Romantisme berupa perhatian atau hadiah di awal kencan memang terasa manis. Namun, waspadai love bombing yang mungkin saja hadir dalam hubungan Anda. Love bombing biasanya ditandai dengan perilaku manipulatif oleh pasangan, setelah Anda mendapatkan perlakuan penuh cinta.   

Saat jatuh cinta, normal rasanya jika pasangan memanjakan Anda dengan perhatian, hadiah-hadiah manis, dan gestur romantis. Anda pun mungkin akan terbawa suasana, dan memberikan kepercayaan yang lebih tinggi serta kasih sayang yang tiada habisnya untuk pasangan.

Waspadai Love Bombing, Ungkapan Penuh Cinta tapi Nyatanya Hanya Berpura-pura - Alodokter

Namun terkadang, semua hal yang diberikan dengan penuh cinta itu hanyalah taktik manipulatif. Anda akan dibuat jatuh cinta sedalam-dalamnya, hingga dia bisa mengendalikan kehidupan Anda. Perilaku ini populer disebut dengan istilah love bombing.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan love bombing, salah satunya adalah gangguan kepribadian narsistik. Gangguan kepribadian ini ditandai dengan keinginan untuk memanipulasi seseorang, dengan memberikan berbagai pujian dan perhatian agar mereka terlihat sebagai pasangan yang sempurna.

Orang dengan kepribadian narsistik sangat pandai untuk menunjukkan bahwa mereka layak untuk dikagumi dan diakui. Bagian terpahitnya adalah, kata-kata cinta yang diungkapkan semata-mata hanya demi mendapatkan apa yang mereka mau, seperti uang, seks, pujian, dan perhatian.

Jadi, semakin Anda terbuai oleh rayuannya, semakin mulus pula motif yang telah mereka rencanakan.

Tanda-Tanda Love Bombing yang Harus Diwaspadai

Awalnya memang terasa sulit untuk membedakan cinta yang benar-benar tulus atau love bombing. Namun, ada beberapa tanda yang bisa dikenali untuk mencegah pelaku love bombing mengendalikan hidup Anda, di antaranya:

1. Komunikasi satu arah

Apabila pasangan Anda lebih banyak berbicara tentang diri mereka sendiri dan tidak mengacuhkan keinginan atau kebutuhan Anda, ini bisa menjadi salah satu tanda love bombing. Komunikasi satu arah ini bukan hanya tidak sehat, tetapi juga menciptakan celah bagi mereka untuk mengontrol apa pun tentang diri Anda.

2. Terlalu banyak memberi hadiah

Meski menyenangkan saat mendapat hadiah dari orang tercinta, Anda perlu curiga saat hadiah yang diberikan terlalu banyak dan terkesan berlebihan. Pelaku love bombing juga biasanya tidak mau mendengarkan penolakan dari Anda atas hadiah yang mereka berikan.

Cara ini merupakan taktik manipulatif yang digunakan oleh pelaku agar Anda merasa berutang budi kepada mereka. Saat merasa berutang budi, biasanya seseorang akan lebih mudah mengabulkan keinginan orang lain.

Namun, tidak semua orang yang suka memberikan hadiah adalah pelaku love bombing. Bisa jadi karena ia tahu bahwa bahasa cinta Anda adalah receiving gifts, maka ia senang memberikan hadiah kepada Anda. Jadi, ciptakan komunikasi yang baik bersama pasangan agar tidak ada kesalahpahaman, ya.

3. Selalu melontarkan kalimat pujian

Pujian yang terus-menerus dilontarkan oleh pasangan di awal kencan bisa menjadi tanda-tanda love bombing. Beberapa kalimat yang umumnya digunakan pelaku love bombing di antaranya:

  • “Aku mau hidup denganmu selamanya”
  • “Kamu bikin aku nyaman”
  • “Kamu sempurna banget untuk melengkapi hidupku”
  • “Cuma sama kamu aku bisa jatuh cinta seperti ini”

Jika kalimat ini diucapkan setelah menjalani hubungan romantis yang lama, tentu saja membuat hati berbunga-bunga. Namun jika terlontar di awal kencan dan dalam waktu yang sangat singkat, hal ini patut dicuragi karena terkesan tidak tulus.

