Ethambutol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi tuberkulosis (TBC), baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Obat ini umumnya dikombinasikan dengan antibiotik lain, seperti rifampicin dan isoniazid, agar pengobatan TBC lebih optimal.

Ethambutol bekerja dengan cara mengganggu proses pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri tidak bisa tumbuh atau berkembang biak dengan normal. Berbekal cara kerja obat ini, sistem kekebalan tubuh akan lebih mudah membasmi bakteri penyebab infeksi TBC.

ethambutol-alodokter

Ethambutol hanya menghambat pertumbuhan bakteri sehingga perlu dikombinasikan dengan jenis obat TBC lain. Tujuannya adalah agar kerja ethambutol lebih efektif dan mencegah bakteri lebih sulit diobati. Selama menggunakan obat ini, penting untuk selalu mengikuti jadwal kontrol rutin ke dokter agar pengobatan terpantau dengan baik.

Merek dagang ethambutol: Arsitam, Ethambutol, Ethambutol HCl, Ethambutol Hydrochloride, Erabutol Plus, Metham, Rizatol, Pro TB 4, Rifastar

Apa Itu Ethambutol

Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik dan antituberkulosis 
Manfaat Mengobati tuberkulosis
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Ethambutol untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Ethambutol untuk ibu menyusui Ibu menyusui masih boleh menggunakan ethambutol selama mengikuti anjuran dokter. Diskusikan dengan dokter perihal dosis yang tepat dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama menyusui.
Bentuk obat Tablet dan kaplet

Peringatan sebelum Menggunakan Ethambutol

Ethambutol tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi ethambutol:

  • Informasikan kepada dokter perihal alergi yang dimiliki. Ethambutol tidak boleh dikonsumsi oleh individu yang alergi terhadap obat ini.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit liver; penyakit ginjal; asam urat; atau gangguan penglihatan, seperti retinopati diabetik, katarak, uveitis, atau neuritis optik.
  • Beri tahu dokter mengenai penggunaan ethambutol jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Bicarakan dengan dokter bahwa Anda sedang menggunakan ethambutol bila direncanakan untuk menjalani vaksinasi dengan bakteri hidup, seperti vaksin BCG. Obat ini dapat menurunkan efektivitas vaksin tertentu.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan ethambutol. Hal ini karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat dan kerusakan liver.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan ethambutol.

Dosis dan Aturan Pakai Ethambutol

Dalam pengobatan maupun pencegahan TBC, ethambutol selalu diberikan bersama antituberkulosis lain, seperti rifampicin, pyrazinamide, atau isoniazid. Berikut adalah dosis umum pemberian ethambutol untuk mengobati TBC:

  • Dewasa: 15 mg/kgBB, 1 kali sehari, sebagai pencegahan dan terapi awal. Dosis 25 mg/kgBB, 1 kali sehari, selama 2 bulan; lalu 15 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis maksimal 1,6 g per hari.
  • Anak-anak: 20 mg/kgBB, 1 kali sehari, selama 2 bulan. Selanjutnya, 15 mg/kgBB, 1 kali sehari, untuk pengobatan awal dan terapi ulang. Untuk pencegahan: 15 mg/kgBB, 1 kali sehari.

Cara Menggunakan Ethambutol dengan Benar

Selalu ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi ethambutol. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Pastikan Anda mengikuti pandungan berikut selama menggunakan ethambutol agar pengobatan berjalan optimal:

  • Minumlah ethambutol bersama makanan atau segera sesudah makan. Telan obat dengan bantuan air putih.
  • Jika Anda mengonsumsi ethambutol 3 kali per minggu, pastikan untuk menggunakannya pada hari dan waktu yang sama pula setiap minggunya.
  • Apabila Anda lupa minum ethambutol, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, jika sudah dekat dengan jadwal minum obat berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menghentikan penggunaan ethambutol walaupun gejala sudah membaik sebelum waktu yang ditentukan oleh dokter. Berhenti mengonsumsi ethambutol tanpa arahan dokter dapat membuat TBC lebih sulit diobati dan bakteri kebal terhadap obat.
  • Lakukan kontrol rutin ke dokter selama menjalani terapi dengan ethambutol. Tujuannya adalah agar dokter dapat memantau pengobatan atau menyesuaikan dosis bila diperlukan. 
  • Patuhilah saran dokter untuk menjalankan protokol pencegahan penularan TBC, baik di rumah maupun di luar rumah. Hal ini karena TBC masih bisa menular meski sudah dalam masa pengobatan.
  • Simpan ethambutol di tempat yang sejuk dan kering, serta tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan ethambutol yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Ethambutol dengan Obat Lain

Beberapa efek interaksi yang dapat terjadi jika ethambutol digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi hati jika digunakan bersama leflunomide atau methotrexate
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan saraf bila digunakan dengan levodopa atau lovastatin 
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi sumsum tulang jika digunakan bersama chloramphenicol 
  • Penurunan efektivitas vaksin BCG, vaksin kolera, atau vaksin tifoid
  • Penurunan efektivitas ethambutol jika diminum bersama antasida yang mengandung aluminium hidroksida

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah persetujuan dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama ethambutol.

Efek Samping dan Bahaya Ethambutol

Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi ethambutol adalah:

Jika efek samping di atas tidak membaik atau makin berat, segera konsultasikan ke dokter. Anda bisa berkonsultasi lewat Chat Bersama Dokter agar mendapatkan saran atau pengobatan yang tepat sesuai keluhan yang muncul.

Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis jika setelah minum ethambutol timbul efek samping serius pada mata, seperti:

  • Buta mendadak 
  • Buta pada salah satu mata yang berlangsung selama 1 jam atau lebih
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Kesulitan membedakan warna (buta warna)
  • Pandangan kabur atau sulit memfokuskan penglihatan
  • Mata terasa nyeri saat digerakkan atau nyeri di belakang mata

Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau keluhan lain yang lebih serius meliputi:

  • Linglung atau halusinasi
  • Tubuh mudah memar atau berdarah
  • Nyeri dada atau sesak napas saat beraktivitas ringan
  • Jarang atau tidak buang air kecil sama sekali
  • Batuk baru atau makin parah, yang disertai demam dan sesak napas
  • Demam, sariawan, luka di kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, dan flu atau pilek berkepanjangan
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Gangguan fungsi hati, yang ditandai dengan penyakit kuning, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, atau sakit perut bagian atas