Taceral adalah obat untuk menangani beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker usus besar. Obat yang mengandung capecitabine ini dapat diperoleh setelah berkonsultasi dengan dokter. Taceral bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat antikanker lain.
Capecitabine dalam Taceral merupakan obat antikanker yang dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Pemberian Taceral biasanya akan mengikuti jadwal siklus kemoterapi, yang disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker yang sedang diobati.

Apa Itu Taceral
| Bahan aktif | 500 mg capecitabine |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antikanker |
| Manfaat | Menangani kanker kolorektal, kanker lambung, atau kanker payudara |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Taceral untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
| Taceral untuk ibu menyusui | Jangan menggunakan Taceral selama menyusui tanpa seizin dokter karena obat ini bisa memengaruhi produksi ASI. |
| Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Taceral
Taceral tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai arahan dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menjalani pengobatan dengan Taceral:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Taceral tidak boleh digunakan oleh individu yang alergi terhadap capecitabine atau fluorouracil.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit infeksi, penyakit ginjal, defisiensi dihydropyrimidine dehydrogenase (DPD), penyakit liver, atau gangguan jantung.
- Bicarakan dengan dokter perihal penggunaan Taceral jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda baru saja atau berencana menjalani vaksinasi selama menggunakan Taceral. Kandungan capecitabine dalam obat ini dapat menghambat efektivitas vaksin tertentu.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan selama mengonsumsi Taceral setidaknya sampai 6 bulan setelah dosis terakhir obat ini.
- Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti cacar air, flu, atau campak. Taceral dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga meningkatkan risiko Anda tertular infeksi.
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Taceral.
Dosis dan Aturan Pakai Taceral
Berikut ini adalah dosis Taceral untuk orang dewasa berdasarkan jenis kanker yang akan ditangani dan luas permukaan tubuh (LPT):
Kondisi: Kanker payudara
- Dosis awal 1.250 mg/m² LPT, 2 kali sehari selama 14 hari, diikuti dengan 7 hari periode istirahat.
- Dosis selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Kondisi: Kanker kolorektal
- Sebagai monoterapi, dosis awal 1.250 mg/m² LPT, 2 kali sehari selama 14 hari, diikuti dengan 7 hari periode istirahat.
- Sebagai terapi kombinasi, dosis awal 800–1.000 mg/m² LPT, 2 kali sehari selama 14 hari, diikuti dengan 7 hari periode istirahat.
Kondisi: Kanker lambung
- Sebagai terapi kombinasi, dosis awalnya 800–1.000 mg/m² LPT, 2 kali sehari selama 14 hari, diikuti dengan 7 hari periode istirahat.
- Dosis selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Cara Menggunakan Taceral dengan Benar
Gunakan Taceral sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang terdapat pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar mendapatkan hasil pengobatan yang optimal, pastikan untuk mengikuti cara mengonsumsi Taceral dengan benar berikut ini:
- Minumlah Taceral 30 menit setelah makan. Telan tablet obat secara utuh dengan bantuan air putih tanpa dibelah, dikunyah, atau digerus terlebih dahulu.
- Apabila Anda lupa mengonsumsi Taceral, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Lakukan pemeriksaan rutin sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Taceral, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah.
- Simpan Taceral di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan Taceral yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Taceral dengan Obat Lain
Kandungan capecitabine dalam Taceral dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi obat yang dapat terjadi meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti anemia atau gangguan saraf, jika digunakan dengan asam folat
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya penyakit infeksi yang berbahaya jika digunakan dengan adalimumab, fingolimod, atau etanercept
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Taceral bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Taceral
Mengingat Taceral mengandung capecitabine, efek samping yang mungkin terjadi setelah minum obat ini antara lain:
- Mual atau muntah
- Sembelit atau malah diare
- Hilang nafsu makan
- Tubuh sangat lelah
- Sulit tidur
- Pusing atau sakit kepala
- Rambut rontok yang terjadi selama pengobatan
- Perubahan warna kuku
Konsultasikan ke dokter lewat chat bila timbul efek samping di atas dan sangat mengganggu. Dokter akan memberikan Anda obat atau saran untuk mengatasi keluhan tersebut.
Jangan tunda untuk segera mencari pertolongan medis bila muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Mual atau muntah-muntah yang tidak kunjung berhenti
- Sariawan yang parah
- Mudah memar
- Tidak bisa makan atau minum
- BAB berdarah
- Jarang berkemih atau urine yang keluar sangat sedikit
- Nyeri dada, sulit bernapas, serta denyut jantung cepat atau tidak teratur
- Penyakit kuning
- Pusing berat hingga terasa akan pingsan
- Penyakit infeksi, yang ditandai dengan demam dan batuk yang tidak kunjung mereda