Obat sakit tipes dikonsumsi untuk mengatasi penyebab infeksi dan meredakan gejala yang dialami. Obat-obatan ini umumnya terdiri dari antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab, serta obat-obatan lain yang membantu meredakan gejala seperti demam, nyeri, dan mual.
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Infeksi menyebar melalui makanan ataupun minuman yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.

Tujuan pemberian obat sakit tipes dibedakan menjadi obat untuk meredakan gejala dan obat untuk mengatasi bakteri penyebab tipes. Pengobatan juga dilakukan untuk meredakan gejala, karena penyakit ini bisa menyebabkan beragam keluhan, seperti demam tinggi, sakit kepala, lemas, nyeri otot, mual, muntah, ruam merah, diare, hingga sembelit.
Jenis Obat Sakit Tipes yang Diresepkan Dokter
Karena gejala tipes mirip dengan gejala penyakit lain, Anda mungkin akan diminta dokter untuk menjalani pemeriksaan darah, pemeriksaan tinja, maupun pemeriksaan urine guna memastikan keberadaan bakteri Salmonella typhi.
Setelah dipastikan penyebab kondisi yang dialami adalah tipes, barulah dokter akan memberikan obat sakit tipes. Perawatan tipes dapat dilakukan, baik di rumah maupun di rumah sakit, tergantung pada kondisi penderita. Adapun obat sakit tipes yang umum diresepkan dokter adalah:
1. Antibiotik
Antibiotik merupakan obat utama untuk mengatasi tipes karena berfungsi membunuh bakteri Salmonella typhi. Pilihan antibiotik dapat disesuaikan dengan kondisi pasien dan riwayat medisnya.
Umumnya, antibiotik diresepkan untuk dikonsumsi selama 7–14 hari, tergantung tingkat keparahan dan respons tubuh terhadap pengobatan. Penting untuk menghabiskan antibiotik sesuai anjuran dokter agar infeksi benar-benar sembuh dan tidak terjadi resistensi.
2. Obat penurun demam atau pereda nyeri
Demam dan nyeri merupakan gejala umum tipes. Untuk mengatasinya, dokter biasanya meresepkan paracetamol. Obat ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa nyeri. Lama penggunaan parasetamol tergantung kondisi pasien, biasanya sampai demam atau nyeri reda, tetapi tidak perlu dikonsumsi jika gejala sudah membaik.
3. Obat antimual
Tipes bisa menyebabkan mual yang mengganggu nafsu makan dan kenyamanan pasien. Oleh karena itu, dokter biasanya juga meresepkan obat antimual, seperti domperidone atau ondansetron, untuk membantu mengurangi rasa mual. Obat ini umumnya digunakan selama beberapa hari, sesuai kebutuhan dan petunjuk dokter.
4. Obat antimuntah
Jika tipes disertai muntah yang cukup berat, dokter bisa menambahkan obat antimuntah agar cairan tubuh tidak banyak terbuang. Obat antimuntah biasanya diberikan selama gejala masih dirasakan, dan penggunaannya akan dievaluasi secara berkala oleh dokter.
5. Obat antidiare
Pada beberapa kasus, penderita tipes bisa mengalami diare. Dokter dapat memberikan obat antidiare untuk membantu mengurangi frekuensi buang air besar. Namun, penggunaan obat antidiare harus berhati-hati dan hanya atas saran dokter, sebab diare juga berfungsi mengeluarkan bakteri dari saluran pencernaan.
Obat antidiare umumnya digunakan hanya dalam jangka pendek, yaitu saat diare terasa sangat mengganggu.
Perawatan di Rumah untuk Mendukung Pemulihan Tipes
Selain minum obat dari dokter, penderita tipes dianjurkan melakukan beberapa perawatan di rumah berikut ini untuk mempercepat proses penyembuhan:
- Minum air putih lebih banyak untuk mencegah dehidrasi akibat demam, muntah, atau diare.
- Konsumsi makanan rendah serat dan mudah dicerna, seperti bubur atau nasi tim, agar saluran pencernaan tidak bekerja terlalu berat.
- Istirahat yang cukup untuk membantu tubuh melawan infeksi dan memulihkan tenaga.
- Hindari makanan pedas, berlemak, atau mentah, sebab bisa memperberat kerja usus dan memperparah gejala tipes.
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk dengan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan serta memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi higienis.
Dengan pengobatan dan menerapkan perawatan di rumah yang tepat, tipes biasanya dapat sembuh dalam 7–10 hari. Namun, jika tidak diobati atau terlambat diobati, penyakit ini bisa diderita hingga 3 minggu bahkan lebih. Apabila terjadi komplikasi atau gejala tipes kembali kambuh, dibutuhkan waktu lebih lama lagi untuk pulih sepenuhnya.
Oleh karena itu, lakukan beberapa langkah pencegahan agar tidak mudah tertular penyakit ini, salah satunya dengan menjaga kebersihan. Anda juga disarankan untuk mendapatkan vaksinasi tifoid, terutama jika tinggal di daerah endemik tipes seperti Indonesia.
Meskipun tidak lagi bergejala, bakteri Salmonella typhi mungkin masih ada di dalam tubuh. Hal ini membuat Anda masih memiliki peluang untuk menularkan penyakit tipes pada orang lain melalui feses dan urine. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi obat sakit tipes sesuai anjuran dokter agar bakteri penyebab tipes benar-benar teratasi.
Apabila Anda merasakan keluhan baru setelah selesai mengonsumsi obat sakit tipes dari dokter, jangan ragu untuk melakukan konsultasi ulang melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.