4. Menginginkan perhatian penuh

Pelaku love bombing akan selalu menginginkan perhatian penuh dari Anda, tidak peduli apakah Anda sedang sibuk atau butuh waktu untuk me time. Tanda-tanda ini biasanya muncul setelah mereka membanjiri Anda dengan hadiah, perilaku, dan kata-kata yang manis di awal kencan.

Mereka mungkin akan marah saat Anda hangout dengan teman-teman, dan bahkan membatasi pergaulan Anda. Padahal, cinta sejati tak seharusnya mengekang. Pasangan yang baik akan selalu menghormati privasi dan waktu yang Anda punya, serta memberi kebebasan untuk melakukan apa pun selama itu baik untuk Anda.

5. Menginginkan komitmen dalam waktu yang singkat

Baru saja berkenalan tetapi sudah membuat rencana besar seperti pernikahan? Bisa jadi itu merupakan tanda love bombing. Hubungan yang nyata membutuhkan waktu untuk berkembang, termasuk di dalamnya mengenal karakter pasangan dan mempertimbangkan kemungkinan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Terburu-buru merencanakan masa depan hanya akan menciptakan ekspektasi yang tinggi, dan berisiko menimbulkan kekecewaan yang mendalam. Perilaku ini juga bisa membuat Anda terlampau percaya, sehingga mudah dikendalikan oleh pelaku dalam segala hal, termasuk pemerasan dan pelecehan seksual.

6. Sangat sensitif terhadap kritik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pelaku love bombing memiliki kencenderungan mengidap gangguan kepribadian narsistik. Nah, salah satu tanda dari gangguan kepribadian ini adalah sangat sensitif jika diberi kritik atau masukan.

Mereka akan merasa terhina saat Anda melontarkan kritik, dan berujung dengan penyangkalan.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjebak dalam Love Bombing?

Saat jatuh cinta, banyak orang yang tidak menyadari apa saja yang telah mereka lakukan demi pasangan. Hal ini sering kali membuat seseorang terjebak dalam hubungan yang toksik, karena tidak mampu mengendalikan rasa cinta yang begitu menggebu dan memenuhi apa pun keputusan yang dibuat oleh pasangannya.

Hubungan yang sehat akan memberikan kebebasan pada satu sama lain untuk mengekspresikan perasaan atau melakukan hal yang disukai. Tentu bukanlah hal yang salah jika memberikan perhatian dan cinta. Namun perlu disadari, perhatian yang terlalu berlebihan bisa membuat seseorang merasa terkekang.

Jika Anda merasakan hal yang demikian, ajaklah pasangan untuk berkomunikasi. Utarakan segala hal yang mengganjal di hati, baik itu ungkapan cinta yang terasa mencurigakan maupun batasan dalam bergaul yang membuat Anda merasa terkekang.

Anda dapat melihat bagaimana karakter pasangan yang sesungguhnya, dari cara ia bereaksi terhadap unek-unek yang Anda utarakan. Jika ia terbuka dan menjelaskan apa yang menyebabkan dia berperilaku seperti itu, mungkin Anda dan pasangan bisa sama-sama mencari jalan keluarnya.

Namun jika ia menanggapinya dengan amarah atau justru semakin mencoba mengontrol kehidupan Anda, mungkin inilah saatnya untuk mengakhiri hubungan. Jika terus dilanjutkan, bukan tidak mungkin love bombing akan berakhir menjadi kekerasan dan pelecehan, baik secara fisik maupun emosional.

Selain itu, usahakan untuk tetap bersikap logis jika Anda menerima ungkapan cinta saat pertama kali berjumpa. Jangan tenggelam dalam kata-kata manis yang dilontarkan oleh seseorang yang baru Anda kenal, karena hubungan yang nyata perlu waktu untuk berkembang.

Tidak perlu terburu-buru saat jatuh cinta. Semua akan datang bersama orang yang tepat dan di waktu yang tepat pula. Jangan berharap bahwa jatuh cinta akan membuat Anda bahagia. Bahagiakan diri sendiri sebelum jatuh cinta adalah hal terbaik untuk menghindari jebakan pelaku love bombing.

Namun, apabila Anda atau orang terdekat memiliki kecenderungan untuk melakukan love bombing, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan yang tepat.