Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penderita flu dapat mengalami demam, sakit kepala, pilek atau hidung tersumbat, serta batuk. 

Banyak orang mengira flu sama dengan batuk pilek biasa (common cold). Walaupun gejalanya mirip, kedua kondisi ini disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Gejala flu juga lebih parah dan menyerang secara mendadak, sedangkan gejala batuk pilek biasa cenderung ringan dan muncul secara bertahap.

alodokter-flu

Flu merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain, terutama pada 2–3 hari pertama setelah penderita terinfeksi. Pada beberapa kasus, penularan flu terjadi lebih awal, yaitu saat gejala belum terlihat.

Penyebab Flu

Flu disebabkan oleh virus influenza. Jenis virus influenza yang paling sering menginfeksi manusia adalah tipe A, B, dan C. Virus influenza A dan B biasanya menyebar secara musiman, seperti saat musim hujan atau cuaca dingin, dan bisa menyebabkan gejala yang lebih berat. 

Sementara itu, virus influenza C umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan bisa muncul kapan saja sepanjang tahun. 

Faktor Risiko Flu

Seseorang berisiko terkena flu jika tidak sengaja menghirup percikan air liur penderita flu yang tersebar di udara, baik melalui batuk atau bersin. Risiko ini juga meningkat jika menyentuh mulut atau hidung setelah memegang benda yang terkontaminasi percikan tersebut.

Pada dasarnya, semua orang berisiko terkena flu. Namun,ada beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular flu, misalnya:

  • Anak-anak berusia di bawah 2 tahun
  • Ibu hamil atau baru melahirkan
  • Lansia berusia 65 tahun ke atas
  • Orang yang menderita penyakit tertentu, seperti gangguan paru-paru, jantung, atau diabetes
  • Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah misalnya karena menderita HIV/AIDS
  • Tinggal atau bekerja di fasilitas umum, seperti panti jompo

Gejala Flu 

Gejala flu umumnya akan muncul 2–3 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejalanya meliputi: 

  • Demam 
  • Batuk 
  • Pilek 
  • Hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Menggigil atau berkeringat

Meskipun mirip dengan batuk pilek biasa, gejala flu biasanya muncul lebih mendadak dan terasa lebih berat. 

Kapan harus ke dokter

Flu biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa kondisi, flu perlu ditangani dengan baik supaya bisa segera sembuh dan tidak menyebabkan komplikasi. 

Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter ketika Anda gejala di atas tidak kunjung membaik setelah 2 minggu, atau membaik tetapi kemudian memburuk. Tindakan darurat perlu dilakukan bila gejala flu disertai sesak napas, nyeri dada, pusing secara terus-menerus, atau penurunan kesadaran.

Diagnosis Flu

Untuk mendiagnosis penyakit flu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala apa saja yang dirasakan pasien. Pada beberapa kondisi, dokter juga mungkin untuk merekomendasikan tes tertentu, seperti:

  • Tes molekuler, untuk mendeteksi materi genetik virus influenza. Tes ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi
  • Tes antigen, dengan tujuan untuk mendeteksi protein dari virus flu. Tes ini dapat memberikan hasil yang cepat

Pengobatan Flu

Jika flu yang diderita bersifat ringan, tidak ada penanganan khusus yang dibutuhkan. Pasien hanya perlu beristirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan makan makanan bergizi, supaya tubuh cepat pulih.

Jika disertai demam dan tidak enak badan, pasien dapat mengonsumsi obat yang mengandung parasetamol atau ibuprofen, misalnya Panadol dan Fenatic. Gunakanlah obat ini sesuai dengan anjuran dokter atau aturan yang tertera pada kemasan. 

Untuk flu dengan gejala yang berat atau berisiko untuk mengalami komplikasi flu, dokter umumnya akan meresepkan obat antivirus, seperti oseltamivir, peramivir, atau zanamivir. 

Komplikasi Flu

Flu biasanya sembuh dalam 1–2 minggu. Akan tetapi, bila gejala kambuh dengan cepat setelah membaik, maka ada kemungkinan flu sudah menimbulkan komplikasi berupa:

  • Infeksi telinga
  • Serangan asma
  • Gangguan jantung
  • Paru-paru basah atau pneumonia 
  • Radang saluran pernapasan atau bronkitis
  • Radang selaput otak atau meningitis
  • Infeksi virus pada otak atau ensefalitis

Pencegahan Flu 

Cara yang paling mudah untuk mencegah flu adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan. Beberapa perilaku di bawah ini juga dapat mencegah penularan flu:

  • Mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand-sanitizer berbahan dasar alkohol secara rutin
  • Tidak menyentuh mulut, hidung, dan mata, sebelum mencuci tangan
  • Membersihkan permukaan benda yang sering disentuh dengan cairan disinfektan
  • Tidak berbagi makanan atau penggunaan benda pribadi, seperti gelas atau botol minum

Bila sudah terserang flu, Anda dapat meminimalkan penularan ke orang lain dengan melakukan beberapa upaya berikut ini:

  • Menjauhkan diri dari orang lain, setidaknya sampai 24 jam setelah demam turun
  • Memakai masker bila ke luar rumah
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk, lalu buanglah tisu dan cuci tangan sesudahnya

Untuk mencegah flu, Anda juga bisa menjalani vaksinasi influenza. Vaksinasi dilakukan pada bayi usia 6 bulan, kemudian diulang setiap 1 tahun sekali sampai usia 18 tahun. Vaksinasi juga perlu dilakukan oleh orang yang berisiko mengalami komplikasi. Namun, perlu diingat, vaksin influenza tidak bisa 100% mencegah flu. 

Itulah informasi seputar flu yang penting untuk diketahui. Meski umumnya bukan penyakit yang serius, flu tetap tidak boleh dianggap remeh karena dapat menimbulkan komplikasi pada sebagian orang.

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala flu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Konsultasi juga bisa dilakukan tanpa tatap muka melalui layanan Chat Bersama Dokter.

Dari hasil chat, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan langsung ke rumah sakit, terutama jika gejala yang dialami cukup berat. Agar praktis, Anda bisa membuat janji temu dengan dokter  lewat aplikasi Alodokter.