Tips menghadapi pelecehan seksual perlu diketahui oleh setiap orang. Ketika dihadapkan dengan situasi ini, tak jarang korban memilih karena merasa malu, takut disalahkan, atau diancam oleh pelaku. Padahal, jika korban tidak mengambil sikap, hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik.
Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang dipaksakan atau diancam pada korban, baik itu berupa lisan, fisik, atau isyarat tertentu yang membuat mereka merasa tersinggung, dipermalukan, bahkan terintimidasi.
Bentuk pelecehan seksual bisa bermacam-macam, mulai dari pemerkosaan, perilaku menggoda, atau menyentuh tubuh korban tanpa izin, hingga mempertunjukan materi pornografi atau keinginan seksual secara paksa. Pelecehan seksual bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Dampak Pelecehan Seksual
Menjadi korban pelecehan seksual merupakan musibah yang dapat menimbulkan trauma psikologis berat. Tak sedikit korban pelecehan seksual mengalami cedera fisik dan luka batin usai kejadian memilukan ini.
Meski demikian, tak semua orang yang mengalami pelecehan seksual berani untuk mengungkapkan hal tersebut. Setelah mengalami pelecehan seksual, seseorang bisa mengalami beberapa tanda atau gejala berikut:
- Mudah marah
- Merasa takut atau tidak aman
- Merasa bersalah atau membenci diri sendiri
- Mengalami gangguan tidur dan kecemasan
- Sulit mempercayai orang lain
Selain itu, korban pelecehan seksual yang tidak mendapatkan pertolongan juga berisiko tinggi untuk mengalami berbagai masalah psikologis, seperti depresi, PTSD, hingga risiko bunuh diri. Banyak juga wanita korban pelecehan seksual yang hamil akibat tindakan tersebut.
Tips Menghadapi Pelecehan Seksual yang Bisa Dilakukan
Bagi korban pelecehan seksual, cobalah untuk memaafkan diri sendiri dan jangan menutup diri untuk menanggung musibah ini sendirian. Agar kondisi bisa berangsur pulih, ada beberapa tips menghadapi pelecehan seksual yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Berani bertindak saat itu juga
Bila memang merasa dilecehkan oleh siapa pun dan di mana pun, janganlah takut untuk berani mengambil sikap saat itu juga. Caranya mungkin bisa mengonfrontasi secara langsung orang yang berbuat kurang pantas tersebut dengan cara menegur dengan tegas atau melawannya.
Namun, jika posisi saat itu benar-benar sendiri, berusahalah untuk menjauh dan berlari mencari tempat yang aman, lalu meminta bantuan orang-orang sekitar atau menghubungi orang terdekat atau pihak berwajib atas kejadian tersebut.
2. Ceritakan kepada orang terdekat
Mengalami kejadian traumatis, seperti pelecehan seksual, tentu bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi, apalagi jika menghadapinya seorang diri. Cobalah ceritakan kepada orang terdekat yang bisa dipercayai dan mintalah support dari mereka.
Setelah menceritakan segala kekesalan, juga bisa meminta mereka untuk menemani mencari pertolongan ke pihak berwajib, dokter, atau psikolog. Hal ini juga penting dilakukan, agar bisa mendapatkan jalan keluar saat menghadapi pelecehan seksual.
3. Ikuti konseling kejiwaan
Tindak pelecehan seksual bisa membuat korbannya mengalami berbagai gangguan psikologis, seperti trauma, takut, stres berat, gangguan cemas, dan gangguan tidur. Masalah tersebut bisa semakin parah jika tidak ditangani.
Oleh karena itu, korban pelecehan seksual dianjurkan untuk menjalani konseling ke psikolog atau dokter guna memulihkan kondisi kejiwaannya. Saat menjalani sesi konseling, korban akan mendapatkan psikoterapi agar kondisi mentalnya bisa pulih.
4. Melaporkan kejadian pada pihak berwenang
Hal yang paling penting dilakukan ketika mengalami pelecehan seksual adalah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Wanita yang menjadi korban kekerasan seksual bisa mengunjungi Komnas Perempuan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Sementara itu, bila yang menjadi korban pelecehan seksual adalah anak-anak, kejadian ini bisa diadukan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Ceritakan segala hal yang terjadi saat pelecehan seksual dilakukan, seperti tempat, waktu, ciri-ciri pelaku (atau jika kenal dengan pelakunya, bisa menyebutkan namanya), dan apa saja yang dikatakan oleh pelaku.
Dengan melaporkan kepada penegak hukum, hal ini nantinya akan dilakukan penangkapan terhadap pelaku hingga nantinya akan diproses hukum sesuai undang-undang. Ini juga penting agar pelaku tidak melakukan tindakan serupa pada orang lain.
Memang tidak mudah melupakan peristiwa traumatis seperti pelecehan seksual. Namun, dengan melakukan langkah-langkah penanganan di atas, kamu diharapkan bisa terhindar dari masalah kesehatan mental yang serius.
Bila perlu, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, agar mendapatkan cara penanganan yang tepat akibat trauma setelah kejadian pelecehan seksual.