Obat vertigo generik memiliki efektivitas yang setara dengan obat paten dalam meredakan sensasi pusing berputar. Obat ini tersedia dalam berbagai jenis dan bekerja dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada penyebab vertigo yang dialami.
Vertigo bukan penyakit, melainkan gejala dari kondisi medis tertentu. Penderitanya bisa merasakan pusing berputar yang disertai dengan mual, muntah, sakit kepala, hingga kesulitan berjalan.

Untuk meredakan keluhan tersebut, obat generik bisa menjadi pilihan. Obat ini mengandung zat aktif yang sama dengan obat paten, tetapi dijual dengan harga lebih terjangkau. Obat vertigo generik biasanya disebut berdasarkan nama zat aktifnya dan mudah ditemukan di apotek.
Pilihan Obat Vertigo Generik
Vertigo dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan di telinga bagian dalam, yang dikenal sebagai vertigo perifer. Beberapa penyakit yang tergolong penyebab vertigo perifer antara lain benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), labirinitis, dan penyakit Meniere.
Selain itu, vertigo juga bisa timbul akibat gangguan pada sistem keseimbangan di otak, yang disebut vertigo sentral. Kondisi ini dapat disebabkan oleh stroke, cedera kepala, tumor otak, atau migrain vestibular.
Obat vertigo generik dapat dibeli secara bebas maupun dengan resep dokter. Namun, karena penyebab vertigo sangat beragam, penting untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai, termasuk jika diperlukan peresepan obat vertigo generik.
Berikut ini adalah beberapa obat generik vertigo:
1. Betahistine
Betahistine merupakan obat golongan antihistamin yang sering diresepkan sebagai obat vertigo generik. Betahistin bekerja dengan cara mengurangi penumpukan cairan di telinga bagian dalam.
Oleh karena itu, obat ini lebih tepat digunakan untuk mengobati vertigo yang disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam, seperti BPPV dan penyakit Meniere.
Obat ini umumnya diminum sebanyak 3 kali sehari setelah makan. Bila migrain dinilai sudah membaik oleh dokter, dosis obat dapat diturunkan.
2. Promethazine
Sama halnya dengan betahistine, promethazine merupakan obat vertigo generik dari golongan antihistamin. Obat ini dapat membantu meringankan gejala pada penderita vertigo perifer, seperti BPPV. Selain mengatasi vertigo, obat ini juga digunakan untuk meredakan alergi dan mual.
Hal ini karena promethazine mampu memblokir zat dalam tubuh yang memicu mual dan muntah, serta menenangkan sistem saraf. Promethazine umumnya diminum sebanyak 2–4 kali sehari dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan keluhan.
Namun, penggunaan obat ini dalam jangka panjang sebaiknya dihindari karena berisiko menimbulkan efek samping, seperti kantuk berlebihan dan gangguan motorik, terutama pada lansia.
3. Cinnarizine
Cinnarizine adalah obat vertigo generik untuk meredakan vertigo yang disertai mual atau muntah. Obat ini biasa diresepkan untuk meredakan pusing berputar akibat tinnitus, labirinitis, dan penyakit Meniere.
Sebagai antihistamin, cinnarizine akan memblokir efek histamin di otak dan membantu meningkatkan aliran darah di telinga bagian dalam.
Obat vertigo generik ini biasa dikonsumsi sebanyak 1–3 kali dalam sehari setelah makan.
4. Flunarizine
Flunarizine merupakan obat vertigo generik yang ampuh mengatasi vertigo akibat BPPV, labirinitis, dan penyakit Meniere. Obat vertigo ini juga bisa digunakan untuk mengatasi vertigo karena migrain vestibular.
Obat vertigo generik ini termasuk dalam obat golongan antagonis kalsium. Cara kerja obat ini dalam meredakan vertigo belum sepenuhnya diketahui. Namun, studi menunjukkan bahwa flunarizine efektif dalam mengurangi frekuensi serangan vertigo pada migrain vestibular.
Umumnya, flunarizine diminum 1 kali sehari dan pada malam hari karena dapat menyebabkan kantuk.
5. Acetazolamide
Pilihan obat vertigo generik berikutnya adalah acetazolamide, yang termasuk dalam golongan obat diuretik. Diuretik adalah obat untuk membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urine.
Obat ini biasanya diresepkan untuk mengatasi vertigo yang disebabkan oleh penyakit Meniere. Pada penderita penyakit Meniere, konsumsi makanan yang tinggi garam dapat memicu vertigo. Oleh karena itu, pemberian diuretik biasanya dibarengi dengan saran untuk membatasi konsumsi garam.
Obat vertigo generik ini biasa diminum 1 kali sehari. Dosisnya disesuaikan lagi dengan anjuran dokter, tergantung dari keparahan kondisi. Meski begitu, obat ini tidak umum digunakan sebagai penanganan awal untuk vertigo, tetapi bisa diresepkan dalam kasus vertigo karena tekanan cairan tinggi pada penyakit Meniere.
Kondisi atau keluhan vertigo yang dialami oleh setiap orang dapat berbeda, sehingga dosis dan jenis obat yang diresepkan dokter dapat berbeda pula. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter melalui chat untuk mendapatkan obat vertigo generik yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang diderita.
Selain mengonsumsi obat vertigo generik, Anda juga dapat melakukan manuver Epley untuk membantu meredakan keluhan pusing berputar. Manuver Epley dapat mengembalikan posisi batu pada telinga yang berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Pasalnya, perubahan posisi batu ini bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya vertigo.
Penting untuk diingat bahwa obat vertigo, termasuk yang generik, hanya membantu meredakan gejala. Untuk penanganan yang efektif, penyebab vertigo perlu diketahui terlebih dahulu melalui pemeriksaan medis. Selain minum obat, dokter juga dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, fisioterapi, atau prosedur lain sesuai penyebabnya.
Obat generik terbukti secara klinis memiliki efektivitas yang setara dengan obat paten, selama digunakan sesuai petunjuk dokter. Namun, bila Anda sudah minum obat vertigo generik tetapi keluhan tidak kunjung sembuh atau justru disertai keluhan muntah-muntah, kelemahan pada anggota gerak, atau gangguan penglihatan, segera pergi ke IGD terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.