Ciri-ciri skin barrier rusak dapat dilihat dari kulit yang kering, kusam, dan terasa gatal. Penting untuk mengenali ciri-ciri skin barrier rusak agar perawatan kulit yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasinya.
Skin barrier merupakan lapisan terluar kulit yang berperan penting untuk melindungi kulit dan tubuh dari kerusakan akibat polusi, paparan sinar matahari, zat kimia, dan kuman. Rusaknya skin barrier dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti terlalu sering mencuci wajah, tidak rutin menggunakan pelembab, atau menderita kondisi medis tertentu, seperti eksim dan dermatitis atopik.

Meski umumnya tidak berbahaya, kerusakan pada skin barrier dapat mengganggu penampilan dan menimbulkan ketidaknyamanan, seperti gatal-gatal dan kulit kering. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui ciri-ciri skin barrier rusak agar langkah pencegahan atau perawatan yang sesuai bisa dilakukan.
Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
Berikut ini adalah ciri-ciri skin barrier rusak yang perlu Anda kenali:
1. Kulit terasa gatal-gatal
Ciri-ciri skin barrier rusak yang paling umum adalah kulit terasa gatal. Hal ini dapat terjadi akibat kurangnya kelembapan dan minyak alami pada kulit, sehingga lapisan skin barrier mudah mengalami iritasi dan kering. Ketika hal ini terjadi, saraf-saraf di lapisan kulit akan terangsang dan menimbulkan rasa gatal.
Ada beberapa faktor yang memicu gatal pada kulit karena skin barrier rusak, seperti paparan zat kimia iritatif dari produk perawatan kulit, sering mandi dengan air panas, hingga penyakit kulit tertentu, seperti dermatitis atopik, eksim, dan psoriasis.
2. Kulit tampak kemerahan
Ketika skin barrier rusak, kulit cenderung lebih sensitif terhadap alergen atau zat kimia yang bisa menyebabkan iritasi. Kondisi inilah yang dapat menimbulkan keluhan berupa kulit kemerahan. Kemerahan menandakan bahwa kulit mengalami peradangan, sehingga skin barrier pun bisa jadi lebih mudah rusak.
3. Kulit terasa kasar
Selain gatal dan kemerahan, skin barrier rusak dapat ditandai dengan kulit yang terasa kasar saat disentuh. Tidak hanya itu, juga terlihat bersisik dan mudah mengelupas. Kondisi kulit ini umumnya terjadi ketika skin barrier atau lapisan pelindung kulit tidak mampu menahan kadar air, sehingga kelembapan kulit pun menurun.
4. Kulit tampak kusam
Beberapa kebiasaan buruk, seperti jarang menggunakan pelembap atau sering terpapar sinar matahari, dapat menimbulkan ciri-ciri skin barrier rusak berupa kulit tampak kusam. Padahal, pelembap berfungsi untuk menghidrasi kulit serta menjaga lapisan pelindung kulit agar tetap sehat.
Jika skin barrier mengalami kerusakan, sel-sel kulit mati akan menumpuk dan menyebabkan pori-pori kulit tersumbat. Kondisi inilah yang dapat membuat kulit tampak kusam dan tidak terawat.
5. Muncul kerutan pada kulit
Skin barrier rusak juga dapat menimbulkan keluhan berupa munculnya kerutan pada kulit. Ciri-ciri skin barrier rusak ini dapat terjadi akibat menurunnya kelembapan alami pada kulit, sehingga elastisitas kulit berkurang dan menimbulkan kerutan pada kulit.
Keluhan ini biasanya makin memburuk setelah Anda mandi menggunakan air hangat atau pemakaian produk perawatan kulit yang tidak tepat.
6. Kulit mudah berjerawat
Ketika skin barrier terganggu, misalnya akibat eksfoliasi kulit secara berlebihan, kulit akan menjadi lebih rentan terserang bakteri. Hal ini karena skin barrier merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari bakteri, termasuk bakteri penyebab jerawat.
Gangguan pada lapisan skin barrier akan membuat jerawat dapat muncul dengan mudah di permukaan kulit.
7. Kulit menjadi sensitif
Kerusakan pada skin barrier juga dapat membuat penderitanya mengalami kulit sensitif, terlebih saat terkena produk perawatan kulit yang bersifat iritan. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa perih atau gatal di kulit.
Munculnya ciri-ciri skin barrier rusak menandakan bahwa kulit Anda perlu dirawat dengan baik agar tampak lebih sehat dan bersinar. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan skin barrier, di antaranya:
- Memilih produk perawatan kulit berbahan kimia lembut yang tidak mengandung pewangi dan alkohol
- Mengoleskan sunscreen dengan minimal SPF 30 setiap hari, terutama jika akan beraktivitas di luar ruangan pada siang hari
- Menggunakan sabun dengan kandungan bahan alami, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa
- Mandi menggunakan air dingin guna melancarkan aliran darah ke kulit, sehingga jaringan kulit menjadi lebih sehat
- Menggunakan produk skincare, baik pelembap, serum, maupun losion, yang mengandung ceramide, gliserin, dan hyaluronic acid.
Jika setelah melakukan berbagai cara di atas tetapi ciri-ciri skin barrier rusak tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter dengan cepat tanpa perlu keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter.
Nantinya, dokter akan membantu Anda untuk mengetahui dengan pasti penyebab skin barrier rusak dan cara yang sesuai untuk mengatasinya.