Love bombing adalah tindakan manipulatif berkedok romantisme yang bisa memengaruhi psikologis seseorang. Biasanya, pelaku akan memberikan perlakuan penuh cinta sampai korbannya menaruh rasa percaya sehingga ia mudah mendapatkan apa yang diinginkan.
Love bombing sering terlihat seperti curahan kasih sayang luar biasa, padahal di balik sikap manis dan perhatian berlebihan ini, terselip niat manipulatif yang berbahaya, baik untuk hubungan maupun kesehatan mental korban.

Biasanya, pelaku menggunakan pujian, hadiah, atau janji manis untuk mendapatkan kepercayaan dengan cepat, lalu berusaha mengendalikan korbannya. Kenali tanda-tandanya agar kamu bisa melindungi diri dan membuat keputusan yang sehat dalam menjalin hubungan.
Pengertian Love Bombing
Love bombing merupakan salah satu bentuk pelecehan psikologis di mana seseorang mencoba mengendalikan pasangannya melalui perhatian, pujian, atau cinta yang berlebihan.
Salah satu penyebab pelaku melakukan hal ini adalah adanya gangguan kepribadian narsistik, yang ditandai dengan perilaku manipulatif, selalu ingin diakui, serta gemar mencari kekaguman dari pasangannya.
Pelaku biasanya memberikan ungkapan cinta hanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, seperti perhatian, uang, seks, atau pujian. Perlu diketahui, membedakan cinta tulus dan love bombing memang kadang sulit, apalagi di masa-masa awal hubungan.
Tanda Love Bombing
Agar tidak tertipu dan termanipulasi, kenali tanda love bombing berikut ini:
1. Komunikasi satu arah
Biasanya, pelaku lebih banyak berbicara tentang dirinya sendiri dan tidak menghiraukan kebutuhan atau keinginan kamu. Komunikasi satu arah seperti ini tidak sehat dan bisa membuka celah bagi pelaku untuk mengontrol dirimu.
2. Terlalu banyak memberi hadiah
Menerima hadiah memang menyenangkan, tapi perlu curiga jika hadiah datang terlalu sering dan berlebihan. Pelaku love bombing biasanya tidak suka jika hadiah yang mereka berikan ditolak, bahkan membuat kamu merasa berhutang budi.
Namun, tidak semua orang yang suka memberi hadiah berarti melakukan love bombing. Bisa jadi memang itu bahasa cintanya. Agar tidak salah paham, cobalah berbicara terbuka tentang niat dan batasan.
3. Sering melontarkan pujian berlebihan
Pujian terus-menerus di awal hubungan bisa menjadi tanda love bombing. Misalnya, “Kamu satu-satunya yang kuinginkan,” atau “Cuma kamu yang bisa bikin aku sebahagia ini.” Jika kalimat seperti ini diucapkan terlalu cepat setelah kenal, sebaiknya waspada karena bisa jadi tidak tulus.
4. Inginkan perhatian penuh
Pelaku selalu ingin diperhatikan, bahkan ketika kamu sedang sibuk atau butuh waktu sendiri. Mereka juga bisa marah saat kamu menghabiskan waktu dengan teman-teman dan berusaha membatasi pergaulanmu. Pasangan yang sehat justru akan menghormati privasi dan kebebasanmu.
5. Minta komitmen dalam waktu singkat
Baru kenal tapi sudah membahas pernikahan atau masa depan bersama? Hati-hati, ini bisa jadi strategi love bombing. Hubungan sehat butuh waktu untuk saling mengenal. Komitmen yang dipaksakan terlalu cepat bisa membuatmu mudah dikendalikan dan rawan menjadi korban pemerasan atau pelecehan.
6. Sangat sensitif terhadap kritik
Pelaku love bombing cenderung tidak suka diberi masukan atau kritik. Jika kamu memberi pendapat atau kritik, mereka bisa merasa tersinggung dan menanggapi dengan kemarahan atau penolakan.
Cara Lepas dari Jeratan Love Bombing
Kadang, perhatian berlebihan memang membuat nyaman di awal, tapi bisa jadi alarm bahaya jika diikuti upaya mengontrol atau membatasi. Hubungan yang sehat harus memberi ruang untuk mengekspresikan diri dan menjaga kebebasan satu sama lain.
Jika kamu merasa terkekang dengan perhatian pasangan, coba komunikasikan secara jujur. Sampaikan apa saja yang membuatmu tidak nyaman, termasuk soal ungkapan cinta yang terasa berlebihan atau batasan dalam bergaul.
Respons pasangan terhadap kejujuranmu bisa membuka seperti apa karakter aslinya. Jika dia bersedia membicarakan dan mencari solusi bersama, hubungan punya peluang diperbaiki. Namun, jika dia malah marah atau semakin ingin mengontrol, pertimbangkan ulang hubungan tersebut.
Selain itu, jangan mudah terpikat oleh kata-kata manis saat baru kenal. Hubungan yang sehat perlu waktu untuk berkembang dan saling mengenal lebih dalam. Jangan terburu-buru jatuh cinta, pastikan kamu sudah bahagia dengan dirimu sendiri sebelum membuka hati untuk orang lain. Ini adalah langkah terbaik untuk menghindari jebakan pelaku love bombing.
Jika kamu merasa khawatir, ragu tentang perilaku pasangan, atau bingung membedakan apakah ini love bombing atau bukan, jangan ragu untuk bercerita pada orang terdekat atau konsultasi dengan psikolog melalui layanan Chat Bersama Dokter atau secara langsung.
Bantuan profesional dapat membantumu memahami situasi dan memastikan keputusan terbaik untuk kesehatan mentalmu.