Penyebab darah tinggi pada wanita tidak hanya karena usia, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan hormon dan pola hidup. Banyak wanita tidak menyadari bahwa faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko hipertensi sejak muda, sehingga penting memahami penyebabnya untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi.

Tekanan darah tinggi bukan hanya dialami oleh pria atau orang lanjut usia, tetapi juga dapat terjadi pada wanita di berbagai usia. Banyak yang belum menyadari bahwa penyebab darah tinggi pada wanita bisa berbeda-beda dan sering kali tidak menimbulkan gejala khas.

8 Penyebab Darah Tinggi pada Wanita yang Perlu Diketahui - Alodokter

Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengenali kondisi ini sejak dini agar tekanan darah tetap terkontrol dan risiko komplikasi dapat dicegah.

Berbagai Penyebab Darah Tinggi pada Wanita

Berikut ini adalah beberapa penyebab darah tinggi pada wanita yang umum terjadi:

1. Perubahan hormon

Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron yang terjadi saat kehamilan, menopause, penggunaan pil kontrasepsi, atau suntik KB dapat memengaruhi elastisitas pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah dapat meningkat.

Namun, penggunaan pil kontrasepsi atau suntik KB sebenarnya jarang menyebabkan tekanan darah tinggi. Risiko umumnya meningkat apabila pil atau suntikan mengandung estrogen dosis tertentu, digunakan dalam jangka panjang, atau diberikan pada wanita yang memiliki faktor risiko, seperti merokok, obesitas, atau berusia di atas 35 tahun.

2. Kehamilan

Beberapa wanita mengalami peningkatan tekanan darah (hipertensi gestasional) selama kehamilan. Hipertensi gestasional lebih sering muncul pada kehamilan pertama, wanita dengan obesitas, atau mereka yang memiliki riwayat keluarga hipertensi. 

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi preeklamsia yang membahayakan ibu dan janin, sehingga pemeriksaan rutin kehamilan sangat penting.

3. Penyakit autoimun

Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus, juga dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi pada wanita. Pada kondisi ini, terjadi peradangan pada berbagai organ, termasuk ginjal. Jika ginjal mengalami peradangan (lupus nephritis), fungsi pengaturan cairan dan elektrolit bisa terganggu, sehingga tekanan darah lebih mudah meningkat.

4. Stres

Stres yang berlangsung lama dapat meningkatkan pelepasan hormon kortisol dan adrenalin, yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan kenaikan tekanan darah. 

Selain itu, stres sering kali menimbulkan kebiasaan tidak sehat seperti makan berlebihan, kurang tidur, atau jarang berolahraga, yang semakin memperburuk risiko hipertensi.

5. Pola makan tidak sehat

Konsumsi garam, makanan olahan, dan lemak jenuh secara berlebihan, juga bisa menjadi penyebab darah tinggi pada wanita. Kondisi tersebut membuat tubuh menahan cairan berlebih dan menurunkan elastisitas pembuluh darah. 

Selain itu, kurangnya asupan buah, sayur, dan serat turut membuat pembuluh darah tidak sehat. Kebiasaan merokok serta minum alkohol juga memperparah efeknya, sehingga penting untuk memperbaiki pola makan sejak dini.

6. Kurang aktivitas fisik

Gaya hidup yang minim gerak menyebabkan tubuh sulit mengatur tekanan darah dan berat badan. Kurangnya aktivitas fisik juga mengurangi sensitivitas insulin dan menurunkan kesehatan jantung. Olahraga teratur, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda, dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.

7. Faktor genetik

Wanita dengan anggota keluarga penderita hipertensi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi. Meski faktor genetik tidak bisa diubah, dampaknya dapat dikurangi dengan menjaga berat badan ideal, makan sehat, dan rutin memeriksakan tekanan darah. Gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama dalam pencegahan.

8. Kondisi medis tertentu

Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal kronis, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), juga termasuk penyebab darah tinggi pada wanita. Penyakit-penyakit tersebut dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah serta mengganggu keseimbangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah lebih mudah meningkat.

Cara Mencegah Darah Tinggi pada Wanita

Tekanan darah tinggi pada wanita sering kali tidak menimbulkan gejala khas. Namun, jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas, sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terutama setelah usia 35 tahun atau jika sedang menggunakan kontrasepsi hormonal.

Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Mengurangi konsumsi garam dan makanan olahan.
  • Rajin berolahraga minimal 150 menit per minggu.
  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi, meditasi, atau konseling.
  • Menghindari rokok dan alkohol.
  • Memantau tekanan darah secara teratur, terutama bila ada riwayat keluarga hipertensi.

Mencegah darah tinggi pada wanita membutuhkan kesadaran dan langkah aktif dari diri sendiri. Jika Anda memiliki faktor risiko atau mulai merasakan gejala seperti sakit kepala, mudah lelah, jantung berdebar, atau penglihatan kabur, segera periksa tekanan darah Anda. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius seperti gagal jantung, stroke, atau kerusakan ginjal.

Jika Anda khawatir mengenai penyebab darah tinggi pada wanita atau ingin mengetahui cara terbaik untuk mengendalikannya, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan berkonsultasi, Anda bisa mendapatkan saran medis yang sesuai dengan kondisi Anda dan langkah pencegahan yang tepat.