Ancefa adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi akibat bakteri, seperti radang tenggorokan, radang amandel, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih. Obat ini juga dapat mencegah infeksi pada lapisan jantung sebelum pasien menjalani operasi gigi atau tindakan medis di saluran pernapasan.
Ancefa mengandung zat aktif cefadroxil, yang bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel pelindung bakteri. Cara kerja ini menyebabkan bakteri mati sehingga infeksi dapat teratasi.

Produk Ancefa
Ancefa hadir dalam beberapa varian berikut:
- Ancefa 500 mg 6 Kapsul, dengan kandungan 500 mg cefadroxil tiap kapsul
- Ancefa Forte 250 mg Sirup 60 ml, yang berisi 250 mg cefadroxil tiap 5 ml
- Ancefa 125 mg Sirup 60 ml, dengan kandungan 125 mg cefadroxil per 5 ml
- Ancefa drops 15 ml, yang berisi 150 mg cefadroxil tiap 1 ml nya
Apa Itu Ancefa
| Bahan aktif | Cefadroxil |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antibiotik sefalosporin |
| Manfaat | Mengatasi infeksi bakteri |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Ancefa untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan menunjukkan tidak adanya efek samping terhadap janin. Namun, belum ada data dari studi terkontrol pada ibu hamil yang mengonfirmasi hal tersebut. |
| Obat ini sebaiknya hanya digunakan oleh ibu hamil jika dokter menilai bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap janin. | |
| Ancefa untuk ibu menyusui | Kandungan cefadroxil pada Ancefa umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Kapsul, sirup kering, dan drops |
Peringatan sebelum Menggunakan Ancefa
Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, sirup kering, dan drops, yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Sebelum menggunakan Ancefa, pastikan untuk memahami hal-hal berikut:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap Ancefa atau obat lain dalam golongan sefalosporin. Penggunaan obat ini tidak dianjurkan jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap golongan tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, diabetes, atau kolitis ulseratif.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan jika Anda sedang menggunakan obat resep, obat bebas, suplemen, atau produk herbal, untuk menghindari kemungkinan interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Ancefa jika Anda akan menjalani tes laboratorium, seperti tes kadar glukosa dalam urine, atau tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi Ancefa. Obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
- Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping serius selama menggunakan obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Ancefa
Dosis Ancefa ditentukan oleh dokter berdasarkan usia, berat badan, jenis infeksi, serta tingkat keparahannya. Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, dan sirup kering yang perlu dilarutkan dengan air sebelum digunakan.
Secara umum, berikut adalah dosis Ancefa berdasarkan kondisi yang ditangani:
Faringitis atau tonsilitis akibat infeksi bakteri streptococcus
- Dewasa dan anak dengan berat badan >40 kg: 500-1.000 mg, diminum 1-2 kali sehari. Lama pengobatan minimal 10 hari.
- Anak dengan berat badan <40 kg: 30 mg/kgBB per hari, diminum 1-2 kali sehari. Lama pengobatan minimal 10 hari.
Infeksi kulit, jaringan lunak, atau infeksi saluran kemih
- Dewasa dan anak dengan berat badan >40 kg: 1.000–2.000 mg per hari, diminum 1-2 kali sehari.
- Anak usia ≥6 tahun dengan berat badan <40 kg: 30–50 mg/kgBB per hari, diminum 1-2 kali sehari. Dosis maksimal: 100 mg/kgBB per hari.
Pencegahan endokarditis sebelum prosedur medis tertentu
- Dewasa: 2.000 mg, diminum 1 jam sebelum prosedur seperti operasi gigi atau tindakan medis di saluran pernapasan atas.
- Anak-anak: 50 mg/kgBB, diminum 1 jam sebelum prosedur. Dosis maksimal: 2.000 mg.
Cara Menggunakan Ancefa dengan Benar
Gunakan Ancefa sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label kemasan atau sesuai anjuran dokter. Jangan menambah, menggandakan, atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Agar memperoleh manfaat maksimal Ancefa dan terhindar dari risiko terjadinya efek samping, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:
- Ancefa bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, tetapi disarankan untuk diminum setelah makan guna mengurangi risiko iritasi lambung.
