Penyakit kulit bernanah pada anak adalah masalah yang sering membuat orang tua khawatir karena dapat menyebabkan Si Kecil rewel dan merasa tidak nyaman. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kuman yang mudah menular, apalagi di lingkungan ramai, seperti sekolah atau tempat bermain. Memahami jenis penyakit kulit bernanah dan cara mencegahnya sangat penting agar Si Kecil tetap sehat dan aktif.
Kulit bernanah pada anak, yang ditandai dengan munculnya luka atau benjolan berisi cairan kekuningan atau kehijauan, umumnya merupakan tanda adanya infeksi kuman di tubuh di Kecil. Kondisi ini lebih mudah dialami oleh anak-anak karena sistem kekebalan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.

Selain itu, kebiasaan menggaruk kulit saat gatal dan kurang menjaga kebersihan bisa membuat kuman masuk dengan mudah. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali jenis penyakit kulit bernanah pada anak, sekaligus mengetahui cara pencegahan yang tepat sejak awal.
Berbagai Penyakit Kulit Bernanah pada Anak
Berikut beberapa penyakit kulit bernanah yang sering dialami anak-anak dan perlu Bunda, Ayah, atau pengasuh waspadai:
1. Cacar air
Cacar air merupakan salah satu penyakit kulit bernanah pada anak yang sering terjadi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster dan ditandai dengan timbulnya bintil-bintil berisi cairan atau nanah di seluruh tubuh yang sangat gatal.
Selain itu, cacar air juga bisa menyebabkan anak mengalami demam, sakit kepala, dan lemas. Cacar air dapat menular, terutama pada anak yang belum pernah mengalami penyakit ini dan anak yang belum mendapatkan vaksin cacar air.
2. Cacar monyet
Cacar monyet adalah infeksi virus monkeypox yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit. Sama seperti cacar air, penyakit kulit bernanah pada anak ini juga bisa menular, baik melalui kontak langsung dengan cairan luka, benda yang terkontaminasi, atau percikan air liur (droplet).
Tidak hanya menyebabkan munculnya bintil bernanah pada kulit, cacar monyet juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening anak, demam, sakit kepala, dan menggigil.
3. Impetigo
Penyakit kulit bernanah pada anak selanjutnya adalah impetigo. Ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, terutama Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Penyakit ini awalnya ditandai dengan munculnya lepuhan berisi cairan atau nanah yang kemudian pecah dan membentuk kerak berwarna madu. Biasanya, lepuhan ini muncul di sekitar mulut, hidung, atau tangan.
Anak-anak sangat rentan terkena impetigo karena penyakit ini sangat mudah menular melalui sentuhan langsung dengan lepuh ataupun penggunaan barang bersama, seperti handuk atau mainan.
4. Bisul
Bisul adalah benjolan merah di bawah kulit yang terasa nyeri, yang di bagian tengahnya terdapat “mata” berisi nanah. Bisul biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang masuk ke dalam pori-pori atau folikel rambut.
Seiring waktu, bisul akan membesar dan bisa pecah dengan sendirinya. Jika pecah, nanah akan keluar, lalu luka mengering dan sembuh. Namun, jika luka bisul tidak diobati atau sering dipegang, infeksi bisa terjadi dan menyebar ke area sekitar atau bahkan ke bagian tubuh lain.
5. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan menyebabkan munculnya bintil-bintil kecil kemerahan yang berisi nanah. Penyakit kulit bernanah pada anak ini sering terjadi di kulit kepala, leher, lengan, atau kaki.
Pada anak-anak, folikulitis dapat muncul setelah anak bermain atau mengeluarkan banyak keringat, terutama bila menggunakan topi, helm, atau handuk basah yang kurang bersih. Selain itu, berenang di kolam yang kotor juga bisa memicu folikulitis.
6. Kurap
Kurap adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit kulit ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak melingkar berwarna merah dan bersisik yang terasa gatal. Tak hanya itu, pada beberapa jenis kurap, misalnya yang terjadi di kulit kepala (tinea capitis), penyakit ini juga bisa menyebabkan munculnya bintil berisi nanah di kulit.
Kurap juga merupakan penyakit kulit bernanah pada anak yang mudah menular, baik melalui kontak atau sentuhan kulit dengan penderita kurap atau benda yang terkontaminasi jamur, seperti handuk, topi, maupun sisir.
Cara Mencegah Penyakit Kulit Bernanah pada Anak
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah penyakit kulit bernanah pada anak, berikut ini di antaranya:
1. Jaga kebersihan tubuh Si Kecil
Pastikan anak mandi setiap hari dengan sabun, terutama setelah beraktivitas atau berkeringat. Ajarkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, setelah buang air, serta selesai bermain di luar rumah. Dengan menjaga kebersihan tubuh secara rutin, kuman yang menempel di kulit bisa dihilangkan sebelum menimbulkan penyakit kulit bernanah pada anak.
2. Jangan berbagi barang pribadi
Biasakan anak menggunakan barang pribadi sendiri, seperti handuk, pakaian, topi, atau alat potong kuku. Pasalnya, barang-barang ini mudah menjadi sarana penularan kuman penyebab penyakit kulit bernanah pada anak, terutama jika ada luka terbuka di kulit.
Selain itu, menyimpan barang-barang pribadi Si Kecil secara terpisah juga dapat membantu mencegah bakteri atau kuman lain menempel dan menyebar dibarang-barangnya.
3. Jaga kebersihan lingkungan
Rutin membersihkan mainan, alat makan, dan permukaan yang sering disentuh anak, seperti meja, gagang pintu, atau lantai, dapat membantu meminimalkan risiko penyebaran kuman penyebab penyakit kulit bernanah pada anak. Saat membersihkan benda-benda tersebut, pastikan Bunda atau Ayah menggunakan sabun atau cairan pembersih yang aman untuk anak ya.
4. Lengkapi imunisasi Si Kecil
Lengkapi imunisasi yang dianjurkan untuk Si Kecil, seperti vaksin cacar air atau vaksin cacar monyet, sesuai jadwal yang ditetapkan oleh dokter atau pemerintah. Ini penting, karena imunisasi membantu tubuh anak membentuk pertahanan terhadap beberapa penyakit kulit bernanah pada anak, baik yang menular atau tidak.
Menerapkan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten bukan hanya melindungi Si Kecil dari penyakit kulit bernanah, tetapi juga membantu ia membentuk kebiasaan hidup sehat hingga dewasa.
Namun, jika anak terlanjur mengalami salah satu dari jenis penyakit kulit bernanah pada anak di atas, jangan panik ya Bun. Sebaliknya, segera konsultasi atau periksakan Si Kecil ke dokter, baik melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER atau dengan mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
Dengan begitu, Bunda bisa mengetahui jenis penyakit kulit bernanah pada anak apa yang Si Kecil alami dan Si Kecil pun bisa mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisinya.