Sakit perut karena makanan berlemak terjadi akibat lemak sulit dicerna oleh tubuh. Hal inilah yang bisa memicu iritasi lambung dan menyebabkan sakit perut. Penanganan yang tepat sangat diperlukan agar kondisinya tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mengonsumsi makanan berlemak memang menggugah selera. Namun, asupan lemak yang berlebihan bisa membuat kerja pencernaan menjadi lebih berat. Selain dapat menyebabkan sakit perut, makanan jenis ini juga bisa memperburuk keluhan pada kondisi tertentu, seperti maag, gangguan empedu, atau sindrom iritasi usus besar.

Oleh sebab itu, penting untuk memahami penyebab sakit perut karena makanan berlemak dan cara mengatasinya agar bisa ditangani dengan cepat.
Penyebab Sakit Perut Karena Makanan Berlemak
Selain membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh, ada faktor lain yang bisa menyebabkan sakit perut karena makanan berlemak, di antaranya:
1. Peningkatan produksi asam lambung
Sakit perut karena makanan berlemak bisa disebabkan karena peningkatan produksi asam lambung. Soalnya, makanan berlemak dapat merangsang produksi asam lambung, yang mana hal ini akan memperparah gejala maag, seperti perih, mulas, atau nyeri ulu hati.
2. Gangguan pada kandung empedu
Perlu diketahui bahwa proses pencernaan lemak membutuhkan empedu. Nah, pada orang dengan gangguan empedu, seperti batu empedu atau radang empedu, konsumsi makanan berlemak bisa memicu nyeri hebat di perut kanan atas.
3. Sindrom iritasi usus besar (IBS)
Penderita IBS cenderung lebih sensitif terhadap makanan berlemak. Hal ini karena lemak dapat memicu kontraksi otot usus pada penderita IBS, sehingga menimbulkan perut kram, kembung, atau diare.
4. Gangguan pankreas
Pada gangguan pankreas, produksi enzim pencerna lemak berkurang. Akibatnya, lemak tidak bisa tercerna dengan baik dan akhirnya menyebabkan perut kembung, mencret, atau sakit setelah makan.
Cara Mengatasi Sakit Perut Akibat Makanan Berlemak
Jika Anda mengalami sakit perut setelah mengonsumsi makanan berlemak, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan:
1. Istirahatkan perut
Anda dianjurkan untuk berhenti makan dalam beberapa jam ke depan, terutama hidangan yang berat, pedas, ataupun berlemak. Hal ini bertujuan agar saluran pencernaan tidak bekerja terlalu keras dan punya waktu untuk memulihkan diri. Jika rasa lapar muncul, pilih makanan yang lebih mudah dicerna seperti roti tawar.
2. Minum air putih hangat
Air putih hangat mampu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu melancarkan proses pencernaan. Selain itu, air hangat juga dapat membantu mengurangi rasa begah di perut. Jika Anda mengalami diare setelah makan makanan berlemak, minum air sedikit-sedikit tapi rutin supaya cairan tubuh tetap terjaga.
3. Kompres hangat pada perut
Cara mengatasi sakit perut karena makanan berlemak selanjutnya adalah kompres hangat. Anda cukup menempelkan handuk hangat di bagian perut yang terasa sakit selama 10–15 menit. Kompres hangat bisa melemaskan otot perut yang tegang, sehingga kram atau rasa nyeri bisa berkurang.
4. Jangan minum obat antinyeri tanpa resep dokter
Jangan asal minum obat pereda nyeri, terutama golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen, karena obat ini bisa memperparah iritasi di lambung. Jika sakit yang dirasa cukup berat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan obat yang sesuai.
5. Hindari makanan pemicu
Mulailah mencatat makanan apa saja yang biasanya memicu sakit perut, misalnya makanan yang digoreng, bersantan, atau berlemak tinggi. Dengan mengenali pola ini, Anda bisa lebih mudah menghindari atau membatasi makanan pemicu di masa mendatang, sehingga sakit perut tidak mudah kambuh.
6. Perbanyak istirahat
Ketika mengalami sakit perut karena makanan berlemak, luangkan waktu untuk beristirahat hingga gejalanya mereda. Istirahat dapat membantu pemulihan tubuh lebih cepat dan mengurangi rasa tidak nyaman yang muncul.
Untuk mencegah kekambuhan sakit perut karena makanan berlemak, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Kurangi makanan yang digoreng, bersantan, atau tinggi lemak hewani.
- Makan dalam porsi kecil tapi sering, agar kerja pencernaan menjadi lebih ringan.
- Ganti lemak jenuh dari gorengan atau santan dengan minyak zaitun, minyak kanola, atau lemak nabati lain yang lebih sehat.
- Kunyah makanan secara perlahan.
Sakit perut karena makanan berlemak umumnya dapat membaik dengan perubahan pola makan dan gaya hidup sehat. Akan tetapi, jika keluhan tidak membaik dalam waktu 1–2 hari dan disertai muntah, demam, diare parah, atau sakit perut yang makin berat, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda dapat memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di ALODOKTER untuk konsultasi awal terkait keluhan pencernaan secara mudah dan cepat.