Cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak penting diketahui agar Anda tetap merasa nyaman, terhindar dari anemia, dan aktivitas harian tidak terganggu. Darah haid yang keluar lebih banyak dari biasanya memang bisa membuat cemas, tetapi dengan langkah yang tepat, kondisi ini dapat dikelola secara efektif.
Dalam istilah medis, darah haid yang keluar terlalu banyak dikenal sebagai menorrhagia. Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak zat besi sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia.

Selain memahami cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak, penting juga untuk mengetahui kapan kondisi ini perlu dikonsultasikan ke dokter. Tujuannya adalah agar menstruasi yang deras tidak menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Cara Mengatasi Darah Haid yang Keluar Terlalu Banyak
Agar darah haid yang keluar terlalu banyak tidak menimbulkan masalah kesehatan, berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
1. Rutin mengganti pembalut
Salah satu cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak adalah dengan mengganti pembalut secara rutin, yaitu setiap 3–4 jam. Cara ini penting diterapkan untuk menjaga area kewanitaan tetap bersih dan kering.
Jika darah haid yang keluar sangat banyak, Anda perlu mengganti pembalut lebih sering, bahkan mungkin setiap 1–2 jam. Jangan menunggu pembalut terasa penuh atau bocor, segera ganti begitu mulai terasa lembap atau berat. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko infeksi, iritasi kulit, dan bau tidak sedap.
2. Pilih jenis pembalut dilengkapi daya serap tinggi
Tidak semua pembalut memiliki daya serap yang sama. Oleh karena itu, jika Anda mengalami darah haid yang keluar terlalu banyak, pilih pembalut dengan daya serap tinggi atau khusus untuk darah haid banyak, serta sudah terdaftar di BPOM untuk memastikan keamanannya.
Alternatif lain adalah menggunakan menstrual cup yang dapat menampung lebih banyak darah dan bisa dipakai lebih lama sesuai petunjuk pemakaian. Selalu ganti atau bersihkan produk tersebut secara berkala agar kebersihan dan kesehatan area kewanitaan terjaga.
3. Konsumsi makanan kaya zat besi
Selama haid deras, tubuh kehilangan lebih banyak zat besi. Agar tidak mudah lemas atau terkena anemia, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti daging merah, hati ayam, bayam, kacang-kacangan, dan tempe.
Anda juga bisa menambah asupan vitamin C dari buah-buahan untuk membantu penyerapan zat besi, seperti jeruk atau jambu biji. Jika Anda sudah mengalami tanda-tanda anemia, seperti sering lemas, pusing, atau wajah pucat, konsultasikan ke dokter mengenai kebutuhan suplemen zat besi.
4. Istirahat yang cukup
Bila darah haid sangat banyak, tubuh cenderung lebih cepat lelah. Jadi, usahakan tidur cukup setiap malam dan beristirahat jika merasa lemas atau pusing. Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat, seperti olahraga intens atau mengangkat beban, selama menstruasi deras.
Jika terasa lemas, segera duduk atau berbaring dan minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
5. Catat pola haid di aplikasi atau buku harian
Mencatat frekuensi, jumlah, dan durasi perdarahan setiap bulan dapat membantu Anda mengenali adanya perubahan siklus haid. Catatan ini juga berguna untuk memantau gejala lain, seperti munculnya gumpalan darah besar atau nyeri hebat.
Saat berkonsultasi ke dokter nanti, informasi detail dari catatan Anda dapat memudahkan dokter dalam menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat.
6. Hindari konsumsi obat tanpa resep dokter
Jangan asal mengonsumsi obat atau jamu yang diklaim bisa mengurangi darah haid. Penggunaan obat-obatan tertentu tanpa pemeriksaan dan resep dokter bisa berbahaya, apalagi jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus atau sedang menggunakan obat lain.
Jika merasa perlu mengurangi volume darah haid, selalu konsultasikan lebih dulu ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dan aman.
Itulah berbagai cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak. Jangan sepelekan kondisi ini, terutama jika terjadi berulang atau menimbulkan keluhan lain. Selalu catat perubahan pola haid dan jaga asupan nutrisi agar tubuh tetap sehat selama siklus menstruasi.
Segera konsultasikan ke dokter jika darah haid yang keluar terlalu banyak juga disertai salah satu atau beberapa kondisi berikut:
- Perdarahan berlangsung lebih dari 7 hari setiap siklus haid
- Harus mengganti pembalut setiap 1–2 jam sekali
- Muncul gejala anemia, seperti lemas berat, jantung berdebar, atau sesak napas
- Ada gumpalan darah besar atau nyeri hebat di perut
- Menstruasi deras tiba-tiba terjadi saat sudah menopause
Anda dapat memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran yang tepat. Pada kondisi tertentu, pemeriksaan langsung dan pengobatan medis sangat diperlukan agar masalah menstruasi tidak semakin serius.