Program bayi tabung kerap menjadi pilihan bagi pasangan suami istri yang sulit memiliki keturunan. Meski terbilang mahal dan ada risiko gagal, program ini tetap banyak diminati. Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pasangan suami istri jika ingin melakukan program bayi tabung.
Sel telur normalnya dibuahi oleh sperma di dalam tubuh wanita. Namun, proses ini tidak selalu menghasilkan kehamilan, terutama pada pasangan yang memiliki masalah kesuburan atau infertilitas.
Hal inilah yang membuat banyak pasangan mencoba teknologi reproduksi berbantu (TRB), seperti bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).
Prosedur Bayi Tabung
Di laboratorium, sel sperma suami disuntikkan atau dipertemukan dengan sel telur istri agar bisa terjadi proses pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur akan berkembang menjadi bakal janin (embrio). Embrio ini akan ditanamkan ke dalam rahim istri untuk berkembang menjadi janin.
Namun, keberhasilan program bayi tabung sangat bergantung pada banyak faktor, seperti usia pasangan dan penyebab infertilitas.
Jadi, pastikan Anda dan pasangan memahami apa saja syarat-syarat menjalani program bayi tabung sebelum melakukannya.
Syarat-Syarat Menjalani Program Bayi Tabung
Untuk memperoleh hasil yang optimal, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pasangan suami istri sebelum menjalani program bayi tabung, yakni:
1. Harus pasangan suami istri yang sah
Di Indonesia, program bayi tabung dan upaya kehamilan di luar cara alamiah lainnya hanya bisa dijalani oleh pasangan suami istri yang sah. Ini sesuai dengan UU Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Pada program bayi tabung, hasil pembuahan harus ditanamkan dalam rahim istri tempat sel telur berasal. Oleh karena itu, program ini tidak bisa dilakukan menggunakan donor sperma, sel telur, atau embrio.
2. Usia wanita sebaiknya di bawah 35 tahun
Program bayi tabung direkomendasikan untuk pasangan usia subur yang belum memperoleh momongan, meski telah rutin berhubungan intim tanpa kondom di masa subur selama kurang lebih 2 tahun.
Beberapa riset menyebutkan tingkat keberhasilan program bayi tabung berkaitan dengan usia wanita yang menjalaninya. Berikut adalah peluang keberhasilan program bayi tabung sesuai usia wanita:
- Usia 30–35 tahun: 41%–43%
- Usia 35–37 tahun: 33%–36%
- Usia 38–40: 23–27%
- Usia di atas 40 tahun: 13%–18%
Pada wanita berusia di bawah 35 tahun, biasanya dokter akan menanamkan 1 embrio di rahim. Sementara itu, pada wanita berusia di atas 40 tahun mungkin akan ditanamkan lebih dari 1 embrio. Penanaman lebih dari 1 embrio di rahim bisa meningkatkan risiko terjadinya hamil kembar.
3. Kondisi sel telur dan sperma sehat
Sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan suami istri perlu memastikan bahwa mereka memiliki sel telur dan sperma yang sehat. Hal ini dapat diketahui melalui tes kesuburan, seperti pemeriksaan jumlah dan kualitas sel telur, tes cadangan ovarium, serta analisis sperma.
Tes cadangan ovarium dilakukan untuk mengetahui jumlah hormon kesuburan yang ada di tubuh wanita, seperti hormon perangsang folikel (FSH), estrogen, dan hormon anti-mullerian. Sementara itu, analisis sperma bertujuan untuk mengetahui jumlah, bentuk, dan keaktifan sperma.
4. Kondisi kesehatan tubuh suami dan istri terjaga
Tubuh yang sehat merupakan salah satu syarat menjalani program bayi tabung yang harus dipenuhi oleh pasangan suami istri. Mereka juga harus menjaga berat badan, membatasi minuman beralkohol, dan berhenti merokok.
Jika menderita diabetes dan hipertensi, pasangan suami istri harus mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah. Dokter juga mungkin akan menganjurkan pasangan suami istri untuk menjalani pemeriksaan terhadap penyakit infeksi tertentu, seperti infeksi menular seksual.
5. Pemahaman risiko dan biaya prosedur
Program bayi tabung dapat menyebabkan efek samping, seperti hot flashes dan sakit kepala, akibat konsumsi obat-obatan selama persiapan dan perawatan. Selain itu, program ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya hamil kembar, kehamilan ektopik, sindrom hiperstimulasi ovarium, dan kelainan kongenital pada bayi.
Perlu dipertimbangkan juga bahwa program bayi tabung membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Namun, biasanya dokter akan memberikan rekomendasi perawatan infertilitas lain yang lebih murah dan kurang invasif sebelum menyarankan program bayi tabung.
Beberapa Penyebab Infertilitas yang Penting Diketahui
Salah satu alasan dilakukannya prosedur bayi tabung adalah infertilitas. Kondisi ini membuat seorang wanita tidak kunjung hamil setelah 1 tahun berusaha. Infertilitas bisa terjadi karena adanya masalah kesuburan pada wanita, pria, atau keduanya.
Infertilitas pada wanita bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti endometriosis, fibroid rahim, gangguan ovulasi, dan penyakit tiroid. Sementara itu, masalah kesuburan pada pria bisa disebabkan oleh gangguan pada jumlah dan kualitas sperma, kelainan genetik, atau masalah pada organ reproduksi, misalnya testis atau saluran testis.
Selain itu, ada beberapa hal yang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infertilitas pada pria maupun wanita, yaitu:
- Penyakit tertentu, seperti diabetes, gangguan autoimun, atau penyakit menular seksual
- Kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol
- Obesitas
- Usia lanjut
- Efek samping pengobatan, seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau terapi hormon
- Paparan racun dari lingkungan, misalnya pestisida atau logam berat
Penanganan infertilitas tidak harus selalu dengan program bayi tabung. Jika infertilitas disebabkan oleh ovulasi yang tidak teratur, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan. Sementara itu, jika infertilitas disebabkan oleh endometriosis, pembedahan dapat menjadi salah satu solusinya.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda dan pasangan berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu jika ingin menjalani program bayi tabung. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian tes, seperti analisis sperma, tes darah, histeroskopi, atau USG transvaginal.
Setelah Anda dan pasangan memenuhi syarat-syarat menjalani program bayi tabung, siapkan diri untuk menghadapi apa pun hasilnya.
Menjalani program bayi tabung bisa sangat menguras mental. Dukungan dari orang-orang terdekat sangat diperlukan untuk membantu Anda dan pasangan melalui semua prosesnya dengan lancar.