Atezolizumab adalah obat untuk menangani kanker kulit melanoma, kanker paru-paru, dan sarkoma jaringan lunak. Obat ini juga digunakan pada kanker hati yang tidak bisa dioperasi atau sudah menyebar ke organ lain.

Atezolizumab merupakan antibodi monoklonal atau sel imun buatan yang digunakan sebagai imunoterapi kanker. Obat ini bekerja dengan memblokir protein khusus pada sel kanker yang mampu menghalangi sistem imun dalam mengenali dan membunuh sel kanker.

Atezolizumab - Alodokter

Berbekal cara kerjanya, atezolizumab dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali, menemukan, dan membunuh sel kanker. Obat ini juga dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran kanker serta mengurangi risiko kanker muncul kembali.

Dalam penggunannya, atezolizumab dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain dari kelompok antikanker, seperti bevacizumab, paclitaxel, vemurafenib, atau carboplatin.

Merek dagang atezolizumab: Tecentriq

Apa Itu Atezolizumab

Golongan Obat resep
Kategori Imunoterapi kanker
Manfaat Menangani beberapa jenis kanker, seperti melanoma, kanker paru-paru, sarkoma jaringan lunak, dan kanker hati
Digunakan oleh Dewasa
Atezolizumab untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Atezolizumab untuk ibu menyusui Jangan menyusui selama menggunakan atezolizumab hingga 5 bulan setelah dosis terakhir.
Bentuk obat Cairan infus

Peringatan sebelum Menggunakan Atezolizumab

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan kanker dengan atezolizumab, yaitu:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Atezolizumab tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit autoimun, seperti lupus, penyakit Crohn, atau kolitis ulseratif. Informasikan juga kepada dokter jika Anda memiliki myasthenia gravis atau sindrom Guillain-Barré.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana atau pernah menjalani transplantasi organ atau transplantasi sumsum tulang.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menjalani terapi radiasi di area dada.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit liver, diabetes, penyakit infeksi, pankreatitis, penyakit ginjal, gangguan pernapasan maupun penyakit paru-paru, penyakit tiroid, atau penyakit jantung, seperti miokarditis.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau mungkin sedang hamil, baik sebelum maupun selama menggunakan atezolizumab. Obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan. Dokter akan memastikan Anda tidak hamil sebelum meresepkan atezolizumab.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk hamil atau sedang menjalani program hamil. Atezolizumab bisa menurunkan kesuburan pada wanita.
  • Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menggunakan atezolizumab hingga 5 bulan setelah selesai pengobatan. Obat ini dapat membahayakan janin jika terjadi kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menyusui. Jangan menyusui selama menggunakan atezolizumab sampai 5 bulan setelah selesai pengobatan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Atezolizumab jika direncanakan menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Hindari kontak erat dengan penderita penyakit menular, seperti cacar atau campak. Orang yang menggunakan atezolizumab lebih mudah tertular penyakit tersebut.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan atezolizumab sebelum menjalani vaksinasi dengan vaksin apa pun. Hindari kontak erat dengan orang yang baru saja menerima vaksin hidup, seperti vaksin polio tetes.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menerima infus atezolizumab. Obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa kelelahan.
  • Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menerima infus atezolizumab.

Dosis dan Aturan Pakai Atezolizumab

Berikut ini adalah dosis atezolizumab untuk orang dewasa berdasarkan jenis kanker yang akan diobati:

  • Kanker paru-paru jenis non-small cell lung cancer stadium lanjut atau yang sudah menyebar
    Dosis 840 mg setiap 2 minggu sekali. Pengobatan dapat dikombinasikan dengan bevacizumab, paclitaxel, dan carboplatin.
  • Kanker paru-paru jenis small cell lung cancer
    Dosis 1.200 mg setiap 3 minggu sekali. Pengobatan dapat dikombinasikan dengan carboplatin dan etoposide.
  • Kanker hati hepatocellular carcinoma stadium lanjut atau yang sudah menyebar
    Dosis 1.200 mg setiap 3 minggu sekali. Pengobatan dapat dikombinasikan dengan bevacizumab.
  • Kanker kulit melanoma
    Dosis 840 mg setiap 2 minggu sekali. Pengobatan dapat dikombinasikan dengan vemurafenib.
  • Alveolar soft part sarcoma
    Dosis 1.200 mg setiap 3 minggu sekali.

