Trolip adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan kadar lemak tinggi (trigliserida) di dalam darah. Trolip tersedia dalam bentuk kapsul yang mengandung bahan aktif fenofibrate.
Fenofibrate dalam Trolip bekerja dengan cara meningkatkan pemecahan dan pembuangan trigliserida serta kolesterol jahat (LDL) di dalam darah. Cara kerja tersebut dapat mencegah penumpukan kolesterol di pembuluh darah yang menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke.

Produk Trolip
Trolip merupakan obat resep yang tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Trolip 100 mg 10 Kapsul, yang tiap kapsul mengandung 100 mg fenofibrate.
- Trolip 300 mg 10 Kapsul, dengan kandungan 300 mg fenofibrate.
Apa Itu Trolip
| Bahan aktif | Fenofibrate |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Obat penurun kolesterol golongan fibrat |
| Manfaat | Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Trolip untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Trolip untuk ibu menyusui | Obat ini tidak boleh digunakan selama menyusui. |
| Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan sebelum Menggunakan Trolip
Trolip hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Trolip tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap fenofibrate.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menderita penyakit ginjal, penyakit liver, atau batu empedu. Trolip tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit tersebut.
- Sampaikan kepada dokter bila Anda pernah atau sedang menderita kelainan otot sejak lahir, diabetes, emboli paru, hipotiroidisme, trombosis vena dalam, atau rhabdomyolysis.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Trolip sebelum memberikan Trolip kepada anak usia 18 tahun ke bawah.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Trolip jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Bicarakan dengan dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal lain yang sedang atau akan dikonsumsi selama menggunakan Trolip. Hal ini untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Trolip agar tidak terjadi pankreatitis.
- Segera hubungi dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Trolip.
Dosis dan Aturan Pakai Trolip
Dosis dan aturan pakai Trolip ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis konsumsi Trolip:
- Dewasa: Dosis awal 100 mg, 3 kali sehari, atau 300 mg, 1 kali sehari sebagai dosis tunggal. Dosis maksimal 400 mg per hari tergantung respons pasien terhadap pengobatan.
Selama mengonsumsi Trolip, Anda dianjurkan untuk mengecek kadar kolesterol setiap 3 bulan.
Cara Menggunakan Trolip dengan Benar
Gunakan sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Pastikan untuk mengikuti cara menggunakan Trolip dengan benar di bawah ini agar mendapat hasil pengobatan maksimal:
- Minumlah Trolip kapsul secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah, menggerus, atau menghancurkan tablet sebelum diminum.
- Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Bila perlu, pasang alarm sebagai pengingat.
- Jika Anda lupa minum Trolip, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Jika Anda sedang menggunakan obat penurun kolesterol lain, seperti kelompok obat bile acid sequestrant, minumlah Trolip 1 jam sebelum atau 4–6 jam setelah mengonsumsi obat tersebut.
- Iringi penggunaan Trolip dengan dengan pola makan rendah lemak dan kolesterol, serta olahraga rutin. Hal ini agar kadar kolesterol lebih terkontrol.
- Simpan Trolip di tempat bersuhu ruang, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Trolip dengan Obat Lain
Interaksi yang bisa terjadi jika Trolip digunakan bersama dengan obat-obatan lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal apabila digunakan bersama siklosporin dan tacrolimus.
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia atau kadar gula darah rendah apabila digunakan bersama obat antidiabetes golongan sulfonilurea, misalnya glyburide, glimepiride, dan glipizide.
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, contohnya warfarin.
- Peningkatan risiko terjadinya miopati dan rhabdomyolysis ketika dikonsumsi bersama obat golongan statin, seperti simvastatin dan atorvastatin.
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan kadar kolesterol baik jika digunakan bersama golongan obat pioglitazone.
- Peningkatan kadar atau efek samping Trolip bila dikonsumsi bersama fedratinib, acetozolamide, iloperidone, istradefilinin, lenacapavir, lucaparib, anastrozol, atau danazol.
- Penurunan penyerapan Trolip jika digunakan dengan obat kolesterol golongan bile acid sequestrant, seperti kolestiramin, colesevelam, atau kolestipol.
- Peningkatan terjadinya nyeri otot ketika digunakan bersama obat asam urat, contohnya colchicine.
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, diskusikan dengan dokter jika hendak menggunakan Trolip bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Trolip
Fenofibrate yang terkandung dalam Trolip dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:
- Sakit kepala
- Sakit punggung
- Mual
- Sembelit
- Hidung tersumbat
- Sakit perut
Lakukan konsultasi lewat Chat Bersama Dokter jika efek samping yang terjadi tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping berikut:
- Gejala miopati, seperti kram atau kejang otot, otot kaku, nyeri otot, dan kelelahan
- Nyeri, bengkak, atau hangat di kaki, sesak napas, atau nyeri dada, yang bisa menjadi tanda penggumpalan darah
- Gejala pankreatitis, seperti demam, mual, muntah, atau nyeri perut yang parah hingga menyebar ke punggung atau memburuk setelah makan maupun saat disentuh.
- Gangguan di kantung empedu, keluhannya berupa sakit perut yang parah, mual, muntah, dan demam
- Kerusakan otot atau rhabdomyolysis, yang gejalanya antara lain lemah otot, kencing sedikit, memar, urine berwarna gelap seperti teh, demam, tidak enak badan, mual dan muntah, atau linglung
- Gejala gangguan fungsi hati, meliputi kulit atau mata menguning, urine berwarna gelap, nyeri perut, nafsu makan menurun, dan lelah tanpa sebab