Abses terjadi akibat reaksi alami sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang masuk melalui luka di kulit, seperti sayatan. Saat infeksi terjadi di bagian tubuh tertentu, sel darah putih akan berkumpul di area tersebut untuk melawan penyebab infeksi.
Jika tidak segera ditangani, proses tersebut dapat menimbulkan peradangan dan membentuk rongga berisi nanah. Nanah merupakan cairan yang terdiri dari sel darah putih, sel-sel mati, dan bakteri. Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan penumpukan nanah adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Faktor Risiko Abses
Abses dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:
- Menderita diabetes
- Melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi bakteri Staphylococcus
- Memiliki penyakit kulit, seperti jerawat dan eksim
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita penyakit Crohn, kanker, atau HIV/AIDS
- Sedang menjalani terapi obat penekan sistem imun (imunosupresan)
Jenis-Jenis Abses
Berdasarkan lokasi terbentuknya, abses terbagi menjadi abses kulit, abses mulut, dan abses organ dalam. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab abses sesuai dengan jenisnya:
Abses kulit
Abses kulit merupakan nanah yang terbentuk di bawah kulit. Jenis abses ini paling sering terjadi dan lebih mudah diobati. Contohnya:
-
Abses payudara
Abses payudara terjadi ketika infeksi bakteri yang masuk melalui retakan pada puting. Kondisi ini umumnya menyerang ibu menyusui, tetapi juga bisa terjadi pada wanita yang tidak menyusui.
-
Abses anus
Abses anus umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri di area anus. Infeksi tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti tersumbatnya kelenjar di anus, cedera anus, atau penyakit menular seksual.
Abses mulut
Abses mulut umumnya terjadi di gigi atau amandel, seperti dijelaskan berikut ini:
-
Abses gigi
Merupakan jenis abses yang terbentuk di sekitar akar gigi atau di gusi. Kondisi ini lebih rentan terjadi pada orang yang tidak menjaga kebersihan gigi dan gusi, serta kerap mengonsumsi makanan tinggi gula.
Abses peritonsil - Jenis abses ini umumnya terjadi akibat komplikasi dari radang amandel yang tidak terobati dengan baik. Abses peritonsil lebih sering menyerang anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda.
Abses organ dalam
Selain di kulit dan mulut, nanah juga bisa terbentuk di organ dalam, seperti otak atau saraf tulang belakang. Abses ini biasanya lebih sulit untuk dideteksi dan diobati.
Jenis abses di organ dalam di antaranya:
-
Abses otak
Meskipun jarang terjadi, nanah juga bisa terbentuk di otak. Penyebab abses otak umumnya adalah infeksi bakteri atau jamur yang masuk ke jaringan otak. Cedera kepala berat dan pneumonia juga bisa menyebabkan abses otak. -
Abses saraf tulang belakang
Abses ini sangat jarang terjadi, tetapi bisa mengancam jiwa penderitanya. Abses saraf tulang belakang umumnya terjadi akibat komplikasi dari abses pada selaput pelindung otak dan tulang belakang (epidural).
Itulah penyebab, faktor risiko, dan jenis-jenis abses yang penting untuk Anda ketahui. Meski sebagian abses dapat sembuh dengan perawatan sederhana di rumah, kondisi ini bisa menjadi serius bila tidak ditangani dengan tepat.
Segera periksakan diri ke dokter bila abses terasa sangat nyeri, disertai demam, terus membesar, atau tidak kunjung sembuh. Penanganan medis diperlukan untuk mencegah infeksi menyebar dan menimbulkan komplikasi.
Untuk konsultasi yang mudah dan cepat, Anda dapat memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, dokter bisa membantu menentukan langkah perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.