Sekitar 1 dari 10 penderita tipes dapat mengalami komplikasi, terutama bila terlambat diobati atau pengobatannya tidak menggunakan antibiotik yang tepat. Komplikasi dapat terjadi 3 minggu setelah infeksi.

Komplikasi yang bisa terjadi adalah perdarahan di saluran pencernaan, penyebaran infeksi ke jaringan sekitarnya, hingga robekan pada usus atau saluran pencernaan. Berikut adalah penjelasan terkait komplikasi-komplikasi tersebut:

Perdarahan di Saluran Pencernaan

Penderita tipes yang mengalami perdarahan akan mengalami gejala berupa:

  • Lemas
  • Kulit pucat
  • Muntah darah
  • Tinja berwarna hitam
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Sesak napas
  • Linglung
  • Pingsan

Pada kondisi ini, transfusi darah mungkin dibutuhkan untuk mengganti darah yang hilang dari tubuh. Operasi juga mungkin diperlukan untuk menghentikan perdarahan.

Robek di Saluran Pencernaan

Robekan (perforasi) terjadi ketika dinding saluran pencernaan terluka hingga membuat lubang. Akibatnya, isi dari saluran pencernaan bisa masuk ke lapisan pelindung rongga perut (peritoneum).

Peritoneum tidak memiliki mekanisme pertahanan untuk melawan infeksi. Jika bakteri penyebab tipes menyebar hingga peritoneum, penderita dapat terserang peritonitis.

Robekan di saluran pencernaan dapat menyebabkan sakit perut yang hebat, mual, dan muntah. Di rumah sakit, dokter akan memberikan suntikan antibiotik sebelum menjalankan prosedur operasi untuk menutup lubang di dinding usus.

Ensefalopati Tifoid

Ensefalopati tifoid adalah komplikasi yang jarang terjadi. Akan tetapi, komplikasi ini bisa terjadi jika pasien terlambat mendapatkan pengobatan dan infeksi makin parah. Gejala ensefalopati tifoid dapat berupa linglung, gelisah, kantuk, bicara kacau, penurunan kesadaran, dan koma.