Sperma encer bisa menjadi tanda adanya masalah kesuburan pada pria. Untuk mengatasinya, ada cara mengentalkan sperma yang dapat dilakukan. Dengan memperbaiki kualitas sperma, peluang Anda dan pasangan memiliki momongan juga akan semakin besar.
Sperma yang sehat dapat terlihat dari teksturnya yang cukup kental saat ejakulasi dan berubah menjadi encer 10–15 menit kemudian. Jumlah rata-rata sperma normal adalah 15–120 juta per ml air mani yang dikeluarkan ketika ejakulasi.
Bila sperma kurang dari jumlah normal, maka bisa menimbulkan gangguan kesuburan pada pria dan peluang sel telur untuk dibuahi pun semakin kecil. Sebaliknya, jumlah sperma yang berlebih akan membuat teksturnya terlalu encer dan berdampak pada menurunnya kualitas sperma.
Cara Mengentalkan Sperma
Ada beberapa cara mengentalkan sperma yang dapat Anda lakukan sekaligus meningkatkan kesuburan. Berikut adalah cara-caranya:
1. Jaga berat badan
Berat badan yang ideal dapat menjaga keseimbangan hormon serta memengaruhi kualitas dan produksi sperma. Untuk mencapai berat badan ideal, Anda perlu menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara rutin.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang berolahraga secara rutin memiliki kadar testosteron dan kualitas air mani yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak olahraga.
2. Konsumsi makanan bergizi seimbang
Konsumsi makanan bergizi seimbang juga penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas sperma. Pastikan Anda selalu mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setidaknya lima porsi setiap harinya.
Selain itu, penuhi kebutuhan karbohidrat dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti kentang, roti, atau nasi.
Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran hijau, susu, yoghurt, salmon, telur, daging, dan protein lainnya. Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cukup minum air putih.
3. Pastikan kebutuhan vitamin dan mineral tercukupi
Anda dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dapat mendukung kesuburan pria, seperti asam amino, folat, kalsium, dan vitamin D. Anda juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti vitamin C dan zinc.
Zinc merupakan salah satu mineral yang dapat meningkatkan volume air mani, pergerakan sperma, dan kadar hormon testosteron yang berperan dalam produksi sperma. Zinc dapat ditemukan pada kerang, telur, ikan, dan daging sapi.
4. Hindari rokok dan minuman beralkohol
Cara mengentalkan sperma yang juga penting dilakukan adalah menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Pria yang merokok biasanya memiliki jumlah sperma yang rendah, sehingga dapat memengaruhi kesuburan.
Sementara itu, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa berdampak buruk pada kualitas sperma, karena dapat menyebabkan penurunan produksi testosteron dan sperma serta meningkatkan risiko terjadinya impotensi.
Oleh karena itu, guna memperbaiki kualitas air mani dan sperma, hentikan kebiasaan merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol.
5. Tidur yang cukup
Tidur yang cukup tentu sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk tingkat kesuburan. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan kualitas air mani. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mencukupi kebutuhan tidur sebanyak 7–9 jam per hari.
6. Hindari penggunaan pelumas selama berhubungan seksual
Jika Anda dan pasangan sedang menjalani program hamil, sebaiknya hindari penggunaan pelumas selama berhubungan intim, karena kandungan bahan kimia di dalam pelumas dapat menyulitkan sperma bergerak mendekati sel telur.
Selain beberapa cara mengentalkan sperma di atas, Anda juga perlu menjaga kesehatan area kelamin dengan tidak mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan hindari paparan panas berlebihan di area kelamin, misalnya terlalu lama berendam air panas, karena dapat menurunkan produksi sperma.
Jika Anda merasa sperma masih terlalu encer meski telah menerapkan cara mengentalkan sperma di atas, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan meminta Anda menjalani tes analisis air mani untuk memastikannya dan menentukan pengobatan yang tepat.