Infeksi telinga adalah infeksi akibat bakteri, virus, atau jamur, yang bisa terjadi di saluran telinga luar (otitis eksterna) maupun telinga tengah (otitis media). Infeksi telinga dapat menimbulkan gejala berupa sakit di telinga, telinga berair, hingga gangguan pendengaran.

Secara umum, telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar dan telinga tengah merupakan bagian telinga yang paling sering mengalami infeksi.

Infeksi Telinga - Alodokter

Infeksi telinga bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya secara pasti sehingga bisa diberikan penanganan yang sesuai.

Penyebab Infeksi Telinga

Berdasarkan bagian telinga yang terdampak, infeksi telinga terbagi dalam dua jenis, yaitu:

Otitis eksterna

Otitis eksterna adalah infeksi telinga bagian luar, yaitu saluran antara lubang telinga dan gendang telinga.

Infeksi ini bisa terjadi ketika liang telinga lembap akibat air atau keringat yang masuk ke telinga. Otitis eksterna juga lebih mudah terjadi ketika liang telinga tergores akibat kebiasaan membersihkan telinga dengan jari atau cotton bud, iritasi atau alergi, atau penyakit kulit, seperti psoriasis maupun dermatitis seboroik.

Bakteri yang sering menyebabkan otitis eksterna adalah Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Selain bakteri, jamur Aspergillus atau Candida juga bisa menyebabkan otitis eksterna (otomikosis).

Otitis media

Otitis media terjadi pada saluran telinga bagian tengah, yaitu di balik gendang telinga. Otitis media paling sering terjadi pada anak usia 2 tahun ke bawah dan pada bayi yang menyusu dari botol dalam posisi berbaring. Anak dengan bibir sumbing atau sindrom Down lebih rentan terkena penyakit ini.

Sedangkan pada orang dewasa, otitis media lebih sering terjadi pada penderita diabetes atau HIV/AIDS.

Infeksi telinga tengah ini disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri pada telinga tengah, yang biasanya terjadi ketika batuk pilek. Otitis media terjadi ketika saluran yang menghubungkan telinga dengan hidung (tuba eustachius) tersumbat atau membengkak.

Selain itu, infeksi telinga dalam juga bisa terjadi. Namun kejadiannya lebih jarang dan biasanya terjadi akibat penyebaran dari infeksi telinga tengah.

Gejala Infeksi Telinga

Gejala infeksi telinga sangat beragam, tergantung pada bagian telinga yang terkena. Keluhan pada infeksi telinga yang disebabkan oleh otitis eksterna antara lain:

  • Kemerahan dan gatal di daun telinga atau liang telinga
  • Nyeri saat daun telinga ditarik atau tonjolan di depan lubang (tragus) telinga ditekan
  • Keluar cairan bening atau nanah dari liang telinga
  • Telinga terasa penuh akibat penumpukan cairan atau pembengkakan
  • Gangguan pendengaran
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Demam

Sementara itu, gejala pada otitis media bisa timbul mendadak. Keluhan yang dapat terjadi akibat otitis media dapat berupa:

  • Sakit pada telinga
  • Keluar cairan berbau dari telinga
  • Vertigo
  • Telinga berdenging (tinnitus)
  • Sulit mendengar
  • Sakit kepala
  • Demam, yang bisa disertai mual dan muntah

Pada bayi dan anak-anak, tanda dan gejala yang muncul akibat otitis media antara lain:

  • Sering menarik atau menggaruk daun telinga
  • Rewel atau menangis lebih sering daripada biasanya
  • Susah tidur
  • Demam, batuk, pilek, dan hidung tersumbat
  • Respons terhadap suara berkurang
  • Hilang keseimbangan
  • Kurang nafsu makan disertai mual atau muntah

Kapan harus ke dokter

Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala otitis eksterna. Penanganan perlu segera dilakukan jika muncul demam tinggi dan nyeri parah yang menjalar ke kepala atau leher.

Pemeriksaan ke dokter juga perlu dilakukan apabila mengalami gejala otitis media, terutama jika gejala terjadi pada bayi atau anak dan disertai dengan kondisi berikut:

  • Gejala otitis media tidak membaik setelah 2 hari atau malah memburuk
  • Demam dengan suhu lebih dari 39oC
  • Nyeri yang muncul tidak tertahankan
  • Gejala terjadi secara berkepanjangan atau berulang selama beberapa bulan, yang bisa menandakan otitis media kronis
  • Terdapat kondisi medis lain, seperti cystic fibrosis atau penyakit jantung bawaan

Diagnosis Infeksi Telinga

Untuk mendiagnosis infeksi telinga, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala dan riwayat penyakit pasien, serta kebiasaan pasien yang berisiko menyebabkan infeksi telinga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada telinga, hidung, dan tenggorokan.

