Fenatic adalah obat pereda nyeri dan penurun demam yang mengandung ibuprofen sebagai bahan aktif utamanya. Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri otot, serta membantu menurunkan demam. 

Kandungan ibuprofen dalam Fenatic bekerja dengan menghambat enzim penyebab peradangan di dalam tubuh. Dengan cara kerja tersebut, gejala peradangan, seperti nyeri, bengkak, atau demam, bisa mereda. Fenatic tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi yang dapat digunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Fenatic

Produk Fenatic

Fenatic tersedia dalam 2 varian, yaitu:

  • Fenatic 400 mg 10 Tablet, dengan kandungan 400 mg ibuprofen tiap tablet.
  • Fenatic suspensi 60 ml, yang mengandung 100 mg ibuprofen tiap 5 ml suspensi.

Apa Itu Fenatic

Bahan aktif Ibuprofen 
Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan demam dan nyeri
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Fenatic untuk ibu hamil Usia kehamilan <20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Obat ini tidak boleh digunakan pada kehamilan minggu ke-20 atau lebih karena berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan atau gangguan jantung dan ginjal pada janin.
Fenatic untuk ibu menyusui Obat ini umumnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai. 
Bentuk obat Tablet salut selaput dan suspensi

Peringatan sebelum Menggunakan Fenatic

Meski mudah didapat, Fenatic tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Fenatic tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap ibuprofen.
  • Jangan memberikan Fenatic kepada anak usia <1 tahun, kecuali atas anjuran dokter.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit ginjal, gagal jantung, penyakit hati, atau pernah mengalami perdarahan di saluran cerna.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi, serangan jantung, tukak lambung, ulkus duodenum, kolitis ulseratif, gangguan pembekuan darah, lupus, cacar air, diabetes, atau porfiria.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda baru saja menjalani operasi bypass jantung.
  • Jangan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Fenatic. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Fenatic jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. 
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal tersebut untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Fenatic. Obat ini dapat menyebabkan pusing, kantuk, atau penglihatan buram. 
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Fenatic.

Dosis dan Aturan Pakai Fenatic

Berikut adalah dosis umum penggunaan Fenatic berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Demam, nyeri ringan hingga sedang, termasuk nyeri haid

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 200–400 mg, tiap 4–6 jam sekali sesuai kebutuhan. Dosis tidak melebihi 1200 mg per hari, kecuali diresepkan oleh dokter.
  • Anak usia ≥6 bulan sampai ≥12 tahun: 4–10 mg/kgBB per 1 kali minum, tiap 6–8 jam sekali. Dosis maksimal adalah 40 mg/kgBB per hari.

Kondisi: Radang sendi pada anak-anak atau juvenile idiopathic arthritis

  • Anak usia ≥1 tahun: 30–50 mg/kgBB per hari yang dibagi ke dalam 3 kali jadwal konsumsi (jarak 8 jam antardosis). Dosis maksimal 2400 mg per hari.

Kondisi: Radang sendi, seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis

  • Dewasa: 300–800 mg, tiap 6–8 jam, sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 3200 mg per hari.

Cara Menggunakan Fenatic dengan Benar

Bacalah aturan pakai pada kemasan sebelum mengonsumsi Fenatic atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini adalah cara mengonsumsi Fenatic dengan benar yang perlu Anda perhatikan:

  • Konsumsilah Fenatic setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung. Telan obat ini dengan bantuan air putih.
  • Kocok botol Fenatic suspensi sebelum digunakan. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat. Jangan gunakan sendok biasa karena dosisnya bisa tidak tepat.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Fenatic, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya
  • Simpan Fenatic di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Fenatic Ibuprofen dengan Obat Lain

Interaksi yang bisa terjadi jika Fenatic digunakan bersama obat-obat lain meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah, seperti warfarin atau aspirin
  • Penurunan efektivitas obat antihipertensi, seperti ACE inhibitor atau diuretik 
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan antibiotik quinolone

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Fenatic bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Fenatic 

Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Fenatic adalah:

  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Konstipasi
  • Sakit kepala
  • Pusing

Periksakan diri Anda ke dokter atau berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Bengkak di tungkai dan kaki
  • Muntah darah atau BAB berdarah
  • Nyeri dada yang menjalar ke lengan, dagu, atau punggung
  • Pucat, rasa lelah yang tidak biasa
  • Urine berwarna gelap
  • Penyakit kuning