Thalassophobia adalah fobia atau rasa takut berlebihan terhadap laut, samudra, atau danau yang luas dan dalam. Penderita thalassophobia bisa merasa sangat cemas atau panik, sehingga sebisa mungkin akan menghindari segala aktivitas atau tempat yang berhubungan dengan laut.
Thalassophobia bukan sekadar rasa takut biasa yang berhubungan dengan adanya bahaya nyata di laut, melainkan lebih pada reaksi cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan. Fobia ini bisa muncul sejak masa kanak-kanak, tetapi juga bisa baru muncul saat dewasa akibat pengalaman buruk atau informasi tentang bahaya laut.

Tingkat keparahan thalassophobia bisa berbeda-beda. Beberapa orang hanya merasa tidak nyaman saat berada dekat laut, sedangkan yang lain bisa mengalami rasa panik berat sampai harus menghindari segala aktivitas yang berhubungan dengan air, seperti berenang di kolam atau bermain di danau.
Penyebab Thalassophobia
Penyebab thalassophobia belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor berikut ini diketahui dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami thalassophobia:
- Pernah mengalami kejadian traumatis yang berhubungan dengan laut, seperti hampir tenggelam atau tersesat di laut
- Mendengar atau menonton kisah menakutkan mengenai laut, misalnya film tentang bahaya di laut atau cerita bencana laut
- Melihat gambar atau video laut yang dalam atau menakutkan
- Memiliki keluarga dengan riwayat fobia atau gangguan kecemasan
Selain itu, apa pun yang berhubungan dengan laut atau samudra dapat menjadi pemicu rasa takut pada penderita thalassophobia, misalnya:
- Melihat pemandangan laut yang luas dan dalam
- Melakukan aktivitas seperti berenang, menyelam, memancing di laut, atau naik perahu
- Menonton film dokumenter, foto, atau video tentang laut dalam
- Membayangkan makhluk misterius atau kejadian menakutkan di bawah permukaan laut
Gejala Thalassophobia
Gejala thalassophobia umumnya muncul saat penderita dihadapkan langsung pada laut atau sesuatu yang mengingatkan pada laut. Namun, gejala juga bisa muncul hanya dengan membayangkan atau melihat gambar laut. Berikut adalah gejala thalassophobia yang bisa dialami:
- Cemas, panik, atau takut berlebihan saat berada dekat laut
- Gemetar, berkeringat, atau merasa jantung berdebar kencang
- Sulit bernapas atau merasa sesak di dada
- Pusing, mual, atau merasa akan pingsan
- Rasa takut untuk melakukan berbagai aktivitas di laut, seperti berenang, berperahu, atau bahkan melihat laut dari kejauhan, sehingga harus menghindar
- Sulit tidur atau sering mimpi buruk tentang laut
- Rasa tidak nyaman atau gelisah saat melihat gambar atau video laut yang luas dan dalam.
Pada kasus yang parah, penderita thalassophobia bisa benar-benar menghindari segala hal yang berkaitan dengan laut, termasuk menolak ajakan liburan atau tidak mau bepergian dengan kapal.
Kapan harus ke dokter
Segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater jika rasa takut terhadap laut menyebabkan Anda kesulitan beraktivitas, merasa malu atau frustrasi, atau mengalami gejala fisik yang berat seperti serangan panik. Gangguan ini bisa membaik secara signifikan dengan penanganan yang tepat.
Jika Anda masih ragu terkait kondisi yang dialami, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan informasi awal dan arahan terkait langkah penanganan lebih lanjut.
Diagnosis Thalassophobia
Penentuan diagnosis thalassophobia dilakukan dengan wawancara mendalam mengenai gejala, riwayat kesehatan mental, serta dampak fobia terhadap aktivitas sehari-hari. Dokter atau psikolog akan menilai seberapa berat ketakutan yang dialami dan memastikan tidak ada gangguan jiwa lain yang mendasari.
Terkadang, dokter atau psikolog dapat memberikan kuesioner atau tes khusus untuk mengukur tingkat kecemasan dan fobia. Namun, diagnosis utama didasarkan pada gejala serta dampaknya terhadap aktivitas sosial dan pekerjaan.
Pengobatan Thalassophobia
Tujuan pengobatan thalassophobia adalah untuk membantu pasien mengelola rasa takut sehingga dapat beraktivitas normal tanpa dihambat oleh fobia. Berikut ini adalah beberapa bentuk penanganan yang dapat diberikan:
- Terapi perilaku kognitif (CBT), untuk mengubah pola pikir negatif serta reaksi tubuh terhadap pemicu fobia
- Terapi paparan (exposure therapy), untuk mengurangi rasa takut dengan menghadapkan objek atau situasi yang berhubungan dengan laut secara perlahan
- Obat antidepresan, seperti Antiprestin, sebagai penenang jika fobia menyebabkan kecemasan berat yang sulit dikendalikan
- Latihan relaksasi, seperti melakukan teknik pernapasan, meditasi, atau relaksasi otot, untuk mengelola gejala fisik selama fobia kambuh
Komplikasi Thalassophobia
Thalassophobia tidak menimbulkan risiko komplikasi fisik secara langsung. Namun, jika tidak diatasi, fobia ini dapat memengaruhi kualitas hidup, hubungan sosial, dan pekerjaan. Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi jika thalassophobia tidak ditangani dengan baik:
- Gangguan kecemasan menyeluruh
- Depresi akibat menghindari banyak aktivitas
- Kesulitan dalam pekerjaan atau pendidikan
- Gangguan hubungan sosial atau keluarga
- Penurunan kepercayaan diri
Pencegahan Thalassophobia
Tidak ada cara pasti untuk mencegah thalassophobia sepenuhnya. Namun, langkah-langkah berikut ini bisa menurunkan risiko atau mencegah keparahan fobia:
- Mengenalkan laut secara bertahap dan menyenangkan kepada anak sejak dini
- Membatasi konsumsi media yang menggambarkan laut secara menakutkan
- Memperbaiki persepsi tentang laut melalui edukasi dan informasi yang benar
Jika fobia mulai terasa mengganggu, jangan ragu meminta bantuan psikolog atau psikiater. Penanganan sejak dini akan memudahkan proses pemulihan dan mencegah dampak jangka panjang dalam kehidupan sehari-hari.