Symbicort Turbuhaler adalah obat untuk mengontrol dan mencegah gejala asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk sesak napas, batuk kronis, dan napas berbunyi. Symbicort Turbuhaler tersedia dalam bentuk inhaler dan hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.

Symbicort Turbuhaler mengandung dua zat aktif, yaitu budesonide dan formoterol. Budesonide bekerja dengan cara meredakan peradangan di saluran pernapasan, sementara formoterol fumarate membantu melebarkan saluran napas agar pernapasan lebih lancar. 

Symbicort Turbuhaler

Produk Symbicort Turbuhaler

Symbicort Turbuhaler tersedia dalam 2 varian, yaitu:

Apa Itu Symbicort Turbuhaler

Bahan Aktif Budesonide 160 mcg dan formoterol fumarate 4,5 mcg
Golongan Obat resep
Kategori Kombinasi obat golongan kortikosteroid (budesonide) dan bronkodilator (formoterol fumarate)
Manfaat Meredakan gejala sesak napas akibat asma atau PPOK
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun
Symbicort Turbuhaler untuk ibu hamil  Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Symbicort Turbuhaler hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Oleh karena itu, pastikan untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini selama kehamilan.
Symbicort Turbuhaler untuk ibu menyusui  Kandungan budesonide dan formoterol dalam Symbicort Turbuhaler dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat Inhaler

Peringatan sebelum Menggunakan Symbicort Turbuhaler

Sebelum mulai menggunakan Symbicort Turbuhaler, sangat penting untuk memahami sejumlah informasi di bawah ini agar penggunaan obat tetap aman, efektif, dan memberikan manfaat optimal:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Symbicort Turbuhaler tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap budesonide dan formoterol, atau obat lain yang satu golongan dengan obat ini.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami penyakit liver, ginjal, tiroid, epilepsi, hipertensi, divertikulitis, tukak lambung, osteoporosis, myasthenia gravis,  tuberkulosis atau  penyakit infeksi lainnya.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau anggota keluarga, seperti orang tua atau saudara kandung, memiliki riwayat penyakit jantung, termasuk jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, aritmia, atau kelainan pada hasil EKG.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter semua obat resep, obat bebas, suplemen vitamin, atau produk herbal yang sedang Anda atau yang akan Anda konsumsi selama memakai Symbicort Turbuhaler.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Symbicort Turbuhaler.

Dosis dan Aturan Pakai Symbicort Turbuhaler

Dosis Symbicort Turbuhaler berbeda-beda, tergantung pada usia, kondisi medis, dan tingkat keparahannya. Berikut ringkasan dosis umum salbutamol dalam Symbicort Turbuhaler: 

Tujuan: untuk mengobati dan mencegah serangan asma

  • Dosis: 1–2 kali hirupan (inhalasi) sebanyak 2 kali sehari, sesuai anjuran dokter.

Tujuan: untuk mengobati penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

  • Dosis: 2 kali hirupan (inhalasi) sebanyak 2 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter.

Jika keluhan tidak menunjukkan perbaikan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Cara Menggunakan Symbicort Turbuhaler dengan Benar

Gunakan Symbicort Turbuhaler sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Mengubah dosis atau frekuensi penggunaan tanpa seizin dokter dapat mengurangi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Agar Anda mendapatkan manfaat maksimal dari Symbicort Turbuhaler, pahami dan ikuti panduan penggunaan berikut ini dengan seksama:

  • Gunakan Symbicort Turbuhaler hanya dengan cara dihirup lewat mulut.
  • Kocok Symbicort Turbuhaler sebelum digunakan. Jika baru pertama kali dipakai, atau tidak digunakan lebih dari 2 minggu, semprotkan dulu 2–3 kali ke udara dan jauh dari wajah sebelum menghirup dosis.
  • Buka kunci pengaman Symbicort Turbuhaler dengan memutarnya ke kanan lalu ke kiri secara cepat hingga terdengar suara klik.
  • Buang napas perlahan sebelum menghirup obat dan jangan buang napas ke dalam alat.
  • Letakkan moncong Symbicort Turbuhaler di dalam mulut, tutup rapat bibir di sekelilingnya, lalu tarik napas dalam-dalam sambil menghirup obat.
  • Tahan napas selama sekitar 10 detik, kemudian keluarkan napas perlahan.
  • Ulangi langkah di atas jika disarankan oleh dokter.
  • Setelah selesai, tutup kembali Symbicort Turbuhaler dan berkumur dengan air bersih untuk mencegah iritasi pada mulut atau tenggorokan.
  • Cuci corong plastik dengan air hangat mengalir selama ±30 detik. Kocok agar sisa air keluar, lalu biarkan kering dengan udara.
  • Bersihkan corong setidaknya 1 kali seminggu. Jika memiliki lebih dari satu inhaler, bersihkan masing-masing secara terpisah agar tidak tertukar serta jangan menukar tabung obat antar inhaler.
  • Jika corong tersumbat, cuci corong dengan air hangat, lalu biarkan kering kembali.
  • Jika corong belum kering sepenuhnya, semprotkan 2 kali ke udara sebelum menggunakan dosis. Setelah itu, cuci dan keringkan kembali.
  • Gunakan Symbicort Turbuhaler pada waktu yang sama setiap hari, sesuai jadwal yang ditentukan dokter. Obat ini digunakan secara rutin untuk mengontrol asma atau PPOK, bukan untuk meredakan serangan mendadak.
  • Lama penggunaan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan respons tubuh terhadap pengobatan. Jangan menghentikan penggunaan tanpa persetujuan dokter, meskipun gejala sudah membaik.
  • Jika Anda lupa menggunakan Symbicort Turbuhaler, gunakan segera setelah Anda ingat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan gunakan sesuai jadwal berikutnya. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat.
  • Jangan gunakan Symbicort Turbuhaler yang sudah kedaluwarsa.
  • Simpan Symbicort Turbuhaler pada suhu ruangan, di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Symbicort Turbuhaler dengan Obat Lain

Penggunaan Symbicort Turbuhaler bersama dengan obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko efek samping atau menurunkan efektivitas pengobatan. Berikut beberapa interaksi obat yang perlu Anda ketahui:

  • Peningkatan kadar budesonide jika digunakan dengan ketoconazole, itraconazole, atau clarithromycin 
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan dengan obat antidepresan trisiklik, beberapa jenis antiaritmia, beberapa jenis antihistamin, atau obat bius
  • Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi jika digunakan dengan obat golongan MAOI

Untuk menghindari efek interaksi di atas, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Symbicort Turbuhaler dengan obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Symbicort Turbuhaler 

Penggunaan Symbicort Turbuhaler umumnya aman. Namun, jangan tunda untuk ke dokter jika muncul efek samping berikut selama pemakaian Symbicort Turbuhaler:

  • Iritasi tenggorokan atau mulut kering
  • Batuk atau suara serak
  • Sakit kepala
  • Nyeri perut ringan

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Reaksi alergi, seperti ruam hebat, bengkak di bibir, lidah, atau wajah, sesak napas berat
  • Jantung berdebar kencang, pusing hebat, atau tremor
  • Infeksi jamur di mulut

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dengan menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter atau buat janji konsultasi di rumah sakit.