Batuk biasa dan batuk gejala COVID-19 memang tampak mirip. Padahal, ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Nah, agar Anda tidak keliru, penting untuk mengenali karakteristik dari batuk biasa dan batuk COVID-19 agar dapat dilakukan pengobatan yang tepat.

Memang tidak mudah membedakan batuk biasa dan batuk gejala COVID-19. Pasalnya, jenis batuk biasa akibat flu dan COVID-19 umumnya sama, yaitu batuk kering. Namun, gejala batuk biasa akibat flu terkadang juga bisa berupa batuk berdahak.

Beda Batuk Biasa dan Batuk Gejala COVID-19 Beserta Cara Mengatasinya - Alodokter

Selain itu, batuk biasa dan batuk gejala COVID-19 juga memiliki tanda dan gejala penyerta yang mirip, seperti demam, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat.

Meski begitu, kedua kondisi batuk tersebut perlu segera diobati guna mencegah risiko penularan penyakit COVID-19 dan mencegah gejala COVID-19 atau flu menjadi lebih parah.

Perbedaan Batuk Biasa dan Batuk Gejala COVID-19

Berikut ini adalah perbedaan batuk biasa dan batuk gejala COVID-19 berdasarkan penyebab dan komplikasi yang dapat ditimbulkan:

Berdasarkan penyebabnya

Hal pertama yang membedakan batuk biasa dan batuk gejala COVID-19 adalah penyebabnya. Umumnya, batuk biasa bisa disebabkan oleh flu, misalnya karena virus influenza atau rhinovirus, sedangkan batuk gejala COVID-19 disebabkan oleh virus Corona.

Sementara itu, lamanya waktu hingga muncul gejala batuk pun berbeda. Batuk flu biasanya baru muncul selama 1–3 hari setelah terpapar virus, sedangkan batuk gejala COVID-19 sekitar 2–14 hari.

Walau berbeda, cara penularan kedua batuk ini tetap sama, yaitu melalui udara, percikan liur dan ingus (droplet), dan kontak fisik dengan orang yang sakit.

Berdasarkan komplikasi yang dapat ditimbulkan

Batuk biasa akibat flu dapat sembuh dalam waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun, bila batuk yang Anda derita telah berlangsung lebih dari 3 minggu, batuk tersebut sudah dikategorikan sebagai batuk kronis. Batuk yang lama sembuh ini lebih sering terjadi pada penderita asma, COPD, atau sinusitis.

Jika tidak diobati dengan baik, flu yang menyebabkan batuk biasa terkadang bisa menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti pneumonia.

Di sisi lain, COVID-19 yang menimbulkan gejala batuk juga berpotensi menimbulkan komplikasi berupa pneumonia dan ARDS. Namun, risiko terjadinya komplikasi tersebut lebih tinggi pada penderita yang belum mendapatkan vaksin COVID-19, memiliki penyakit komorbid, atau berusia lanjut.

Pada kasus tertentu, COVID-19 juga bisa menyebabkan gejala atau masalah kesehatan yang berlangsung lama, bahkan setelah infeksinya sembuh, seperti anosmia, parosmia, dan long-haul COVID-19.

Cara Mengobati Batuk Biasa dan Batuk Gejala COVID-19

Penting untuk diketahui bahwa penanganan batuk perlu disesuaikan dengan jenis batuk dan penyebabnya. Ada dua jenis batuk, yaitu batuk kering dan batuk berdahak, sedangkan penyebabnya dapat berupa penyakit noninfeksi, seperti asma dan alergi, bisa juga berupa infeksi, seperti flu atau COVID-19.

Pada batuk biasa maupun COVID-19 dengan gejala ringan, langkah pengobatan hanya bersifat simtomatik atau untuk meredakan gejala saja. Oleh karena itu, penggunaan obat batuk bisa dilakukan untuk mengatasi gejala batuk akibat COVID-19.

Menurut sejumlah riset, obat batuk jenis antitusif, seperti dekstrometorfan, dinilai dapat mengatasi batuk kering pada batuk biasa dan batuk gejala COVID-19. Tak hanya itu, kombinasi obat dekstrometorfan dengan guaifenesin pun diketahui bisa mengobati batuk akibat flu dan COVID-19 yang disertai dahak.

Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, misalnya paracetamol, untuk mengurangi nyeri otot dan sakit kepala, baik akibat flu maupun COVID-19. Paracetamol juga dapat dikonsumsi untuk meredakan demam.

Selain beberapa jenis obat di atas, obat-obatan lain, seperti pseudoefedrin dan klorfeniramin maleat, juga bisa dikonsumsi untuk menghilangkan batuk dengan cepat terutama yang disertai pilek atau hidung tersumbat.

Penting untuk diketahui, penggunaan antibiotik dinilai kurang efektif karena tidak dapat mengatasi batuk yang disebabkan infeksi virus. Sementara pada kasus batuk yang merupakan gejala COVID-19, kemungkinan diperlukan pengobatan antivirus dari dokter, seperti remdesivir.

Langkah Pencegahan Batuk Biasa maupun Batuk Gejala COVID-19

Agar terhindar dari batuk, baik akibat flu maupun COVID-19, penting bagi Anda untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sehingga tubuh tidak mudah terinfeksi virus penyebab batuk.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah menjalani vaksinasi, seperti vaksin influenza dan vaksin COVID-19, serta menjalankan protokol 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi.

Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok dan menjauhi asap rokok guna mencegah batuk dan meringankan batuk yang Anda alami.

Jika batuk yang Anda derita tak kunjung sembuh atau disertai gejala lain lain, seperti demam, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter juga dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai perbedaan batuk biasa dan batuk gejala COVID-19.