TB usus adalah bentuk tuberkulosis yang menyerang saluran pencernaan. Gejala TB usus mirip dengan gangguan pencernaan biasa, sehingga sering terabaikan. Padahal, TB usus bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera diobati.

TB usus terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang saluran pencernaan, terutama usus halus. Bakteri bisa masuk ke usus melalui darah, getah bening, atau makanan yang terkontaminasi. TB usus lebih berisiko muncul pada penderita HIV, penderita diabetes, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.

TB Usus, Kenali Gejala serta Cara Penanganan dan Pencegahannya - Alodokter

Berbagai Gejala TB Usus yang Perlu Diwaspadai

Penting untuk mengenali ciri-ciri TB usus dan cara penanganannya agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat sesegera mungkin. Berikut ini adalah beberapa gejala TB usus yang sering dikeluhkan, tetapi sering dikira sebagai sakit maag atau infeksi saluran cerna biasa:

1. Sakit perut kronis

Sakit perut pada TB usus biasanya terasa menetap dan berlangsung lama, bukan hilang-timbul seperti nyeri perut karena masuk angin atau pola makan tidak teratur. Rasa sakit ini umumnya dirasakan di perut bagian bawah atau tengah.

Contohnya, Anda mungkin merasakan perut kram, seperti diremas-remas, atau terasa begah hampir setiap hari. Meski sudah minum obat pencernaan biasa, nyerinya tidak kunjung membaik. Pada beberapa kasus, nyeri bisa bertambah berat saat makan atau beraktivitas.

2. Berat badan turun tanpa sebab jelas

Penurunan berat badan pada TB usus terjadi walaupun pola makan tidak banyak berubah. Berat badan bisa turun secara perlahan, tetapi terus-menerus, bahkan mencapai lebih dari 5–10 kg dalam waktu beberapa bulan.

Contoh lainnya, Anda tiba-tiba tampak lebih kurus dan pakaian Anda menjadi longgar, padahal tidak sedang diet, berolahraga lebih berat, atau mengalami stres berat. Penurunan berat badan ini sering disertai rasa lemas atau mudah lelah.

3. Demam ringan berkepanjangan

Demam pada TB usus biasanya tidak tinggi seperti pada demam berdarah atau infeksi saluran cerna akut. Suhu tubuh biasanya naik-turun, sering terasa pada sore atau malam hari, dan dengan angka sekitar 37–38°C.

Penderita TB usus sering mengeluhkan tubuhnya terasa hangat setiap menjelang malam, mudah berkeringat saat tidur malam, atau bangun pagi dalam keadaan baju basah oleh keringat.

4. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan yang muncul akibat tb usus berupa mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit, atau sering merasa tidak nyaman setelah makan.

Contohnya, sering mual atau ingin muntah setelah makan, perut terasa begah dan penuh padahal hanya makan sedikit, atau diare tidak membaik padahal sudah minum obat diare biasa.

5. Benjolan di perut

Tb usus bisa menimbulkan benjolan di perut yang terasa keras dan tidak berpindah-pindah. Benjolan ini muncul akibat adanya penebalan dinding usus atau pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar usus.

Contohnya, saat berbaring atau memeriksa perut sendiri, Anda bisa merasakan adanya bagian perut yang lebih keras daripada biasanya dan tidak hilang meski ditekan-tekan atau diusap.

Selain gejala utama di atas, TB usus juga sering menimbulkan keluhan tambahan, seperti nafsu makan menurun, gizi buruk pada anak-anak, sulit makan, atau gejala anemia berupa sering merasa lemas, pusing, dan wajah tampak pucat.

Cara Diagnosis dan Pengobatan TB Usus

Diagnosis TB usus dilakukan dengan menggabungkan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Pemeriksaan darah untuk melihat adanya tanda infeksi kronis atau anemia
  • Pemeriksaan feses untuk mendeteksi keberadaan bakteri atau infeksi lain
  • Rontgen atau CT scan perut guna mencari penebalan dinding usus, pembesaran kelenjar, atau komplikasi seperti sumbatan
  • Endoskopi saluran cerna untuk melihat bagian dalam usus dan mengambil sampel jaringan (biopsi)
  • Tes tuberkulosis lain, misalnya tes Mantoux atau IGRA, serta pemeriksaan dahak jika diduga ada TB paru

Pengobatan TB usus mirip dengan TB paru, yaitu menggunakan antibiotik khusus TB setidaknya selama 6 bulan, seperti isoniazid, rifampicin, ethambutol, dan pyrazinamide. Pada kasus tertentu, terutama jika terjadi sumbatan usus, perdarahan, atau komplikasi berat, dokter mungkin menyarankan tindakan operasi.

Tips Mencegah TB Usus

TB usus dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut ini:

  • Pastikan mengonsumsi makanan yang matang dan bersih.
  • Jaga daya tahan tubuh dengan mencukupi asupan nutrisi setiap hari melalui makanan.
  • Cukupi waktu tidur minimal 7 jam setiap malam.
  • Kelola stres dengan baik, misalnya dengan olahraga, jalan-jalan, mendengarkan musik, atau meditasi.
  • Ikuti pengobatan tb usus secara tuntas dari dokter. Jangan menghentikan obat sebelum waktu yang dianjurkan, agar bakteri benar-benar hilang dan mencegah kekambuhan.

Perlu diketahui, TB usus tidak menular secara langsung seperti TB paru. Namun, pencegahan TB secara umum tetap penting dilakukan demi menekan penyebaran bakteri di lingkungan sekitar.

Gejala TB usus memang berkembang perlahan dan tidak khas, sehingga sering dikira hanya masalah pencernaan biasa. Namun, bila Anda mengalami keluhan seperti di atas secara terus-menerus, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapat penanganan yang tepat.

Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER bisa menjadi langkah awal untuk memahami kondisi Anda. Dengan penanganan dini, berbagai komplikasi akibat TB usus, seperti usus tersumbat, perforasi (usus bocor), atau peradangan hebat bisa dicegah.