Untuk mendiagnosis abses, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, mulai dari tanya jawab terkait gejala, pemeriksaan fisik, hingga tes penunjang bila dicurigai ada abses pada organ dalam. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan lokasi abses, penyebab infeksi, dan tingkat keparahannya, sehingga penanganan yang diberikan bisa tepat.
Pemeriksaan untuk Diagnosis Abses
Beberapa metode yang umumnya dilakukan dokter untuk mendiagnosis abses meliputi:
Tanya jawab
Dokter akan memulai diagnosis abses dengan menanyakan riwayat kesehatan pasien, seperti:
- Gejala yang dirasakan, misalnya nyeri, demam, atau benjolan
- Riwayat cedera atau infeksi sebelumnya
- Penyakit yang sedang atau pernah diderita
- Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
Pemeriksaan fisik
Jika abses diduga terjadi di kulit atau mulut, dokter akan melakukan pemeriksaan langsung pada area yang mengalami keluhan, termasuk memperhatikan adanya bengkak, kemerahan, atau keluarnya nanah.
Pemeriksaan penunjang
Pada abses yang dicurigai berada di organ dalam, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah, untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri, virus, atau parasit
- Foto Rontgen, guna menilai sejauh mana infeksi menyebar dan kondisi organ yang terkena
- CT scan, untuk memberikan gambaran yang lebih detail dibandingkan Rontgen
- MRI, untuk membantu menemukan abses yang letaknya lebih dalam dan sulit terdeteksi dengan pemeriksaan lain
Untuk menentukan pemeriksaan yang paling sesuai dengan kondisi Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Jika diperlukan, Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di ALODOKTER. Melalui fitur ini, dokter dapat memberikan penjelasan lengkap mengenai gejala dan pemeriksaan yang Anda perlukan.