Sakit perut bagian bawah pada wanita bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari gangguan ringan, seperti gangguan pencernaan, hingga masalah kesehatan serius, seperti infeksi atau gangguan organ reproduksi. Tidak jarang, keluhan ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kekhawatiran.

Sakit perut bagian bawah pada wanita, baik di sisi kiri, kanan, maupun keduanya dapat muncul secara tiba-tiba, bertahap, atau berulang, tergantung pada penyebabnya. Setiap wanita mungkin pernah mengalaminya, baik sebelum menstruasi, saat hamil, maupun di luar siklus haid.

Sakit Perut Bagian Bawah pada Wanita, Kenali Penyebab dan Tanda Bahayanya - Alodokter

Untuk mengenali penyebabnya, penting untuk memahami bahwa lokasi dan sifat nyeri bisa memberikan petunjuk awal mengenai kondisi yang sedang terjadi. Namun, pemeriksaan medis tetap diperlukan jika keluhan tidak membaik atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Berbagai Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah pada Wanita

Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita yang sering ditemukan:

1. Nyeri haid

Nyeri haid atau dismenore adalah penyebab paling umum sakit perut bagian bawah pada wanita. Biasanya, nyeri muncul sesaat sebelum atau selama menstruasi dan terasa seperti kram di perut bagian bawah atau panggul.

Rasa sakit bisa ringan, tetapi bisa juga parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri ini umumnya berlangsung 1–3 hari dan dapat mereda dengan obat pereda nyeri, kompres hangat, atau istirahat.

2. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) sering dialami wanita karena saluran kemihnya lebih pendek dibandingkan dengan pria. Gejala utama kondisi ini meliputi nyeri atau rasa panas saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, dan kadang urine berbau menyengat atau terdapat darah.

Rasa nyeri biasanya dirasakan di perut bagian bawah, terutama di sekitar kandung kemih. Jika tidak diobati, ISK bisa berkembang menjadi infeksi ginjal yang lebih serius.

3. Kista ovarium

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh di indung telur (ovarium). Kista kecil sering kali tidak bergejala, tetapi kista yang membesar, pecah, atau terpuntir dapat menyebabkan nyeri tajam di perut bagian bawah, terutama di salah satu sisi.

Beberapa wanita juga bisa mengalami perut kembung, rasa berat di perut, atau siklus haid yang tidak teratur. Pada kasus yang parah, kista yang pecah bisa menyebabkan nyeri tiba-tiba dan hebat, serta memerlukan penanganan darurat.

4. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan mirip lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, misalnya di indung telur, saluran tuba, atau organ lain di panggul. Kondisi ini menyebabkan sakit perut bagian bawah pada wanita, terutama saat menstruasi, dan sering kali makin parah menjelang haid.

Selain itu, endometriosis dapat menimbulkan nyeri saat berhubungan intim, masalah kesuburan, nyeri saat buang air besar, atau gangguan saluran kemih.

5. Radang panggul

Radang panggul adalah infeksi serius pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, saluran tuba, dan ovarium. Gejala umumnya berupa nyeri perut bawah yang makin berat, demam, keputihan yang banyak atau berbau, perdarahan di luar haid, dan kadang nyeri saat berhubungan intim.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti klamidia atau gonore. Jika tidak diobati, radang panggul bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti masalah kesuburan.

6. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah kondisi darurat saat janin berkembang di luar rahim, biasanya di saluran tuba falopi. Gejalanya termasuk nyeri tajam dan tiba-tiba di perut bagian bawah, perdarahan dari vagina, pingsan, hingga syok. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa, sehingga harus segera mendapatkan pertolongan medis.

7. Masalah pencernaan

Sakit perut bagian bawah pada wanita juga bisa disebabkan masalah pencernaan, misalnya sindrom iritasi usus besar (IBS), konstipasi, diare, atau infeksi saluran cerna.

IBS dapat memicu nyeri perut bawah yang hilang-timbul, perut kembung, sering buang angin, atau perubahan pola buang air besar. Konstipasi dan infeksi usus juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, disertai mual dan penurunan nafsu makan.

8. Miom rahim

Miom adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding atau luar rahim. Kebanyakan miom tidak berbahaya dan tidak bergejala, tetapi bisa menyebabkan nyeri perut bawah, terutama saat menstruasi. Gejala lain yang dapat muncul meliputi perdarahan menstruasi berlebihan, tekanan di perut bawah, sering buang air kecil, atau sulit hamil jika ukuran miom cukup besar.

Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Walaupun sebagian besar sakit perut bagian bawah pada wanita disebabkan oleh kondisi yang tidak membahayakan, ada beberapa tanda yang harus segera mendapat perhatian medis, yaitu:

  • Nyeri perut yang sangat hebat dan tiba-tiba
  • Disertai demam tinggi atau menggigil
  • Muntah berkepanjangan
  • Perdarahan vagina di luar jadwal haid atau perdarahan sangat banyak
  • Pingsan atau penurunan kesadaran
  • Nyeri perut setelah trauma atau kecelakaan
  • Keluar cairan atau keputihan berbau menyengat

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera cari bantuan medis di IGD rumah sakit terdekat.

Menjaga pola hidup sehat, mengenali pola nyeri, dan tidak menunda pemeriksaan jika keluhan tidak membaik adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi dari sakit perut bagian bawah pada wanita. Jangan ragu untuk memantau siklus haid, pola makan, serta kebersihan area intim sebagai bagian dari upaya pencegahan.

Untuk keluhan sakit perut bagian bawah yang ringan atau jika Anda masih ragu, manfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER agar mendapatkan saran medis yang tepat dan sesuai kebutuhan Anda.