Velacom adalah obat untuk untuk menurunkan kadar gula darah penderita diabetes tipe 2. Obat ini tidak bisa digunakan pasien penderita diabetes tipe 1 dan harus digunakan atas saran dari dokter. 

Velacom merupakan kelompok obat golongan sulfonilurea yang memuat bahan aktif glimepiride. Cara kerja obat ini yaitu dengan merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin lebih banyak, guna membantu menurunkan kadar gula darah.

Velacom

Obat ini juga berperan dalam memaksimalkan kinerja  hormon insulin dalam mengubah glukosa menjadi energi. Dengan demikian, penumpukan glukosa di dalam darah yang membuat kadar gula darah naik bisa diminimalkan, sehingga kadar gula darah akan lebih terkontrol. 

Penderita diabetes tipe 1 tidak boleh menggunakan obat ini karena tubuh tidak bisa memproduksi hormon insulin secara alami. 

Produk Velacom

Velacom tersedia dalam 3 varian, yaitu: 

  • Velacom 1 mg 10 Tablet, yang tiap tabletnya mengandung 1 mg glimepiride
  • Velacom 2 mg 10 Tablet, dengan kandungan 2 mg glimepiride pada tiap tabletnya
  • Velacom 3 mg 10 Tablet, yang tiap tabletnya memiliki kandungan 3 mg glimepiride 

Apa Itu Velacom

Bahan aktif  Glimepiride
Golongan Obat resep
Kategori Antidiabetes golongan sulfonilurea 
Manfaat Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Digunakan oleh Dewasa
Velacom untuk ibu hamil  Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Konsultasikan kepada dokter mengenai obat diabetes lain yang lebih aman digunakan selama masa kehamilan.
Velacom untuk ibu menyusui Ibu menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat dengan kandungan glimepiride. 
Konsultasikan dengan dokter mengenai obat diabetes lain yang bisa digunakan selama menyusui, apalagi jika bayi lahir prematur atau usianya kurang dari 1 bulan
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Velacom

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi Velacom. Hal tersebut adalah: 

  • Sampaikan kepada dokter perihal riwayat alergi yang Anda miliki. Orang yang alergi terhadap kandungan glimepiride tidak atau obat lain yang mengandung sulfonilurea  maupun sulfonamida tidak boleh minum Velacom. 
  • Tanyakan kepada dokter perihal keamanan konsumsi obat ini apabila ada riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit liver, penyakit jantung, penyakit tiroid, atau defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD).
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang demam, mengalami infeksi, cedera, maupun baru atau akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi. 
  • Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Pastikan untuk memberitahu dokter mengenai konsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, yang akan atau sedang digunakan bersama Velacom. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Hindari aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, seperti mengemudi setelah minum mengonsumsi obat ini, terutama jika mengalami tanda gula darah rendah setelah minum Velacom. 
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Velacom. Ini untuk mencegah terjadinya gula darah rendah atau hipoglikemia
  • Usahakan untuk menggunakan tabir surya dan pakaian berlengan panjang, serta hindari paparan sinar matahari langsung selama menjalani pengobatan dengan Velacom. Alasannya, obat ini dapat mengakibatkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari meningkat. 
  • Segera hubungi dokter ketika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Velacom

Dosis dan Aturan Pakai Velacom

Dokter akan menyesuaikan dosis obat ini sesuai dengan jumlah kadar gula darah pasien atau kondisinya. Namun, dosis umum pemberian Velacom berdasarkan kondisi adalah: 

  • Dosis awal: 1–2 mg, 1 kali sehari, diberikan bersamaan makan pagi atau makan utama yang pertama. Untuk pasien yang lebih sensitif terhadap obat-obat hipoglikemik, dosis awal yang diberikan sebaiknya dimulai dari 1 mg, 1 kali sehari, kemudian boleh dinaikkan (dititrasi) dengan hati-hati.
  • Dosis pemeliharaan: 1–4 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimum yang dianjurkan 8 mg, 1 kali sehari. Pada saat pemberian telah mencapai dosis 2 mg, maka kenaikan dosis tidak boleh melebihi 2 mg dengan interval 1–2 minggu, tergantung dari respon gula darah pasien. 

