Penyakit kulit pada anak dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari reaksi alergi hingga paparan zat tertentu. Dengan mengetahui berbagai penyebabnya, langkah penanganan sekaligus pencegahan yang tepat dapat Anda lakukan agar keluhan yang dialami anak cepat teratasi.

Anak-anak, terutama bayi dan balita, lebih rentan mengalami penyakit kulit karena daya tahan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna. Penyakit kulit pada anak ada yang bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada pula yang bersifat serius dan membutuhkan penanganan langsung oleh dokter.

9 Penyakit Kulit pada Anak yang Sering Terjadi - Alodokter

Beragam Penyakit Kulit pada Anak

Penyakit kulit pada anak umumnya tidak jauh berbeda dengan penyakit kulit pada orang dewasa. Meski demikian, ada beberapa penyakit kulit yang lebih umum dialami oleh anak-anak, di antaranya:

1. Ruam popok (diaper dermatitis)

Ruam popok adalah peradangan kulit, terutama di bagian bokong dan lipatan paha, akibat penggunaan popok yang terlalu lama. Namun, ruam juga dapat muncul akibat bahan popok yang tidak cocok dengan kulit bayi.

Ruam popok merupakan salah satu bentuk dermatitis kontak iritan. Meski demikian, gangguan kulit ini biasanya terbatas pada lokasi yang ditutupi popok saja, sehingga penanganan dapat difokuskan pada daerah tersebut.

2. Kerak kepala bayi (cradle cap)

Jenis penyakit kulit pada anak ini biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir hingga berusia 3 tahun. Kondisi ini ditandai dengan adanya sisik putih atau kuning yang tebal di permukaan kulit kepala bayi. Istilah medis dari kondisi ini adalah cradle cap atau dermatitis seboroik.

Walaupun jarang terjadi, kerak atau kulit bersisik juga dapat muncul di beberapa bagian tubuh lain, seperti alis, kelopak mata, telinga, lipatan hidung, belakang leher, atau ketiak.

Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan kulit berkerak dan mengeluarkan cairan kekuningan. Meski demikian, penyakit ini biasanya akan hilang dengan sendirinya. Bila terus muncul dalam jangka waktu yang lama, disarankan segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

3. Eksim

Eksim atau dermatitis atopik merupakan penyakit kulit pada anak yang ditandai dengan kulit kemerahan dan terasa gatal. Penyakit kulit ini umumnya bersifat kronis, tetapi dapat mereda dengan sendirinya. Pada sebagian anak, eksim terkadang disertai dengan asma.

Bila Si Kecil mengalami eksim, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meredakan gejalanya:

  • Mandikan Si Kecil dengan air hangat dan gunakan sabun khusus bayi berbahan lembut.
  • Gunakan pelembap, seperti petroleum jelly
  • Hindari Si Kecil dari faktor pemicu eksim, misal makanan atau produk perawatan kulit tertentu.
  • Pastikan Si Kecil tidak menggaruk area kulit yang gatal agar tidak menimbulkan luka atau infeksi.

Jika tindakan di atas belum mampu meredakan eksim pada anak, dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep untuk meredakan gatal yang dialami anak.

4. Campak

Campak merupakan jenis penyakit kulit pada anak yang disebabkan oleh virus. Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit campak dapat mengakibatkan komplikasi serius pada anak-anak, seperti pneumonia.

Sebagai langkah pencegahan, pastikan Si Kecil telah menjalani vaksinasi campak. Pemberian vaksin campak pada anak-anak dapat meminimalkan risiko terkena penyakit ini.

5. Kutil

Kutil merupakan pertumbuhan kulit yang disebabkan oleh virus HPV (human papillomavirus). Ada lebih dari 150 jenis virus HPV, tetapi hanya sebagian yang menyebabkan tumbuhnya kutil pada kulit.

Penyakit ini dapat menular melalui kontak fisik langsung pada kulit. Kutil pada anak dapat muncul pada muncul di jari, telapak tangan, telapak kaki, lutut, atau siku.

6. Cacar air

Cacar air adalah jenis penyakit kulit yang umum menimpa anak-anak, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster.

Gejala cacar air biasanya berupa demam panas disertai muncul ruam di kulit. Ruam itu sendiri muncul dalam bentuk lepuhan, bintik-bintik, dan koreng.

Cacar air biasanya berlangsung selama seminggu dan bisa menular ke anak lain dalam waktu cepat. Namun, kini ada program vaksinasi yang sudah dilakukan secara luas, sehingga penyakit kulit ini semakin jarang diderita oleh anak-anak.

7. Impetigo

Impetigo merupakan jenis penyakit kulit pada anak yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan bisa disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Penyakit ini umumnya menyerang daerah sekitar mulut dan hidung, tetapi bukan berarti tidak dapat muncul di bagian tubuh lain.

Ciri utama impetigo adalah muncul ruam yang mengeluarkan cairan kekuningan. Cairan ini kemudian bisa berubah menjadi kerak berwarna kekuningan. Jika digaruk, penyakit ini bisa menyebar dan menjadi semakin parah.

8. Biang keringat

Penyakit kulit lainnya yang sering menyerang anak-anak adalah biang keringat. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan pada pori-pori kulit sehingga keringat tidak dapat keluar.

Biang keringat akan menyebabkan munculnya bintik-bintik seperti jerawat yang memenuhi bagian leher dan kepala. Biasanya, biang keringat akan hilang dengan sendirinya. Sebagai langkah pencegahan, pastikan anak mengenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat agar biang keringat tidak bertambah parah.

9. Pityriasis alba

Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya penyakit pityriasis alba ini. Namun, ada dugaan munculnya pityriasis alba berhubungan dengan kondisi kulit lain seperti dermatitis atopik.

Pityriasis alba umumnya ditandai dengan munculnya bercak kulit merah muda yang muncul di sekitar wajah, leher, lengan, bahu, atau perut. Bercak tersebut juga dapat menimbulkan rasa gatal atau bersisik pada kulit.

Bercak kulit akibat pityriasis alba biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, seperti membatasi aktivitas Si Kecil di luar rumah, mengoleskan tabir surya pada kulit Si Kecil, dan sering mengganti pakaian Si Kecil jika cuaca sedang panas.

Jangan panik bila buah hati Anda mengalami salah satu dari jenis penyakit kulit pada anak di atas. Jika bingung atau ragu dalam menghadapinya, periksakan Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.