Diphenhydramine adalah obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek (common cold). Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan, serta kondisi tremor dan kaku otot pada penderita Parkinson.

Diphenhydramine bekerja dengan cara menghambat kerja zat alami tubuh yang berperan dalam munculnya reaksi alergi, seperti mata berair, bersin, tenggorokan gatal dan batuk, hidung meler, atau hidung tersumbat, karena alergi atau batuk pilek.

Selain itu, diphenhydramine juga memiliki efek sedatif (kantuk), antiemetik (antimuntah), dan antiparkianson. Berkat efek yang dimilikinya ini, diphenhydramine bisa digunakan untuk mengatasi insomnia, mual dan muntah karena mabuk perjalanan, serta mengurangi gejala dari penyakit Parkinson.

Merek dagang diphenhydramine: Allerin Expectorant, Benadryl, Borraginol-N, Camydril, Decadryl, Dextrosin, Diphenhydramine HCL, Fortusin, Ikadryl, Iphadryl, Kontrabat, Licodril, Molexdryl, Novadryl, Otede, Recodryl, Sanadryl, Siladex DMP, Woods Peppermint Antitusive, Yekadryl, dan Zecadryl.

Apa Itu Diphenhydramine

Golongan Obat bebas terbatas dan resep
Kategori Obat antihistamin
Manfaat Meredakan gejala alergi, rhinitis alergi, common cold, mabuk perjalanan, insomnia, serta gejala penyakit Parkinson.
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥2 tahun
Diphenhydramine untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Diphenhydramine dapat terserap ke dalam ASI dan dapat mengurangi produksi ASI.

Oleh sebab itu, ibu menyusui tidak boleh menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet, sirop, obat oles, supositoria, dan suntik.

Peringatan Sebelum Menggunakan Diphenhydramine

Diphenhydramine tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, yaitu:

  • Jangan menggunakan diphenhydramine jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, emfisema, bronkitis kronis, glaukoma, hipertensi, penyakit jantung, penyakit liver, penyakit ginjal, hipertiroidisme, sumbatan di usus, myasthenia gravis, kejang atau epilepsi, pembesaran prostat, atau tukak lambung.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan diphenhydramine sirup jika Anda menderita diabetes atau fenilketonuria. Beberapa produk bisa mengandung gula dan aspartam.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan diphenhydramine jika Anda memiliki stoma (lubang) pada perut.
  • Jangan memberikan diphenhydramine kepada anak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan diphenhydramine kepada orang lanjut usia. Lansia lebih rentan mengalami efek samping, seperti mengantuk, pusing, atau sulit berkemih.
  • Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat setelah menggunakan diphenhydramine, karena obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan diphenhydramine oles jika Anda menderita cacar air atau penyakit campak.
  • Hindari terlalu lama beraktivitas di bawah terik matahari setelah menggunakan diphenhydramine oles, karena obat ini bisa menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Gunakan tabir surya saat akan beraktivitas di siang hari.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan diphenhydramine sebelum menjalani tes alergi, perawatan gigi, atau operasi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan diphenhydramine.

Dosis dan Aturan Pakai Diphenhydramine

Dosis diphenhydramine dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung bentuk obat, serta kondisi dan usia pasien. Pada anak-anak, dosis ditentukan berdasarkan berat badan.

Berikut adalah dosis umum diphenhydramine berdasarkan bentuk obat dan kondisi yang ditangani:

Diphenhydramine tablet dan sirop

Kondisi: Reaksi alergi, rhinitis alergi, batuk pilek, dan mabuk perjalanan

  • Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 25–50 mg, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal 300 mg per hari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 12,5–25 mg, tiap 4–6 jam.
  • Anak usia 2–5 tahun: 6,25 mg, tiap 4–6 jam.

Untuk mencegah mabuk perjalanan, konsumsi diphenhydramine 30 menit sebelum melakukan perjalanan.

Kondisi: Insomnia

  • Dewasa: 50 mg, dikonsumsi 30 menit sebelum tidur, atau sesuai kebutuhan.

