Obat kutu air ampuh untuk membasmi jamur penyebab kutu air, sekaligus meredakan gatal dan perih akibat infeksi jamur ini. Penggunaan obat kutu air yang tepat juga mampu mencegah kutu air datang kembali, apalagi bila disertai dengan perawatan yang benar.

Kutu air atau tinea pedis adalah infeksi jamur pada kulit kaki yang biasanya menyerang sela-sela jari kaki. Penyakit ini disebabkan oleh jamur dermatofita yang juga bisa menginfeksi kulit di area dada, selangkangan, bahkan kuku.

5 Obat Kutu Air dan Gatal Jamur yang Ampuh Atasi Keluhan - Alodokter

Kutu air paling sering terjadi pada orang yang sering memakai sepatu atau kaus kaki yang lembap. Infeksi jamur ini juga dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui sentuhan langsung dengan kulit yang terkena kutu air atau melalui benda yang terkontaminasi jamur, seperti sepatu atau lantai kamar mandi umum.

Penyakit kutu air dapat menyebabkan kulit gatal, perih, kemerahan, bersisik, dan muncul bintik berisi cairan. Untuk membasmi jamur penyebabnya, mengatasi gejalanya, dan mencegahnya datang kembali, diperlukan penggunaan obat kutu air yang tepat.

Berbagai Jenis Obat Kutu Air

Obat kutu air mengandung antijamur yang berfungsi untuk membasmi jamur hingga tuntas, sehingga gejalanya hilang dan kutu air pun tidak muncul lagi. Berikut ini adalah beberapa jenis obat kutu air berdasarkan kandungannya:

1.  Clotrimazole

Clotrimazole merupakan obat antijamur yang paling umum digunakan untuk mengatasi penyakit kutu air. Obat kutu air ini efektif untuk membasmi jamur, sekaligus mencegah pertumbuhan jamur yang bisa menyebabkan kutu air.

Clotrimazole biasanya tersedia dalam bentuk krim dan mudah didapatkan di apotik maupun toko online. Bila digunakan secara rutin 2–3 kali sehari, clotrimazole mampu mengatasi kutu air hingga tuntas dalam waktu 4 minggu. Untuk memastikan semua jamur penyebab kutu air terkena obat ini, oleskan clotrimazole pada kulit yang sakit dan area kulit di sekitarnya.

2. Ketoconazole

Ketoconazole juga termasuk salah satu jenis obat antijamur yang dapat mengatasi kutu air. Obat ini bekerja dengan cara membunuh jamur penyebab kutu air.

Ketoconazole tersedia dalam berbagai sediaan, salah satunya adalah krim. Untuk menggunakannya, oleskan krim ketokonazole di area kulit yang terinfeksi kutu air sebanyak 1–2 kali sehari, selama 4–6 minggu.

3.  Ciclopirox

Ciclopirox dapat membunuh dan mencegah pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi kutu air. Ciclopirox berbentuk obat oles, seperti krim, gel, atau losion. Obat oles ini digunakan 2 kali sehari selama beberapa minggu. Namun, ciclopirox hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

4.  Terbinafine

Terbinafine juga bermanfaat untuk membasmi infeksi jamur yang menyebabkan kutu air. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan tablet yang memerlukan resep dokter.

Biasanya, penggunaan tablet terbinafine disarankan jika infeksi jamur dermatofita telah menyebar luas di tubuh.

Perlu diingat, cara pakai obat kutu air di atas bisa berbeda-beda, tergantung pada bentuk sediaan dan dosisnya. Oleh karena itu, selalu perhatikan aturan penggunaan yang tertera pada setiap produk.

Obat kutu air oles, misalnya krim, digunakan dengan cara dioleskan tipis- tipis di bagian kulit yang terinfeksi dan area kulit sekitarnya. Meski gejala kutu air telah reda atau hilang, penggunaan obat kutu air oles tetap perlu dilanjutkan hingga 4 minggu untuk memastikan tidak ada jamur yang tersisa.

Pencegahan Kutu Air

Selain memberantas jamur hingga tuntas dengan obat kutu air, diperlukan juga langkah-langkah pencegahan agar kutu air tidak muncul kembali. Cara ini pun perlu dilakukan untuk mencegah penularan kutu air ke orang lain.

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah kutu air yang perlu dilakukan dan dijadikan kebiasaan sehari-hari:

  • Cuci tangan setiap kali menyentuh kulit yang terinfeksi jamur.
  • Gunakan alas kaki, terutama saat berada di kamar mandi umum.
  • Cuci kaki setiap hari menggunakan sabun, lalu segera keringkan.
  • Jangan biarkan kaki terlalu lama dalam kondisi basah atau lembap.
  • Pakai sepatu yang nyaman dan tidak terlalu sempit.
  • Cuci sepatu secara berkala dan simpan sepatu di tempat yang kering.
  • Jangan menggunakan sepatu yang basah atau lembap.
  • Kenakan kaus kaki saat memakai sepatu.
  • Ganti kaus kaki setiap hari, dan segera ganti kaus kaki bila sudah lembap.
  • Jangan berbagi penggunaan sepatu, kaus kaki, dan handuk dengan orang lain.

Selain itu, ingat, jangan menggaruk kulit yang terkena kutu air. Tindakan ini bisa menyebarkan jamur ke area tubuh lain atau bahkan ke orang lain. Menggaruk kulit yang gatal juga bisa menimbulkan luka yang kemudian dapat menyebabkan infeksi bakteri.

Apabila keluhan pada kulit Anda tidak juga membaik meski sudah menggunakan obat kutu air, atau muncul tanda-tanda infeksi bakteri, seperti bengkak dan keluar nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebabnya dan menentukan penanganan yang sesuai.