Scabimite krim adalah obat oles untuk mengatasi infeksi parasit pada kulit, seperti kudis dan kutu kemaluan. Obat ini dapat membunuh parasit dan meredakan keluhan yang disebabkan oleh infeksi parasit ini, misalnya gatal yang parah.

Scabimite krim terbuat dari bahan permethrin. Bahan tersebut bekerja dengan cara membunuh dan melumpuhkan saraf, serta otot-otot pernapasan dari parasit pada kudis dan kutu kemaluan. Dengan begitu, parasit tidak dapat berkembang biak dan akan mati.

Scabimite Krim

Di samping menggunakan obat ini, ada juga beberapa kebiasaan yang perlu diterapkan untuk memaksimalkan pengobatan, salah satunya mencuci pakaian dengan air panas.

Produk Scabimite Krim

Terdapat dua varian produk Scabimite krim yang tersedia di Indonesia, yaitu:

  • Scabimite krim kemasan tube 10 gram.
  • Scabimite krim kemasan tube 30 gram.

Apa Itu Scabimite Krim

Bahan aktif Permethrin
Golongan Obat resep
Kategori Obat antiparasit
Manfaat Mengobati kudis dan kutu kemaluan
Digunakan oleh Dewasa, bayi ≥2 bulan, anak-anak, dan lansia
Scabimite krim untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini.
Scabimite krim untuk ibu menyusui Obat ini aman digunakan oleh ibu menyusui. Namun, jangan oleskan Scabimite krim pada payudara agar obat tersebut tidak tertelan oleh bayi.Jika infeksi terjadi di area payudara, bersihkan area tersebut secara menyeluruh sebelum menyusui, atau oleskan obat ini setelah menyusui.Potong rambut atau ikat rambut ke belakang saat memberikan ASI agar tidak ikut tertelan oleh bayi.
Bentuk obat Krim

 Peringatan sebelum Menggunakan Scabimite Krim

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Scabimite krim, yaitu:

  • Jangan menggunakan Scabimite krim jika Anda alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menderita asma.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal, maupun produk perawatan kulit tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan Scabimite krim pada lansia dan anak-anak, karena kelompok ini lebih sensitif terhadap efek samping.
  • Jangan gunakan Scabimite krim pada luka atau pada kulit yang menunjukkan tanda infeksi, seperti bengkak atau mengeluarkan nanah.
  • Setelah menggunakan Scabimite krim, ruam dan gatal di kulit (pruritus) mungkin akan tetap ada hingga 2–4 minggu. Ini merupakan reaksi terhadap sisa-sisa parasit yang mati, dan bukan tanda obat gagal bekerja atau obat perlu digunakan ulang.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Scabimite krim.

Dosis dan Aturan Pakai Scabimite Krim

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Scabimite krim berdasarkan kondisi yang ditangani:

Kondisi: Kudis (scabies)

  • Dewasa, lansia dan anak usia >12 tahun: Dosis maksimal, yaitu 30 gram.
  • Anak usia 6–12 tahun: Dosis maksimal 15 gram
  • Anak usia 1–5 tahun: Dosis maksimal 7,5 gram
  • Anak usia 2 bulan sampai <1 tahun: Dosis maksimal 3,75 gram

Kondisi: Kutu kemaluan (pediculosis pubis)

  • Dewasa: Dosis maksimal 30 gram. Oleskan obat secukupnya sampai menutupi area sekitar kemaluan, paha bagian dalam sampai ke lutut, dan rambut yang tumbuh dari area kemaluan sampai ke perut atau dada.

Biarkan krim mengering dan bilas dengan bersih setelah 12 jam atau semalaman didiamkan.

Cara Menggunakan Scabimite Krim dengan Benar

Scabimite krim bisa dibeli di apotek dengan resep dokter. Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai obat yang tertera pada kemasan. Berikut ini adalah cara menggunakan Scabimite krim dengan benar:

  • Bersihkan dan keringkan tubuh Anda sebelum memakai Scabimite krim. Jika Anda mandi dengan air hangat, jangan langsung gunakan obat dan tunggu hingga badan sudah kembali terasa sejuk.
  • Gunakan tusuk gigi untuk mengoleskan krim di bawah kuku tangan atau kaki. Kuku tersebut harus dipotong pendek.
  • Oleskan krim tipis-tipis secara merata ke seluruh tubuh, termasuk ke leher, telapak tangan, telapak kaki, sela jari, dan lipatan tubuh. Pada pasien dewasa, krim ini tidak perlu digunakan di area kepala dan wajah, kecuali jika area tersebut terkena kudis.
  • Pada pasien lansia dan anak-anak, obat ini perlu dioleskan secara tipis ke kulit kepala, garis rambut, dahi, pelipis, telinga, atau wajah. Ulangi pemakaian jika krim yang dioleskan ke tangan terbilas oleh air dan sabun dalam waktu 8 jam.
  • Diamkan krim selama kurang lebih 8–14 jam sebelum dibilas dengan air. Jika gejala kudis tidak kunjung sembuh, terlihat ada tungau hidup, atau muncul gejala kudis baru, obat bisa dipakai lagi setidaknya 7 hari setelah pemakaian awal.
  • Hindari menutup area yang sedang diobati dengan perban.
  • Cuci tangan setelah menggunakan Scabimite krim, kecuali jika krim ini digunakan untuk mengobati area tangan.
  • Hati-hati saat menggunakan Scabimite krim agar tidak mengenai area mata atau mulut. Segera bilas dengan air jika krim ini mengenai area tersebut.
  • Jika Anda mengoleskan Scabimite krim pada orang lain, gunakan sarung tangan untuk melindungi diri sendiri dari infeksi.
  • Infeksi kutu kemaluan dan kudis merupakan kondisi yang sangat menular. Jadi, jangan berhubungan seksual sampai infeksi sembuh. Hindari juga berbagi barang pribadi, seperti pakaian atau seprai, dengan orang lain.
  • Untuk mencegah kudis atau kutu kemaluan kambuh kembali, cuci semua baju, seprai, atau handuk di air panas. Rendam juga sisir di air panas selama minimal 10 menit. Bersihkan pula perabot rumah, seperti bantal, kasur, dan karpet.
  • Simpan Scabimite krim di ruangan yang kering bersuhu 15–25 Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan gunakan obat ini jika sudah kedaluwarsa.

Interaksi Scabimite Krim dengan Obat Lain

Obat yang dioleskan pada kulit, seperti Scabimite krim, jarang menimbulkan efek interaksi saat digunakan dengan obat lain. Namun, penggunaan krim ini bersama obat kortikosteroid minum maupun kortikosteroid topikal bisa memperburuk gejala kudis.

Oleh sebab itu, hentikan pemakaian obat kortikosteroid sebelum memulai terapi dengan Scabimite krim.

Selain itu, tidak tertutup pula kemungkinan bahwa obat oles ini berinteraksi dengan obat selain kortikosteroid. Agar aman, beri tahu dokter jika Anda sedang memakai obat bebas, obat resep, vitamin, atau obat herbal tertentu.

Efek Samping dan Bahaya Scabimite Krim

Efek samping yang dapat terjadi pada kulit setelah menggunakan Scabimite krim antara lain:

  • Rasa panas, perih
  • Kemerahan atau gatal
  • Mati rasa atau kesemutan di area yang diolesi obat
  • Kulit kering

Segera cari pertolongan medis jika timbul reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Rasa terbakar, perih, atau kemerahan yang parah
  • Pembengkakan pada kulit
  • Mual atau muntah
  • Sakit kepala atau pusing berputar