Cara Menggunakan Velacom dengan Benar

Baca aturan yang tertera pada kemasan sebelum minum obat ini dan ikuti anjuran dokter terkait pemakaiannya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Untuk membuat obat ini bekerja secara optimal, konsumsilah Velacom dengan cara berikut ini: 

  • Konsumsilah obat ini pada pagi hari saat sarapan. 
  • Telan tablet Velacom secara utuh dengan bantuan air putih. Jika Anda sulit untuk menelannya secara utuh, belah obat menjadi 2 bagian sebelum ditelan. Jangan mengonsumsi obat ini dengan cara dikunyah. 
  • Usahakan untuk minum Velacom pada jam yang sama setiap harinya. Agar sesuai jadwal, pasang alarm sebagai pengingat. 
  • Jika Anda lupa minum Velacom, segera konsumsi begitu teringat. Namun, ketika jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya. 
  • Konsumsilah makanan bergizi dan berolahragalah secara rutin selama menjalani pengobatan dengan Velacom. Tujuannya agar  kadar gula darah lebih mudah untuk dikontrol.
  • Simpan Velacom dalam wadah tertutup. Kemudian, letakkan di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.  
  • Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan

Interaksi Velacom dengan Obat Lain

Obat yang mengandung glimepiride dapat berinteraksi dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, terutama ketika penggunaannya tanpa arahan dokter. Berikut adalah efek interaksi obat Velacom:

  • Penurunan efektivitas Velacom, ketika dikonsumsi bersama obat yang megnandung estrogen, pil KB, obat diuretik, chlorpromazine, glukokortikoid, terbutaline, salbutamol, phenytoin,  asam nikotinat, rifampicin, dan isoniazid
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia, saat diminum bersama obat antidiabetes lain, misalnya insulin dan metformin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia, bila digunakan bersama obat antiiflamasi nonsteroid (OAINS), misalnya fenibutazon, ibuprofen, dan naproxen
  • Penurunan efektivitas Velacom, apabila dipakai bersama colesevalam. Velacom harus diberikan setidaknya 4 jam sebelum colesevalam diminum 
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia, ketika diminum bersama fluoxetine, tetrasiklin, probenecid, alopurinol, antikoagulan, ACE inhibitor, sulfinpyrazone, miconazole, fluconazole, cyclophosphamide, atau pentoksifilin
  • Tersamarkannya gejala awal hipoglikemia, saat dikonsumsi bersama klonidin, guanethidine, dan reserpin. Ini bisa mengakibatkan hipoglikemia tidak segera disadari dan ditangani

Interaksi obat dapat dicegah dengan menggunakan obat ini secara hati-hati. Jadi, bicarakan dengan dokter apabila ada obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang ingin dikonsumsi bersama Velacom. Lakukan diskusi melalui Chat Bersama Dokter karena bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. 

Efek Samping dan Bahaya Velacom

Berikut adalah efek samping dari penggunaan Velacom: 

  • Sakit kepala 
  • Pusing 
  • Mual

Ketiga efek samping tersebut biasanya akan mereda dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu. Namun, jika semakin parah atau terasa begitu mengganggu, sebaiknya  konsultasikan kepada dokter secara langsung atau online

Segera hubungi dokter ketika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Sakit kepala, lapar, pusing atau linglung, jantung berdebar atau berdetak lebih cepat, berkeringat, mudah marah atau cemas, bicara tidak jelas, hingga kejang, merupakan tanda dari kadar gula darah rendah
  • Mudah terkena infeksi, memar, atau mengalami perdarahan yang tidak biasa, yang menjadi ciri dari kadar trombosit yang rendah 
  • Kulit gatal, sakit perut atau perut bengkak, kulit atau mata menguning, bengkak pada tungkai atau kaki, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, atau tubuh mudah memar, merupakan gejala dari gangguan hati