Cara Menggunakan Atezolizumab dengan Benar

Etazolizumab diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini diberikan melalui infus ke dalam pembuluh darah setiap 2 atau 3 minggu sekali.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemberian infus etazolizumab:

  • Ikuti instruksi dokter selama menjalani imunoterapi dengan etazolizumab.
  • Beri tahu dokter jika ada efek samping yang Anda rasakan selama pemberian etazolizumab atau selama terapi.
  • Gunakan pakaian yang longgar agar infus mudah untuk dipasang.
  • Batasi gerakan pada lengan yang dipasang infus agar obat mengalir dengan baik. Infus akan diberikan secara perlahan, kira-kira 30 menit hingga 1 jam.
  • Pastikan untuk selalu menepati jadwal pemberian infus atezolizumab dan kontrol rutin agar efek pengobatan maksimal. Anda perlu menjalani tes darah secara berkala guna memastikan pengobatan berjalan dengan baik dan mendeteksi kemungkinan munculnya efek samping.
  • Segera hubungi dokter jika Anda lupa atau melewatkan jadwal infus atezolizumab. Dengan begitu, dokter dapat mengatur pemberian obat selanjutnya.

Interaksi Atezolizumab dengan Obat Lain

Atezolizumab dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obatan atau suplemen tertentu. Efek interaksi yang terjadi bisa berupa:

  • Penurunan efektivitas atezolizumab dalam mengobati kanker jika digunakan dengan methylprednisolone
  • Penurunan efektivitas atau peningkatan efek samping vaksin yang terbuat dari virus atau bakteri hidup, seperti vaksin meningitis atau vaksin MMR

Hindari konsumsi suplemen probiotik Lactobacillus acidophilus, L. rhamnosus, atau L. reuteri, selama menjalani imunoterapi dengan atezolizumab karena risiko Anda mengalami infeksi bakteri akan lebih tinggi.

Agar terhindar dari interaksi yang tidak diinginkan, pastikan untuk memberi tahu dokter jika akan menggunakan obat lain selama terapi dengan atezolizumab.

Efek Samping dan Bahaya Atezolizumab

Efek samping yang bisa muncul setelah pemberian infus atezolizumab meliputi:

  • Lelah atau lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Sembelit
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Nyeri otot, nyeri sendi, atau nyeri tulang
  • Diare

Beri tahu dokter jika efek samping tersebut sangat mengganggu atau tidak membaik. Segera ke dokter jika selama menerima atezolizumab muncul gejala berikut:

  • Demam atau rasa panas, terutama di leher atau wajah
  • Menggigil, gemetar, pusing seperti akan pingsan
  • Sesak napas, mengi
  • Gatal dan ruam di kulit
  • Nyeri punggung atau leher
  • Bengkak pada wajah atau bibir

Carilah pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping serius di bawah ini:

  • Gangguan fungsi liver, yang gejalanya meliputi muntah terus-menerus, nyeri perut yang berat, perut bengkak, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning
  • Gejala penyakit infeksi, seperti demam, menggigil, atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
  • Gangguan fungsi ginjal, yang gejalanya berupa nyeri saat buang air kecil, urine keruh, urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali, atau kencing berdarah
  • Sesak napas, nyeri dada, denyut jantung tidak teratur, bengkak pada kaki
  • Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram, nyeri mata, atau penglihatan ganda
  • Perubahan suasana hati atau mental, seperti linglung
  • Leher kaku, gangguan keseimbangan, kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
  • Kulit melepuh atau mengelupas, atau muncul luka terbuka yang terasa sakit di mulut, hidung, atau area kelamin
  • BAB berdarah, tinja berwarna hitam atau berlendir
  • Mudah memar