Vaksin Sinovac adalah vaksin untuk melindungi Anda dari virus SARS-CoV-2 atau COVID-19. Vaksin Sinovac yang dikenal juga dengan nama CoronaVac sudah mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
CoronaVac mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif. Penyuntikan vaksin Sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi yang dapat melawannya. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh sudah siap ketika terjadi infeksi COVID-19.
Vaksin Sinovac dapat digunakan sebagai vaksin primer, yaitu vaksin dosis 1 dan 2. Jika Anda menggunakan vaksin Sinovac sebagai vaksin primer, Anda bisa menggunakan vaksin Astra Zeneca, Pfizer, atau Moderna sebagai vaksin booster.
Perlu diketahui bahwa vaksin COVID-19 tidak dapat sepenuhnya mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Anda masih bisa terkena COVID-19 setelah mendapatkan vaksin. Namun, risiko terjadinya penyakit yang berat akan lebih kecil.
Merek dagang vaksin Sinovac: CoronaVac
Apa Itu Vaksin Sinovac
Golongan | Obat resep |
Kategori | Vaksin COVID-19 |
Manfaat | Mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang berat |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
Vaksin Sinovac untuk ibu hamil dan menyusui
| Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Untuk ibu hamil, pemberiannya dapat dimulai dari usia kehamilan di atas 12 minggu (trimester kedua). |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan Sebelum Mendapatkan Vaksin Sinovac
Sebelum menggunakan vaksin ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan vaksin Sinovac jika Anda alergi terhadap kandungan di dalam vaksin ini.
- Konsultasikan dengan dokter apakah kondisi Anda aman untuk menjalani vaksin jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, HIV/AIDS, gangguan pernapasan, penyakit autoimun, kanker, penyakit ginjal, radang sendi, atau penyakit pencernaan kronis.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan TBC. Vaksin Sinovac dapat diberikan jika sudah mengonsumsi obat antituberkulosis selama minimal 2 minggu.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah terkena COVID-19 atau ada keluarga serumah yang sedang menjalani perawatan COVID-19.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas dalam 7 hari terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mendapatkan terapi untuk penyakit kelainan darah atau menjalani transfusi darah
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani cuci darah atau pernah menjalani transplantasi ginjal.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menggunakan vaksin Sinovac.
Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada anak usia 6 tahun sampai lansia (>60 tahun) yang sedang dalam kondisi sehat. Vaksin akan diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 28 hari. Dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml.
Cara Pemberian Vaksin Sinovac
Sebelum vaksinasi, Anda akan menjalani pemeriksaan tanda vital, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut nadi. Pemberian vaksin mungkin akan ditunda jika Anda sedang demam (suhu tubuh >37,5 °C) atau tekanan darah Anda di atas 140/90 mmHg.
Jika tanda vital baik, vaksin Sinovac akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Vaksin diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam otot. Area kulit yang akan disuntik vaksin harus dibersihkan dengan alcohol swab sebelum dan sesudah penyuntikan.
Untuk mengantisipasi terjadinya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang serius, penerima vaksin akan diminta untuk tetap tinggal di tempat layanan vaksinasi selama 30 menit sesudah divaksin.
KIPI adalah keluhan atau kondisi medis yang bisa terjadi setelah vaksinasi, termasuk efek samping dan reaksi alergi terhadap vaksin.
Interaksi Vaksin Sinovac dengan Obat Lain
Obat imunosupresan, termasuk kortikosteroid, mungkin dapat menurunkan efektivitas vaksinasi. Agar aman, beri tahu dokter tentang semua obat, termasuk suplemen atau produk herbal, yang sedang Anda gunakan sebelum menjalani vaksinasi.
Efek Samping dan Bahaya Vaksin Sinovac
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan Vaksin Sinovac adalah:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan
- Badan terasa lelah dan mengantuk
- Sakit kepala
- Batuk, sakit tenggorokan
- Demam atau meriang
- Nyeri otot atau nyeri sendi
- Hidung tersumbat atau berair
- Diare
- Mual
- Muntah
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak juga reda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menggunakan vaksin Sinovac.