Selanjutnya, dokter akan memeriksa lubang telinga dan gendang telinga dengan otoskop, yaitu alat khusus berupa teropong yang dilengkapi lampu dan kaca pembesar di ujungnya.

Umumnya, dokter bisa langsung menegakkan diagnosis infeksi telinga melalui pemeriksaan THT dan pemeriksaan otoskop.

Pemeriksaan penunjang lain yang dapat disarankan dokter untuk lebih memastikan diagnosis infeksi telinga meliputi:

  • Timpanosentesis, yaitu pengambilan sampel cairan telinga untuk mendeteksi kuman penyebab infeksi
  • Timpanometri, untuk mendeteksi pembengkakan di gendang telinga yang sering terjadi pada penderita infeksi telinga
  • Reflektometri akustik, untuk mengukur seberapa banyak suara yang dipantulkan kembali oleh gendang telinga sehingga banyaknya cairan di dalam telinga dapat diketahui
  • Tes pendengaran, terutama pada otitis media kronis
  • CT scan kepala, untuk memeriksa apakah infeksi menyebar hingga telinga bagian dalam

Pengobatan Infeksi Telinga

Pada infeksi telinga luar, dokter akan membersihkan liang telinga dengan alat dan cairan khusus. Selanjutnya, dokter akan meresepkan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid jika penyebabnya adalah bakteri, atau obat antijamur tetes telinga jika penyebabnya adalah jamur.

Dokter juga akan memberikan obat pereda nyeri untuk diminum, seperti paracetamol atau ibuprofen. Selama pengobatan, pasien disarankan untuk mencegah masuknya air ke dalam telinga.

Sementara itu, infeksi telinga tengah bisa pulih dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu tanpa pengobatan khusus. Selama waktu tersebut, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri dan memantau kondisi pasien.

Pada anak-anak dengan otitis media usia 6 bulan hingga 2 tahun, pengawasan ketat selama 2 hari perlu dilakukan jika nyeri bersifat ringan dan demam kurang dari 39oC. Selama pemantauan, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri berbentuk sirup.

Antibiotik minum akan diberikan langsung oleh dokter pada bayi usia kurang dari 6 bulan yang menderita infeksi telinga tengah. Dokter juga akan memberikan antibiotik minum kepada anak yang menderita otitis media dengan kondisi berikut:

  • Gejala tidak membaik setelah 48 jam pengawasan
  • Nyeri parah
  • Demam dengan suhu 39oC atau lebih

Sementara itu, antibiotik tetes telinga disarankan oleh dokter untuk penderita infeksi telinga tengah yang kronis atau sering kambuh.

Operasi kecil bernama myringotomy juga akan dipertimbangkan dokter pada anak dengan infeksi telinga tengah yang kronis. Pada operasi ini, dokter akan menyayat gendang telinga untuk mengeluarkan cairan dari dalam telinga.

Setelah gendang telinga disayat, dokter akan menempatkan selang kecil guna menjaga rongga telinga bagian tengah tetap kering dan mencegah penumpukan cairan terjadi kembali.

Komplikasi Infeksi Telinga

Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi telinga dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Gendang telinga robek
  • Penyebaran infeksi ke jaringan di sekitar liang telinga (selulitis), tulang belakang telinga (mastoiditis) atau selaput otak (meningitis)
  • Pertumbuhan dan perkembangan bicara anak terhambat
  • Tuli sementara atau permanen

Pencegahan Infeksi Telinga

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi telinga adalah:

  • Memiringkan kepala bila air masuk ke dalam telinga setelah berenang atau mandi, agar air keluar
  • Mengeringkan daun telinga dengan handuk secara perlahan setelah mandi atau berenang
  • Tidak berenang di tempat yang tidak terjaga kebersihannya, seperti danau atau sungai
  • Menggunakan pelindung telinga saat berenang
  • Tidak membersihkan atau mengorek telinga menggunakan cotton bud, jari, pulpen, pensil, atau benda lain
  • Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir untuk menghindari kuman penyebab batuk pilek

Sementara itu, beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi telinga pada bayi dan anak-anak antara lain:

  • Berikan ASI eksklusif.
  • Jika minum susu dari botol, posisikan tubuh bayi agar sedikit lebih tegak agar susu tidak masuk ke dalam telinga.
  • Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal dari dokter.
  • Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dan menutup mulut dengan siku tangan atau tisu saat bersin.