Efek samping methylprednisolone bisa dialami oleh siapa saja yang menggunakannya, baik penggunaan dalam jangka pendek maupun panjang. Obat ini merupakan golongan kortikosteroid yang efektif untuk mengatasi peradangan dan berbagai gangguan autoimun. 

Meski dapat mempercepat pemulihan dan meringankan peradangan, efek samping methylprednisolone sering kali muncul, terutama jika obat ini digunakan dalam dosis besar, jangka waktu lama, atau tanpa kontrol rutin dari dokter.

6 Efek Samping Methylprednisolone yang Perlu Diketahui - Alodokter

Methylprednisolone bekerja dengan cara mengurangi zat pemicu peradangan di dalam tubuh. Dengan begitu, gejala peradangan, seperti nyeri dan pembengkakan, akan berangsur mereda. Obat ini umumnya diberikan untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti asma, lupus, rematik, hingga reaksi alergi berat. 

Efek Samping Methylprednisolone yang Paling Sering Terjadi

Efek samping methylprednisolone bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada dosis, lama penggunaan, dan kondisi kesehatan secara umum. 

Berikut ini adalah beberapa efek samping methylprednisolone yang paling sering dikeluhkan:

1. Gangguan lambung

Efek samping methylprednisolone yang umum dikeluhkan adalah gangguan lambung. Kondisi ini umumnya ditandai dengan keluhan mual, muntah, nyeri ulu hati, atau gejala maag, terutama bila diminum tanpa makanan.

Kondisi ini bisa terjadi karena methylprednisolone dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mengiritasi dinding lambung. Oleh karena itu, coba konsumsi obat bersamaan dengan makanan dan hindari makanan pedas atau asam agar keluhan tidak bertambah buruk.

2. Peningkatan gula darah

Selain gangguan lambung, efek samping methylprednisolone juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Hal ini bisa terjadi karena obat ini dapat memengaruhi cara tubuh memproses gula. Efek samping ini perlu diwaspadai, terutama pada penderita diabetes atau orang yang memiliki risiko diabetes.

Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar gula secara rutin selama mengonsumsi methylprednisolone.

3. Penurunan daya tahan tubuh

Penurunan daya tahan tubuh juga dapat menjadi efek samping methylprednisolone. Obat ini bekerja dengan menekan sistem imun sehingga tubuh lebih rentan terkena infeksi, misalnya flu, batuk, atau infeksi kulit.

4. Perubahan suasana hati 

Efek samping methylprednisolone lainnya adalah perubahan suasana hati. Beberapa pengguna bisa merasa lebih gelisah, mudah cemas, atau sulit tidur, terutama jika menggunakan obat ini dalam dosis tinggi atau dalam waktu yang lama

5. Pembengkakan dan kenaikan berat badan

Penumpukan cairan pada wajah, perut, atau tungkai juga dapat terjadi selama pemakaian methylprednisolone. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan kenaikan berat badan. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan keseimbangan cairan dan garam di dalam tubuh.

Untuk mencegah pembengkakan berlebihan, batasi konsumsi garam dan perbanyak minum air putih selama mengonsumsi methylprednisolone.

6. Tekanan darah naik

Tekanan darah yang meningkat juga dapat menjadi efek samping methylprednisolone, terutama pada pengguna yang sudah memiliki hipertensi atau memakai obat lain yang memengaruhi tekanan darah.

Methylprednisolone dapat meningkatkan tekanan darah karena menyebabkan retensi cairan dan garam di dalam tubuh. Kondisi ini membuat volume darah bertambah, sehingga tekanan di pembuluh darah pun meningkat.

Selain beberapa efek samping di atas, methylprednisolone juga dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius, terutama jika digunakan dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama. Beberapa di antaranya adalah osteoporosis, gangguan pertumbuhan pada anak, gangguan keseimbangan hormon, serta penurunan kekuatan otot. 

Tidak hanya itu, risiko gangguan mata, seperti katarak dan glaukoma juga dapat meningkat. Oleh karena itu, penggunaan methylprednisolone harus selalu dalam pengawasan dokter agar efek samping berat dapat diminimalkan.

Perlu diingat, pengguna methylprednisolone biasanya mengalami efek samping yang berbeda-beda. Banyak yang hanya merasakan gejala ringan atau bahkan tidak merasakan efek samping sama sekali. Namun, risiko efek samping serius akan meningkat jika methylprednisolone dipakai tanpa resep atau tanpa kontrol dokter secara berkala.

Oleh karena itu, selalu ikuti aturan pakai dari dokter dan jangan pernah menghentikan obat ini secara mendadak tanpa konsultasi medis. Penghentian mendadak bisa menimbulkan gangguan hormon yang berbahaya. 

Untuk efek samping ringan, seperti gangguan pencernaan atau perubahan mood, biasanya dapat dikendalikan secara mandiri, seperti menerapkan pola makan sehat, istirahat cukup, dan pemantauan rutin. 

Namun, jika Anda mengalami efek samping methylprednisolone yang lebih serius dan tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter. Anda bisa melakukannya secara online melalui layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran dan informasi yang sesuai  dengan kondisi Anda.