Sopavel adalah obat untuk mengatasi gangguan mental, seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Obat ini bermanfaat untuk meringankan gejala halusinasi, delusi, perubahan suasana hati yang ekstrem, dan gangguan berpikir pada pasien dengan kondisi tersebut. 

Sopavel mengandung olanzapine sebagai bahan aktifnya. Olanzapine dalam obat ini mampu menyeimbangkan kadar dopamin dan serotonin di dalam otak. Cara kerja tersebut dapat memperbaiki suasana hati, pikiran, dan perilaku pasien dengan gangguan bipolar dan skizofrenia.

Sopavel

Sopavel bisa digunakan sebagai pengobatan tunggal (monoterapi) atau dikombinasikan dengan obat lain, seperti fluoxetine atau lithium, yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Produk Sopavel

Sopavel tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dan ODT (orodispersible tablet). Berikut adalah rinciannya:

  • Sopavel tablet, dengan kandungan 5 mg olanzapine tiap tabletnya
  • Sopavel 5 ODT, yang berbahan aktif 5 mg olanzapine tiap tablet
  • Sopavel 10 ODT, yang mengandung 10 mg olanzapine per tablet

Apa Itu Sopavel

Bahan aktif Olanzapine
Golongan Obat resep
Kategori Antipsikotik 
Manfaat Meringankan gejala skizofrenia dan gangguan bipolar
Digunakan oleh Dewasa
Sopavel untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sopavel untuk ibu menyusui Sopavel dapat digunakan selama masa menyusui, tetapi dosisnya harus sesuai anjuran dokter.
Selama menjalani pengobatan dengan Sopavel, awasi kemungkinan efek samping pada bayi menyusu, seperti gelisah, tidur terus-menerus, atau tremor
Bentuk obat Tablet salut selaput dan ODT

Peringatan sebelum Menggunakan Sopavel

Sopavel harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Sebelum minum obat ini, perhatikanlah hal-hal berikut ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Sopavel tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap olanzapine.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang mengalami demensia atau glaukoma sudut tertutup. Individu dengan kondisi tersebut tidak boleh menggunakan Sopavel.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami diabetes, hipertensi atau hipotensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, fenilketonuria, kanker payudara, penyakit Alzheimer, atau penyakit Parkinson.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
  • Bicarakan dengan dokter perihal penggunaan Sopavel jika Anda sedang menjalani pengobatan radioterapi atau kemoterapi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Sopavel. Obat ini dapat menyebabkan kantuk. Pastikan Anda benar-benar prima sebelum beraktivitas kembali.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Sopavel. Hal tersebut dapat meningkatkan efek kantuk dan hipertensi ortostatik.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Sopavel.

Dosis dan Aturan Pakai Sopavel

Dosis dan aturan pakai Sopavel ditentukan dokter berdasarkan kondisi, usia, dan respons pasien terhadap pengobatan. Secara umum, berikut adalah dosis penggunaan Sopavel:

Kondisi: Skizofrenia

  • Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan menjadi 5–20 mg per hari, berdasarkan respons pasien setelah 24 jam.

Kondisi: Gangguan bipolar

  • Dosis awal 10–15 mg per hari sebagai terapi tunggal atau 10 mg per hari sebagai terapi kombinasi dengan obat lain, seperti lithium atau valproate. Dosis dapat disesuaikan berdasarkan respons pasien setelah 24 jam. Dosis perawatan 5–20 mg per hari.

Cara Menggunakan Sopavel dengan Benar

Gunakan Sopavel sesuai anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakannya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Sopavel berikut ini:

  • Minumlah Sopavel sebelum atau sesudah makan. Namun, bila timbul sakit perut, konsumsilah obat ini setelah makan.
  • Telan Sopavel tablet secara utuh dengan bantuan air putih tanpa digerus, dikunyah, atau dibelah terlebih dahulu.
  • Apabila diresepkan Sopavel ODT, letakkan tablet ini di atas lidah dan biarkan larut, lalu minumlah air atau telan tanpa air, sesuai petunjuk dokter.
  • Jika Anda lupa minum Sopavel, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Patuhi jadwal kontrol yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi bisa terpantau. Selama menggunakan Sopavel, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan kondisi darah, jantung, dan metabolisme tubuh secara berkala.
  • Jangan mengubah dosis atau menghentikan penggunaan Sopavel tanpa arahan dokter, karena dapat mengurangi efektivitas pengobatan.
  • Hindari memberikan Sopavel kepada orang lain, meskipun gejalanya mirip dengan Anda.
  • Simpan Sopavel di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan Sopavel yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Sopavel dengan Obat Lain

Penggunaan Sopavel dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan interaksi obat. Efek interaksi yang perlu diperhatikan di antaranya: 

  • Penurunan efektivitas obat agonis dopamin, seperti levodopa
  • Penurunan efektivitas Sopavel jika digunakan dengan arang aktif, carbamazepine atau omeprazole
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Sopavel bila digunakan dengan fluvoxamine
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan dengan amiodarone, oxaliplatin, quinidine, sotalol, atau ranolazine
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan bupropion
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada otak yang bisa menyebabkan koma, gangguan pernapasan, bahkan kematian jika digunakan dengan codein atau fentanyl
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi ortostatik jika digunakan dengan diazepam atau lorazepam
  • Peningkatan efek obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah

Untuk mengantisipasi efek interaksi di atas, selalu konsultasikan ke dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi agar tidak terjadi interaksi yang merugikan.

Efek Samping dan Bahaya Sopavel

Penggunaan Sopavel dapat menimbulkan beberapa efek samping. Segera konsultasikan ke dokter jika muncul keluhan berikut selama pemakaian Sopavel:

  • Mulut kering
  • Rasa kantuk atau pusing
  • Sembelit
  • Berat badan naik
  • Peningkatan nafsu makan

Meskipun jarang terjadi, Sopavel dapat menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

Konsultasikan diri Anda ke dokter bila keluhan dan efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi langsung dengan dokter.