Cefadroxil adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, misalnya di tenggorokan, amandel, kulit, atau saluran kemih. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah infeksi di lapisan jantung (endokarditis) sebelum operasi gigi atau tindakan medis di saluran pernapasan atas.

Cefadroxil merupakan antibiotik golongan sefalosporin. Obat ini bekerja dengan cara membunuh atau mencegah pertumbuhan bakteri sehingga infeksi dapat teratasi hingga tuntas oleh sistem kekebalan tubuh. Perlu diingat, cefadroxil tidak bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu.

CEFADROXIL-Alodokter

Merek dagang cefadroxil: Ancefa DS, Ancefa FDS, Alxil, Artocef, Bidicef, Cedrox, Cefadroxil Monohydrate, Cefat, Erphadrox, Cefford Forte, Gencef, Lapicef, Lostacef, Maxcef, Opicef, Opicef Forte, Pharmaxil, Pyricef Forte, Renasistin OD, Quafaxil, Yaricef

Apa Itu Cefadroxil

Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik golongan sefalosporin
Manfaat Mengatasi atau mencegah infeksi bakteri
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥6 tahun
Cefadroxil untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Cefadroxil untuk ibu menyusui Cefadroxil dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat Kapsul, sirup kering, obat tetes oral (drops)

Peringatan sebelum Mengonsumsi Cefadroxil

Cefadroxil tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, yaitu:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Cefadroxil tidak boleh dikonsumsi oleh pasien yang alergi terhadap obat ini atau obat golongan sefalosporin lain.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit ginjal, diabetes, atau kolitis ulseratif.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana melakukan vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, selama menjalani pengobatan dengan cefadroxil.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan cefadroxil sebelum menjalani tes kadar glukosa dalam urine atau operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi cefadroxil.

Dosis dan Aturan Pakai Cefadroxil

Dosis cefadroxil akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia, berat badan, atau  kondisi yang ingin ditangani. Secara umum, berikut adalah dosis cefadroxil:

Kondisi: Faringitis atau tonsilitis akibat infeksi Streptococcus

  • Dewasa atau anak dengan berat badan (BB) >40 kg: 1.000 mg, 1 kali sehari atau 500 mg, 2 kali sehari, selama minimal 10 hari.
  • Anak dengan BB <40 kg: 30 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi, selama minimal 10 hari.

Kondisi: Infeksi kulit dan jaringan lunak atau infeksi saluran kemih

  • Dewasa atau anak dengan BB >40 kg: 1.000–2.000 mg per hari yang dibagi ke dalam 1–2 jadwal konsumsi.
  • Anak usia ≥6 tahun dengan BB <40 kg: 30–50 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 100 mg/kgBB per hari.

Kondisi: Pencegahan endokarditis setelah prosedur operasi pada gigi atau tindakan medis khusus pada saluran pernapasan atas

  • Dewasa: 2.000 mg per hari, dikonsumsi 1 jam sebelum operasi atau tindakan dilakukan
  • Anak-anak: 50 mg/kgBB per hari, dikonsumsi 1 jam sebelum operasi atau tindakan dilakukan. Dosis maksimal 2.000 mg.

Cara Mengonsumsi Cefadroxil dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi cefadroxil. Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun, untuk menghindari timbulnya sakit maag, cefadroxil sebaiknya dikonsumsi bersama makanan.

Telan kapsul cefadroxil dengan utuh bersama segelas air putih. Jangan mengunyah kapsul sebelum ditelan.

Cefadroxil sirup kering perlu dicampur dengan air terlebih dahulu. Masukkan air ke dalam botol sesuai dengan batas yang ditentukan. Untuk mengonsumsi cefadroxil cair, pastikan untuk selalu mengocok botol obat terlebih dahulu hingga obat tercampur rata. Gunakan alat takar untuk memastikan dosis yang dikonsumsi tepat.

Konsumsilah cefadroxil secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jika lupa mengonsumsi obat ini, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Agar infeksi sembuh sepenuhnya, pastikan untuk menghabiskan seluruh cefadroxil yang diresepkan oleh dokter meski gejala sudah membaik. Jangan hentikan pengobatan meskipun kondisi Anda sudah membaik sebelum obat habis, karena hal tersebut dapat menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit diobati.

Jika kondisi yang diderita tidak membaik atau makin memburuk setelah obat habis, periksakan kondisi Anda ke dokter.

Bila dokter meresepkan cefadroxil untuk pengobatan jangka panjang, Anda mungkin perlu menjalani tes darah rutin, seperti tes darah komplit, tes fungsi hati, atau tes fungsi ginjal, untuk memantau respons tubuh Anda terhadap cefadroxil. Ikutilah jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter.

Simpan cefadroxil kapsul dalam wadah tertutup di ruangan yang kering dengan suhu  sejuk. Sementara itu, cefadroxil yang berbentuk cair perlu disimpan di dalam lemari es. Buang cefadroxil cair jika sudah dibuka dan disimpan selama 14 hari. Pastikan untuk menjauhkan cefadroxil dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Cefadroxil dengan Obat Lain

Penggunaan cefadroxil bersama obat-obatan tertentu dapat menimbulkan interaksi obat, seperti:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan antibiotik aminoglikosida, polymyxin B, colistin, atau diuretik loop (furosemide) dosis tinggi
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat golongan antikoagulan atau obat golongan antiplatelet
  • Peningkatan kadar cefadroxil dalam darah jika digunakan dengan probenecid
  • Penurunan efektivitas cefadroxil dan obat-obatan tertentu, seperti erythromycin, chloramphenicol, obat golongan sulfonamida, atau tetracycline, jika digunakan bersamaan
  • Penurunan kadar cefadroxil dalam darah jika dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu dekat dengan cholestyramine
  • Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin tifoid

Efek Samping dan Bahaya Cefadroxil

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi cefadroxil adalah:

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin memberat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Tubuh mudah memar atau perdarahan sulit berhenti
  • Perubahan suasana hati atau kondisi mental, seperti linglung
  • Penyakit liver, yang bisa ditandai dengan hilang nafsu makan, penyakit kuning, atau urine berwarna gelap
  • Penyakit ginjal, yang bisa ditandai dengan penurunan frekuensi buang air kecil atau jumlah urine
  • Gejala infeksi baru, yang bisa ditandai dengan sakit tenggorokan atau demam yang tidak kunjung mereda
  • Infeksi difficile di saluran pencernaan, yang bisa ditandai dengan diare berat, sakit atau kram perut, tinja berdarah, atau tinja berlendir

Selain itu, penggunaan cefadroxil dalam jangka panjang bisa menyebabkan timbulnya infeksi jamur candida (candidiasis), yang bisa ditandai dengan munculnya bercak putih dalam mulut atau keputihan yang tidak normal.