- Jika Anda menggunakan Ancefa dalam bentuk kapsul, telan obat secara utuh dengan air putih. Jangan menghancurkan atau mengunyah obat sebelum ditelan.
- Untuk Ancefa bentuk sirup kering, tambahkan air bersih sesuai petunjuk pada botol, lalu kocok hingga larut dengan sempurna. Kocok botol setiap sebelum diminum dan gunakan alat takar agar dosis yang diminum sesuai.
- Konsumsilah Ancefa pada waktu yang sama setiap hari untuk hasil pengobatan yang optimal. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
- Pastikan untuk menghabiskan seluruh Ancefa yang telah diresepkan meskipun gejala sudah membaik. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat membuat infeksi lebih sulit diobati.
- Selama menggunakan Ancefa, dokter mungkin akan menyarankan tes darah atau tes fungsi ginjal, terutama jika Anda memiliki riwayat gangguan ginjal atau menjalani pengobatan dalam jangka panjang. Ikuti jadwal kontrol yang diberikan agar efek pengobatan dapat dipantau dengan baik.
- Simpan Ancefa sesuai bentuk sediaannya. Untuk Ancefa kapsul, simpanlah di tempat kering dan sejuk, serta jauh dari sinar matahari langsung. Sementara itu, Ancefa sirup kering yang telah dicampur air sebaiknya disimpan di lemari es dan digunakan maksimal dalam 14 hari.
- Jangan gunakan Ancefa yang sudah kedaluwarsa dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Ancefa dengan Obat Lain
Efek interaksi yang dapat terjadi jika Ancefa digunakan bersama obat-obat lain adalah:
- Penurunan efektivitas obat jika digunakan bersama antibiotik lain, seperti erythromycin, chloramphenicol, sulfonamida, atau tetrasiklin.
- Penurunan kadar cefadroxil dalam darah jika digunakan bersamaan atau dalam waktu berdekatan dengan cholestyramine.
- Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin tifoid oral, jika digunakan bersamaan dengan cefadroxil.
- Penurunan efektivitas obat jika digunakan bersama obat antasida yang mengandung aluminium atau magnesium.
- Peningkatan kadar cefadroxil dalam darah jika digunakan bersamaan dengan probenecid, sehingga risiko efek samping bisa meningkat.
- Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin, atau obat antiplatelet, seperti aspirin.
- Peningkatan risiko kerusakan ginjal jika digunakan bersama antibiotik golongan aminoglikosida seperti gentamisin, polymyxin B, colistin, atau diuretik loop dosis tinggi, seperti furosemide.
Jika Anda sedang menggunakan obat lain, selalu informasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi Ancefa untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
Efek Samping dan Bahaya Ancefa
Meskipun bermanfaat untuk mengobati infeksi, Ancefa bisa menimbulkan sejumlah efek samping. Beberapa efek samping yang ringan dan umum adalah:
- Mual atau muntah
- Nyeri atau tidak nyaman di perut
- Diare
- Sakit kepala
- Ruam atau gatal-gatal di kulit
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
- Reaksi alergi obat, seperti bengkak di wajah, bibir, atau lidah, sesak napas, dan ruam merah yang luas di kulit.
- Gejala gangguan ginjal, seperti jumlah urine yang sangat sedikit atau jarang buang air kecil.
- Mual, muntah, hilang nafsu makan, kulit atau mata menguning, dan urine berwarna gelap.
- Demam yang tidak kunjung reda, nyeri tenggorokan, atau kelelahan berat.
- Tubuh mudah memar atau perdarahan yang sulit berhenti, misalnya mimisan yang berkepanjangan atau gusi berdarah.
- Perubahan suasana hati atau kondisi mental, seperti linglung, atau halusinasi.
Jika keluhan atau efek samping yang Anda alami tidak kunjung mereda atau justru memburuk, sebaiknya konsultasikan diri Anda ke dokter. Anda juga bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau membuat janji konsultasi melalui aplikasi Alodokter.