Diphenhydramine oles

Kondisi: Pruritus (gatal, ruam, iritasi ringan pada kulit)

Untuk dewasa dan anak-anak, oleskan diphenhydramine 2% tipis-tipis di kulit yang bermasalah, maksimal 2 kali sehari. Jangan gunakan obat ini lebih dari 3 hari.

Diphenhydramine suntik

Kondisi: Reaksi alergi atau mabuk perjalanan

  • Dewasa: 10–50 mg melalui suntikan ke pembuluh darah (IV/intravena) atau otot (IM/intramuskular). Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg jika diperlukan. Dosis maksimal 400 mg per hari.
  • Anak-anak: 5 mg/kgBB per hari dibagi menjadi 4 kali pemberian melalui suntikan pembuluh darah atau otot. Dosis maksimal 300 mg per hari.

Diphenhydramine suntik untuk mencegah mabuk perjalanan sebaiknya diberikan 30 menit sebelum melakukan perjalanan.

Kondisi: Gejala penyakit Parkinson

  • Dewasa: 10–50 mg melalui suntikan di pembuluh darah atau otot. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg jika diperlukan. Dosis maksimal 400 mg per hari.

Selain bentuk di atas, diphenhydramine juga bisa ditemukan dalam bentuk obat kombinasi, misalnya dalam sirup obat batuk atau suppositoria untuk mengatasi gatal pada wasir. Ikuti dosis yang disarankan oleh dokter ketika Anda akan menggunakan obat ini.

Cara Menggunakan Diphenhydramine dengan Benar

Diphenhydramine suntik hanya boleh diberikan oleh petugas medis di bawah pengawasan dokter. Diphenhydramine disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau otot.

Pastikan untuk membaca informasi yang tertera pada label kemasan obat atau ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan diphenhydramine tablet, sirop, atau oles. Jangan menambah dosis atau menggunakannya lebih sering tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Diphenhydramine bentuk tablet atau sirop bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dengan air putih. Untuk diphenhydramine sirop, kocok botol sebelum obat dikonsumsi. Jika ada, gunakan sendok takar yang biasanya telah tersedia di dalam kemasan agar dosisnya tepat.

Sebelum menggunakan diphenhydramine oles, cuci tangan lalu bersihkan dan keringkan permukaan kulit yang akan diobati terlebih dahulu. Oleskan obat secukupnya pada kulit yang bermasalah. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah menggunakan obat, kecuali jika yang diobati bagian tangan.

Simpan diphenhydramine tablet, sirop, atau obat oles di tempat sejuk dan terlindung dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Diphenhydramine dengan Obat Lain

Penggunaan diphenhydramine bersamaan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan efek interaksi antarobat di bawah ini:

  • Meningkatkan efek kantuk atau risiko terjadinya penekanan sistem saraf pusat bila digunakan bersama obat penenang, antidepresan, atau antihistamin lain
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping berupa pusing, kantuk, pandangan buram, mulut kering, konstipasi, sulit buang air kecil, jantung berdebar, linglung, hingga gangguan ingatan, jika digunakan bersama obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI)
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari obat antikolinergik, seperti atropin
  • Mengurangi efektivitas betahistine dalam mengatasi vertigo

Efek Samping dan Bahaya Diphenhydramine

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan diphenhydramine, antara lain:

  • Mulut, hidung, atau tenggorokan terasa kering
  • Kantuk
  • Pusing
  • Mual atau muntah
  • Sembelit
  • Sakit kepala
  • Gelisah atau gugup
  • Rasa senang yang berlebihan, tetapi tidak wajar, terutama pada anak-anak
  • Dada terasa sesak atau tertekan
  • Hilang nafsu makan
  • Ruam, sunburn, rasa terbakar atau menyengat, pada kulit yang dioleskan obat

Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih berat, seperti:

  • Jantung berdebar
  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri atau sulit buang air kecil
  • Lidah bergerak tak terkendali
  • Linglung, atau merasa akan pingsan
  • Kejang