar air, dan rubella. Oleh karena itu, Anda perlu memastikannya terlebih dahulu sebelum melakukan penanganan apa pun pada ruam.

Campak sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin campak atau vaksin MMR, yaitu vaksin gabungan untuk campak dan rubella. Pelaksanaan vaksin tersebut harus disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.

Jika Anda mencurigai adanya ruam campak pada kulit, lakukan isolasi mandiri agar mengurangi risiko menular ke orang lain. Setelahnya, periksakan ke dokter guna mendapatkan penanganan dan pengobatan. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari sejumlah komplikasi yang dapat terjadi.