Tulang pipa adalah salah satu jenis tulang yang paling sering dijumpai pada lengan dan kaki. Tulang ini berperan penting dalam menopang tubuh serta membantu pergerakan sehari-hari. Memahami struktur dan fungsi tulang pipa bisa membantu Anda menjaga kesehatan tulang sekaligus mencegah risiko cedera dan gangguan lain yang dapat menurunkan kualitas hidup.
Tulang pipa memiliki bentuk silinder memanjang yang membuatnya kuat namun tetap ringan. Selain sebagai penopang berat badan, tulang ini juga menjadi tempat terbentuknya sel darah serta penyimpanan mineral penting bagi tubuh.

Contoh tulang pipa pada tubuh manusia adalah tulang paha (femur), tulang lengan atas (humerus), tulang betis (tibia dan fibula), serta tulang lengan bawah (radius dan ulna). Karena tugasnya yang sangat vital, kesehatan tulang pipa perlu dijaga sejak dini, terutama pada masa pertumbuhan, periode aktif bekerja, hingga usia lanjut.
Struktur dan Fungsi Tulang Pipa
Struktur tulang pipa terdiri dari beberapa bagian utama, dan setiap bagian memiliki peran khusus yang sangat penting untuk tubuh kita. Berikut penjelasannya:
1. Epifisis
Bagian ujung tulang pipa ini berbentuk membulat dan terdapat di kedua sisi tulang. Epifisis menjadi “penghubung” tulang pipa dengan tulang lain melalui sendi. Peran utama epifisis adalah membantu pergerakan sendi dengan lancar dan menjadi tempat otot melekat, sehingga Anda bisa mengangkat, menekuk, bahkan melempar benda.
Pada masa pertumbuhan, di bagian epifisis ini terdapat lapisan tulang rawan yang penting untuk memperpanjang tulang seiring bertambahnya usia.
2. Diafisis
Inilah bagian tengah tulang pipa yang panjang, keras, dan padat, bisa diibaratkan sebagai “tiang utama” bagi tubuh Anda. Diafisis sangat kuat untuk menopang berat badan dan memberikan kekuatan saat beraktivitas, seperti berjalan atau berlari. Di bagian ini juga terdapat rongga sumsum tulang yang sangat penting untuk pembentukan sel darah.
3. Metafisis
Metafisis terletak di antara epifisis dan diafisis. Pada anak-anak dan remaja, bagian ini sangat aktif karena terdapat lempeng pertumbuhan (growth plate) yang berfungsi memperpanjang tulang. Setelah dewasa, lempeng ini akan menutup dan proses pemanjangan berhenti. Jadi, metafisis sangat menentukan tinggi badan seseorang.
4. Sumsum Tulang
Bagian terdalam dari tulang pipa yang berisi sumsum tulang. Di sinilah “pabrik” sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit bekerja tanpa henti demi menjaga tubuh tetap sehat, mulai dari membawa oksigen, melawan infeksi, hingga menghentikan perdarahan.
5. Periosteum
Ini adalah lapisan tipis di luar tulang yang penuh dengan pembuluh darah dan saraf. Fungsi periosteum bukan hanya melindungi tulang, tetapi juga menyalurkan nutrisi, mendukung penyembuhan luka, serta sebagai “jalur komunikasi” antara tulang dan otot.
Berkat struktur yang saling melengkapi ini, tulang pipa bisa menjalankan perannya sebagai penopang, penggerak, dan pelindung tubuh dengan optimal.
Masalah Kesehatan pada Tulang Pipa
Tulang pipa bisa mengalami berbagai masalah kesehatan yang berpengaruh pada aktivitas harian. Yuk, kenali lebih jauh beberapa gangguan yang perlu diwaspadai berikut ini:
Fraktur (patah tulang)
Fraktur adalah kondisi ketika tulang pipa retak atau patah akibat benturan keras, jatuh, atau kecelakaan, baik saat bermain, berolahraga, ataupun kecelakaan lalu lintas. Gejalanya bisa berupa nyeri hebat, bengkak, memar, bahkan perubahan bentuk pada lengan atau kaki.
Pada anak, fraktur bisa memengaruhi pertumbuhan tulang jika mengenai area lempeng pertumbuhan (metafisis), sedangkan pada lansia, risiko fraktur makin tinggi karena tulang makin rapuh.
Infeksi tulang (osteomielitis)
Infeksi ini terjadi saat bakteri menyerang jaringan tulang, biasanya masuk melalui luka terbuka atau akibat penyebaran infeksi dari organ lain. Osteomielitis menyebabkan nyeri tajam, bengkak, kemerahan, hingga demam yang mendadak. Jika tidak lekas diobati, osteomielitis bisa merusak struktur tulang secara permanen dan membuat gerak jadi sangat terbatas.
Penyakit metabolik tulang (osteoporosis)
Osteoporosis merupakan kondisi saat tulang kehilangan kepadatan, sehingga jadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini sering tak disadari karena gejalanya baru terasa saat terjadi fraktur, terutama pada orang tua. Tulang pipa yang sudah rapuh bisa patah meski karena aktivitas ringan, seperti terpeleset atau terbentur perabot rumah.
Tumor tulang
Walaupun jarang, tumor bisa tumbuh di tulang pipa dalam bentuk jinak atau ganas (kanker). Biasanya ditandai munculnya benjolan yang semakin membesar, nyeri tulang yang tidak kunjung sembuh, atau tulang patah tanpa sebab jelas. Deteksi dini sangat penting agar pengobatan bisa dilakukan sebelum tumor berkembang lebih jauh.
Cara Menjaga Kesehatan Tulang Pipa
Menjaga tulang pipa tetap sehat dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
- Konsumsi makanan kaya kalsium (seperti susu, keju, ikan teri, atau sayuran hijau).
- Penuhi kebutuhan vitamin D dari sinar matahari pagi dan tambahkan suplemen jika direkomendasikan oleh dokter.
- Rutin berolahraga yang sesuai kemampuan, seperti jalan kaki, berenang, atau latihan kekuatan ringan.
- Jaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan berlebih pada tulang.
- Gunakan alat pelindung tubuh bila melakukan aktivitas berisiko.
Tulang pipa adalah bagian penting dalam tubuh yang memungkinkan kita bergerak dan beraktivitas. Pastikan Anda selalu menjaga kesehatannya melalui asupan nutrisi, olahraga rutin, dan waspada terhadap tanda-tanda gangguan pada tulang.
Jika ada keluhan atau cedera, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran penanganan yang sesuai. Konsultasi bisa dilakukan kapan dan di mana saja melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.